Top 7 Books I Wish I Was Read in 2016 | New Year Count Down 3

Hola, balik lagi di  New Year Count Down hari ke 3. Selamat berlibur untuk kalian semua. Aku menghabiskan jatah libur ini dengan membaca novel dan membereskan rumah, Novel yang kubaca pun agak sedikit membosankan, tapi aku akan bertahan untuk menyelesaikannya. Sedang baca buku apa Minggu ini? 

Mundur ke awal tahun 2016, ada banyak sekali buku bagus yang dirilis. Beberapa diantaranya membuatku tidak tahan untuk memasukkannya ke wishlist, tapi untuk beberapa alasan aku belum memiliki dan membacanya. Walaupun sebenarnya aku ingin sekali baca mereka semua. 

Di tahun ini ada hal-hal yang tidak dapat dipredikisi. GPU mencetak ulang buku-buku lama-Sidney Sheldon salah satunya dan buku-buku aliran thriller dan misteri. Sementara Haru dan Spring masih konsisten dengan lini young adult-New Adult, ditandai munculnya Landline, An Ember in the Ashes, Lunar Chronicles, The Bet dan Coffee Waiting Love. Yang cukup mengejutkan datang dari Twigora mereka berani menerbitkan buku horor dari penulis lokal dan menerjemahkan buku luar; Archer's Voice. Di tahun ini juga ditandai munculnya novel-novel debut penulis wattpad. Hal ini sempat membuat toko buku kebanjiran buku-buku berlabel 'telah dibaca jutaan kali di Wattpad'. 

Di Indonesia mudah sekali muncul trend baru, hal ini cukup memberi warna untuk genre dan trend pasar perbukuan. Tapi kembali ke pembaca apa mereka tertarik mengikuti trend pasar dan mencicipi segala yang dicekoki penerbit. Kalau aku tidak terlalu peduli dengan apa yang sedang booming di kalangan pembaca sekarang. Aku lebih senang membaca buku yang aku yakin betul akan sesuai seleraku, yang laku pun biasanya aku tidak telalu menyukainya. Ambil contoh buku lokal, Dear Nathan, serial Jingga dan Senja, dan Critical Eleven Waktu membacaku yang tidak banyak membuat keinginan untuk membaca buku-buku penulis debut aku tunda dulu. Aku lebih senang membaca buku-buku YA-adult dari penulis dan penerbit yang aku tahu pasti bagus outputnya. Hal ini makin membuatku lebih selektif membeli buku. 

Next, aku akan tampilkan 7 buku yang aku harap bisa kubaca di tahun ini. Let's check this out!

A Monster Calls dari Patrick Ness, aku mendapatkan buku ini dari hasil menang lomba resensi Bukupedia. Aku sudah menginginkan buku ini sejak awal tahun tapi harganya yang tidak pas untuk kelas mahasiswa, aku tahan dulu sampai waktu yang tepat. Semangat untuk membaca buku ini pun luntur dengan sendirinya. Banyak yang bilang buku ini sangat bagus dan emosional, aku tidak akan menunda membaca buku ini di lain kesempatan.

 A Storm of Sword, buku ketiga dari serial Song of Ice and Fire ini akhirnya terbit. Dua buku sebelumnya sudah diterjemahkan oleh Fantasious. Serial ini sangat happening pada masanya, mungkin karena inti ceritanya tentang perebutan tahta oleh beberapa klan di suatu negeri. Hebatnya buku pertama Game of Thrones sudah diangkat jadi acara televisi di Amerika. Dan buku keenam series ini sedang tahap penulisan. So, kenapa tidak untuk mengoleksi semua bukunya.

Archer's Voice, buku ini bercerita tentang seorang gadis yang baru saja pindah ke sebuah kota lalu bertemu dengan seorang pria yang semula ia duga tidak bisa bicara, Sosok yang diam dan enggan bicara itu membangkitkan rasa keingintahuan si wanita untuk mendekati dan berteman. Aku sangat penasaran dengan buku ini sejak pertama terbit. Apalagi ini jadi buku terjemahan Twigora yang pertama. Tapi, well keinginan tidak selalu berjalan beriringan. Aku belum kesampaian membaca buku ini.  Aku akan menunggu buku ini, entah dari giveaway atau meminjam.

 Inferno, semenjak baca Da Vinci Code dan prequelnya aku yakin betul Dan Brown adalah penulis favoritku untuk genre sejarah dan thriller. Sebagai penikmat sejarah, semua buku karangan Dan Bron sangat recommended dibaca. Riset yang dilakukannya sangat matang, plot dan alurnya hampir tidak bisa ditebak. Inferno, yang sudah lama aku impikan tapi belum juga bisa punya bukunya. Tapi tidak akan lama aku akan segera membacanya, karena aku bisa membacanya di perpustakaan kampus. :)

The Girl You Left Behind,  buku yang bercerita tentang seorang wanita di masa perang dunia ke 2 yang bertahan di tengah dunia yang sedang dilanda konflik. Suaminya ikut turun ke medan perang, sebagai bentuk kerinduan pada suaminya si isteri ini melukis wajah sang suami dan setelah tahun-tahub berlalu lukisan itu ditelusuri siapa pembuatnya. Aku sudah baca buku karangan Jojo Moyes yang Me Before You, aku tidak ragu untuk memesan buku ini. Tapi setelah buku ini dalam genggaman tidak langsung kubaca. ah, akhirnya buku yang sudah jadi wishlist tidak juga terealisasikan dibaca. :(

The Wrath and The Dawn, ini adalah novel kisah retelling 1001 Malam. Anggita PNFI cukup banyak yang menyarankan untuk baca ini. Lalu kumanfaatkan saja voucher yang ada untuk beli buku ini. Kalau tidak ada halangan aku akan membacanya berurutan dengan buku keduanya The Rose and The Dagger.

Ugly Love, aku berencana membacanya di tahun ini tapi apalah daya belum juga direalisasikan dibaca. Colleen Hoover adalah penulis romance young adult yang sangat populer di negeri Paman Sam. Aku pun sangat menyukai gaya berceritanya yang melankolis dan tidak membosankan. Adegan panas hampir selalu ada di ceritanya, cukup jadi penguat gaya menulisnya.

Sebanyak apapun buku rasanya tidak akan berarti apapun jika tidak dibaca. kalau kamu punya daftar buku yang belum dibaca, yuk dibaca dari sekarang. Biar tahun depan semakin banyak buku yang bisa ditimbun dan dibaca :D wahahaha. *Hidup tsundoku!*

Sampai ketemu di hari esok edisi New Year Count Down berikutnya. :)