Hai pembaca setia The Booch Consultant! Welcome to my blog dalam rangka blogtour Come Back To Me with Arini Putri. Kali ini aku diberi kesempatan mewawancara singkat Arini Putri yang baru saja meluncurkan novel terbarunya COME BACK TO ME. Wuih, judulnya kelihatan agak galau kan :D Seperti seseorang yang sedang mengaharapkan kekasihnya kembali setelah lama berpisah. *Ihiyy. Buku ini juga merupakan buku pertama Arini yang diterbitkan oleh Twigora lho. Di tulis untuk single novel atau stand alone, Come Back To Me hadir dengan warna yang berbeda dari buku sebelumnya See You Again.
Ada yang sudah pernah baca novel Arini sebelumnya?
Aku berterima kasih untuk Twigora yang mengizinkanku mewawancarai Arini tanpa harus mengganti pertanyaannya. Akhirnya nggak keduluan dengan host yang lain *hehe . Begitu aku diberi kesempatan menjadi host blogtour, aku tidak menyia-nyiakannya kesempatan mengkepoin Arini. Yang membuatku penasaran untuk bertanya adalah genre yang coba diangkat oleh penulis lewat buku ini. Lalu tokoh seperti apa yang coba di masukkan Arini kedalam ceritanya. Penasaran bagiamana proses menulis Arini dan keunikan novel terbarunya? Yuk, simak interviewku bersama Arini Putri :)
1. Hallo Kak Arini Putri, apa kabar? Selamat ya untuk lahirnya novel Come Back To Me, kangen sama tulisan Kak Arini yang kadang bikin baper. Anyway aku suka sama covernya. Warna kayu dan bunga enak banget untuk dilihat. Apa Kak Ariniikut terlibat dalam mendesign covernya?
Enggak. Hehehe. Aku enggak ada bakat desain sama sekali. Tapi aku ikut berpartisipasi memilih dan memberi pendapat.
Pilihan cover Come Back To Me |
2. Pernah menyangka suatu saat bisa di mentor langsung sama Christian Simamora untuk menulis novel? Boleh dong berbagi cerita sedikit nih ke teman-teman pembaca kesan-kesannya selama proses menulis di mentoring bang Ino?
Menyenangkan sekali ^^ Bang Ino, bisa dibilang, sudah membimbing aku sejak awal menerbitkan novel, saat masih benar-benar buta dengan dunia penerbitan. Bahkan, yang memilihkan nama pena untuk aku juga Bang Ino. Selama penulisan novel ini juga Bang Ino sangat membantu. Dia mengumpulkan referensi artikel dan film buat aku, bahkan sampai ikut melihat proses pembuatan furnitur. Terima kasih banyak atas bimbingannya, Abang. ^^
3. Come To Me kan bercerita tentang seorang gadis-Senna yang mengalami tuna netra dan pria bernama Ced yang berprofesi sebagai designer furniture. Bisa ceritakan bagaimana awalnya bisa menuliskan kisah cinta mereka berdua?
Ced sebenarnya sudah hadir lebih dulu di kepalaku, tapi saat itu aku belum menemukan kisah yang tepat buat dia. Saat berencana membuat kisah tentang gadis tuna netra, Ced langsung terlintas di kepalaku lagi. Seperti mak comblang, aku akhirnya memasangkan mereka berdua. Awalnya mereka seakan datang dari dua dunia yang berbeda. Tapi setelah mengenal lebih jauh, mereka punya banyak kemiripian. Mereka sama-sama berusaha terlihat kuat dan menutupi luka di hati mereka, dengan cara mereka yang berbeda.
4. Aku pernah membaca secuplik bagian novel ini, dan aku lihat Ced agak pendiam dan tertutup. Yang ingin kutanyakan karakter Ced yang dimata kak Arini seperti apa?
Ced…uhmm…bagiku jika diumpamakan dengan makanan, dia mirip s’more. Di awal terasa keras tapi setelah itu terasa lembut seperti marshmallow hehehe. Dia salah satu karakter yang paling aku sayang. Ced dibesarkan ayahnya dengan peraturan dan standar yang ketat, sesuai harapan ayahnya. Hal itu yang membuat Ced tak terbiasa mengungkapkan pikirannya. Dia juga punya jiwa pemberontak, anaknya nekat. Tapi sebenarnya di balik sifatnya yang keras, dia punya hati yang lembut. Dia hanya merindukan seseorang yang memahaminya, menyayanginya sepenuhnya, termasuk mimpi-mimpinya. Pernah lihat cowok yang kalau diam terlihat dingin dan seram, tapi setelah tersenyum terlihat manis dan imut? Seperti itu Ced di mataku. ^^
5. Menurut pendapat Kak Arini, apakah cinta bisa tumbuh diantara dua hati yang tidak bisa saling memandang? Kenapa?
Maksudnya mata yang tak bisa melihat? Karena buat aku hati itu yang akhirnya ‘melihat’ dan menumbuhkan cinta. Walaupun kita enggak bisa melihat fisik orang itu, hati kita tentu bisa merasakan ketulusannya ^^
Oya, kamu setuju nggak sama jawaban Arini yang terakhir? Kalau hati bisa melihat dan menumbuhkan perasaan cinta? Kalau iya, mesti deh kamu nantikan postinganku berikutnya. Karena bakal ada Review Come Back To Me yang akan aku posting beberapa jam dari sekarang.
Selain itu diakhir segmen akan ada giveaway yang hadiahnya 1 exsemplar novel Come Back To Me. So, Stay tuned ya :)
List Other Host Blogtour
21 Maret
Mellisa
Assa
URL
Blog: www.mishapink.blogspot.com (You're here)
22 Maret
Athaya
Irf
(Here You Are)
23 Maret
Martina
Sugondo
Url
Blog: http://glasses-and-tea.blogspot.co.id/
24 Maret
Anastasia
Cynthia Tanawi
URL
Blog: https://janebookienary.wordpress.com/
25 Maret
Ratnani
Latifah
URL
Blog : http://tulisanelratnakazuhana.blogspot.co.id/
26 Maret
Asri
Rahayu MS
URL
Blog: http://peekthebook.blogspot.co.id/
27 Maret
Intan
Novriza Kamala Sari
URL
Blog: http://www.ketimpukbuku.com/
28 Maret
Sri
Sulistyowati
URL
Blog: http://www.kubikelromance.com/
29 Maret
Lucty Giyan Sukarno
URL
Blog: https://luckty.wordpress.com/
30 Maret
Dedul
Faithful
URL
Blog:http://dedul-faithful.blogspot.co.id/
Tentang Penulis
ARINI
PUTRI
Lahir di Surabaya, 22 Juli 1991. Lulusan
Psikologi Universitas Gadjah Mada. Pengagum J.K. Rowling, Lemony Snicket, dan
mulai menikmati karya Banana Yoshimoto. Seperti Senna, Arini menikmati baking yang baginya therapeutic. Punya
ketertarikan yang aneh pada lagu lawas Korea. Diam-diam berharap bisa bernyanyi
semerdu Kim Taeyeon dan Lea Salonga. Saat ini, masih sibuk menulis novel dan
mempelajari bahasa Korea.
Twitter : @arin_ni
Blog : ariniputri.wordpress.com
IG : arinputri
E-mail : ajengarini.putri@gmail.com
Pertanyaan terakhirnya kok bikin aku baper sih. Pikiranku langsung ke mana-mana. Bukan tentang mata.
BalasHapus#maafcurcol.
setuju ama point nomor 5 :')
BalasHapusTernyata kita seumuran X_X X_X
BalasHapusWalaupun beda beberapa bulan, aku lahir diakhir, hehehe :D
Aku kagum sama para penulis, ga yang baru atau lama, yang muda atau yang berpengalaman sekalipun. Mereka memiliki kemampuan imajinasi yang tinggi, hingga bisa terus-menerus melahirkan karya yang baru ditengah kesibukan hidup sehari-hari. Hobi yang tersalurkan.
Aku iri pengen banget bisa jadi penulis, cara menulisku masih abal-abal, ga bisa dipake buat bacaan orang lain. Yang bisa cuma baca-baca aja dulu sebagai referensi untuk memperbaiki cara menulisku.
Aku liat dari review, isi buku yang dibuat ternyata menghanyutkan pembaca. Karena menurutku, buku yang berhasil itu buku yang bisa membuat para pembacanya selalu mengingat isi itu meski sudah lama dibaca, bikin susah move on, dan ingin membaca ulang buku tersebut meski sudah dibaca berulang kali. Semoga aku bisa menikmati kesuksesan mba arini lewat tulisannya ini :) :)
Setuju sama poin 5. Tapi kebanyakan anak jaman sekarang kalo pacaran cuma pake mata, hati gak diajak-ajak. Jadi dapetnya ya cuma sedap dipandang, bukan bikin adem ati.
BalasHapusPenulisnya menulis dengan hati deh kayaknya.
BalasHapusArini Putri itu nama pena? Dipilihin sama Bang Ino? Eheemmmm beruntungnya. By the way, impiannya ada yang sama nih. Ingin semerdu Kim Taeyeon haha. Sebelumnya nggak ada bayangan kalau ini tentang tunanetra. Baru tahu. Menarik juga nih :)
BalasHapusBaca novelnya mbak Arini itu dulu waktu awal-awal sma, waktu kpop lagi merebak-merebaknya Rain Over Me dan langsung suka sama gaya berceritanya mbak Arini yang ringan dan ngalir. Saya yakin, dengan karya-karya yang sudah makin banyak, novel ini pun nggak akan kalah asik.
BalasHapusbuat orang-orang yang sering melihat sesuatu dari fisik boleh tuh baca nomer 5
BalasHapusLirik playlist, ternyata aku punya lagunya Lea Salonga :D Dan aku sadar kalo suaranya Lea Salonga emang indah banget. Eh, kenapa malah bahas Lea Salonga? xD
BalasHapusKak Arini ternyata membayangkan Ced sejak dahulu, dan ngomong-ngomong penjelasannya bikin aku pengen ketemu Ced versikuuu :D Semoga sajaaa :D
setuju sama jawaban terakhir. tapi seringnya orang jaman sekarang jatuh cinta justru melihat dari fisik lebih dulu.
BalasHapusKak, novel ini jadi novel terbitan pertama TWIGORA selain novel bang Ino? *maafkalosalah*
BalasHapusAku juga berharap suatu hari nanti bisa dibimbing dan dimentoring sama penulis yang sukses, apalagi yang jadi favoritku. Semoga saja :)
Anyway, novel ini sepertinya manis mengundang baper ya? Pengin banget deh baca dan kenalan sama Ced hehe
Whaa~~ Ced sudah mendekam lama ternyata. Suka penasaran sama penulis dan hidupnya 'bersama' tokoh-tokoh yang ditulis. Kayak ada manis-manisnya gitu :)Makin mau baca ")9
BalasHapusSeandainya kisah nyata sama seperti cerita novel, pasti udah keliatan hapoy endingnya. Hehee..
BalasHapusKenyataannya kita harus berjuang melawan kerasnya tantangan dalam menemukan cinta sejati yg memang benar.benar tulus tanpa memandang fisik hahaha
setuju banget sama jawaban terakhir.. :D
BalasHapus"Karena buat aku hati itu yang akhirnya ‘melihat’ dan menumbuhkan cinta. Walaupun kita enggak bisa melihat fisik orang itu, hati kita tentu bisa merasakan ketulusannya."
Sifat pemberontak Ced saam denganku. Berharap org2 disekeliling kita memahami diri kita. Terutama orang tua. kdg2 kebanyakan org tua terlalu memaksa kehendaknya, tanpa mau melihat sisi dari anaknya sendiri. Tanpa memikirkan perasaan anaknya. :(
BalasHapusSetuju.. Dengan jawaban mbak Arini yg terakhir. Kalau hati bisa melihat dan menumbuhkan perasaan cinta. Krn aku pernah ngalamin juga *hehehe.. Padahal sblumnya belum pernah jumpa sama sekali, tp pas utk pertama kalinya jumpa lgsung klop, dan malah gk ngerasa asing, serasa udah kenal lama, terasa nyaman juga sama si dia-nya... (Bagi yg ngalamin hal yg sama pasti paham gimana proses "Kalau hati bisa melihat dan menumbuhkan perasaan cinta") :)
Sama juga :D .. Aku jg berharap semoga aja suara aku bs berubah semerdu Kim-Taeyeon dan bs menyanyikan lagu dgn nada2 tinggi seperti Taeyeon.. *Penyanyi Favoriteku bangettt btw ;)
Penasaran sama si gadis tunanetra sama si Ced 😀
BalasHapus*baca jawaban terakhir* *seketika merasa ditampar:' Dear anak muda zaman sekarang, cobalah untuk mencintai tanpa harus memandang fisiknya terlebih dahlu.
BalasHapusKisah dalam novel ini terbilang cukup sederhana sehingga konflik di dalam cerita kurang terasa. Namun, Arini Putri mampu menutupi kekurangan tersebut dengan menghadirkan para tokoh yang hidup. Saya bisa ikut merasakan perasaan Ced yang harus kehilangan impiannya selama ini.
BalasHapusTidak mudah meraih impian, karena di setiap usahanya kita juga harus siap terluka oleh perasaan kecewa. Namun saya salut kepada Ced yang tidak merasakan perasaan tersebut ketika harus melepaskan mimpinya. Cinta memang bisa mengubah seluruh kehidupan seseorang sampai ke akar-akarnya.. ^_^
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSetuju sama poin no. 5, kerena cinta tidak memandang fisiknya, tetapi merasakan ketulusannya.
BalasHapusT T 91 !! aku kira lebih tua sedikiiiitttt jadii...tentang tuna netra? Ced dan Senna ^^ wah hebat ya : ) aku jadi kepo come back to me O O hellooo Arini Putri btw aku suka namanyaa XD
BalasHapusWah keren dimentorin langsung sama Christian Simamora untuk menulis novel.
BalasHapusPenasaran dengan karyanya ini 😄
BalasHapusAku suka sekali pasangan dua ini ^^
BalasHapus"...hati itu yang akhirnya ‘melihat’ dan menumbuhkan cinta. Walaupun kita enggak bisa melihat fisik orang itu, hati kita tentu bisa merasakan ketulusannya."
BalasHapusAku setuju dengan Kak Arini, cinta akan tumbuh dan dirasakan oleh hati yg merasakan ketulusan.
Mbak Arini, kalau marshmellow yang standar mah luar dalem kenyal semua teksturnya sama aja hihi. Oh mungkin yang dimaksud Mbak Arini adalah marshmellow yang dihangatkan di atas api. Luarnya garing, dalemnya melting ;)
BalasHapusDari jawaban nomor 4 itu, seketika merasa hidupku sama kayak Ced haha. Peraturan standar yang ketat, punya jiwa pemberontak dan suka nekat, serta tak teebiasa mengungkapkan pendapat sendiri. Tapi punya hato yang lembut juga koook *uhuk* :p Sayangnya aku belum merasa bisa setulus Ced kayak perlakuannya ke Senna. Hiks ;(