Rabu, 07 Desember 2016

Book Review Serendipity by Erisca Febriani (Based on Wattpad)

Judul : Serendipity
Penulis : Erisca Febriani
Penerbit : Inari
Penyunting : Adeliany Azfar, Gita Romadhona
Desainer Sampul : Indah Rakhmawati
Harga : Rp89.000
Tebal : 424 halaman
Terbit : Cetakan I - November 2016
ISBN : 978-602-74322-9-1
RATING : 3.5/5

Blurb:

Dulunya, Arkan dan Rani adalah sepasang kekasih. Tiba-tiba, di sebuah taman kota, Arkan mengikrarkan bahwa mereka harus berpisah.

Dua bulan telah berlalu. Sekarang, meskipun mereka satu kelas, Arkan tidak pernah lagi menyapanya. Kadang, memang selucu itu; mereka yang dulu bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengobrol tentang apa pun, kini bahkan tidak tahu bagaimana caranya mengucapkan ‘hai’ atau ‘selamat pagi’.

Rani tahu Arkan membencinya. Rani tahu ini kesalahannya. Tapi Arkan seharusnya mendukungnya. Dia sedang berusaha bertahan hidup.

Dengan segala kemampuannya, dengan segala perisai dan kekuatannya, Rani berusaha bertahan dan berdiri tegak.

Rani pikir Arkan-kekasihnya sudah cukup banyak mengenalnya. Tapi kejadian tak sengaja Arkan melihat Rani bersama dengan pria lain yang lebih tua darinya membuat Arkan mengambil keputusan sepihak mengakhiri semuanya. Keesokan harinya Arkan langsung memutuskan hubungan mereka. Logika seakan tak akan mampu untuk diterima saat emosi mengalihkan indera. Api cemburu yang membara menghalangi fakta bahwa Arkan masih mencintai Rani. Sebelum menyatakan hubungan mereka berakhir Arkan sempat mengambil foto Rani yang sedang bersama pria yang diduga sebagai selingkuhan Rani. Dan tidak lama foto kebersamaan Rani menyebar seantero sekolah. Rani langsung menduga Arkan-lah yang menyebarkan foto itu. Kini nama Rani dicap sebagai wanita murahan yang terkukung pergaulan liar. Cemohan dan hinaan dicecarkan padanya setiap kali mereka melihat Rani di depan mata. Semua orang menjauhinya termasuk sahabatnya Jean

Pacar Jean yang bernama Dio sama halnya dengan teman-teman satu sekolah yang ikut mencemoh dan menyebarkan aib Rani. Karenanya Jean ikut menjauh dan memutus hubungan dengan Rani. Kesendirian yang menyelimuti terus terjadi di kelas. Rani tidak lagi memiliki teman sebangku, semua anak memilih menjauh atau memprovokasinya. Tapi anak baru itu, dengan suka hati mau berteman dengannya. Gibran, murid pindahan dari kota apel tidak lagi membuatnya merasa kesepian dan selalu membelanya.

"Ada sesuatu yang di dunia ini nggak bisa diubah. Kalau seseorang ngebenci lo, bagaimanapun cara lo pengin terlihat baik, pasti semua akan kelihatan salah di matanya" - hlm 69
***

Erisca Febriani menelurkan karya lagi, amazing! Erisca adalah penulis jebolan wattpad yang telah menuliskan satu karya hingga melambungkan namanya Dear Nathan. Saya memang tidak mengikuti keberadaan Erisca di wattpad, lebih karena malas mendownload aplikasinya dan cepat ngantuk saat baca via gawai. Lagi pula saya sudah cinta mati dengan buku fisik untuk apa juga baca wattie. Tapi cuitan-cuitan pembaca di media sosial tentang karyanya tentu membuat saya ingin tahu tentangnya. Erisca mulai dikenal secara luas setelah buku pertamanya jadi best seller. Kesuksesan seorang penulis wattpad yang mengusung tema teenlit ini memberikan angin sepoi untuk literasi dalam negeri. Kontra dan cemohan mengiringi munculnya buku DN tapi secara tidak langsung membuat orang-orang makin tertarik dengan tulisannya. Secara tidak langsung melejitnya nama Erisca menciptakan trend di toko buku dengan hadirnya logo 'Telah dibaca jutaan kali di wattpad'. See? She's trend setter. Dan mendongkrak kembali genre teenlit di pasaran.

 Di bulan Oktober lalu aku sempat membaca Dear Nathan, jadi aku punya sedikit pembanding dengan novel Serendipity. Novel kedua Erisca ini lebih mengusung tema bulliying dan illness yang terjadi pada remaja. Penulis membangun latar belakang tokoh Rani dan Arkan 
dengan sangat baik. Rani yang biasa-biasa saja namun memendam luka. Keresahannya terbentuk dilingkungan rumah yang keras, ditinggal mati ayah dan terkukung kesulitan ekonomi yang membuat Rani hampir tidak bisa mendapat kebahagiaan seperti remaja seusianya. Sementara Arkan adalah cowok pintar di sekolah namun hidup dalam keluarga yang broken home. Walaupun Arkan sudah putus tapi ia masih mebelum bisa move on dari Rani.

Dibandingkan Dear Nathan, teknis penulisan Serendipity lebih halus, melow dan rapi. Dialognya tidak terlalu banyak, dan lebih melibatkan ke emosi Rani dan Arkan. Feel saat membaca Serendipity akan mengingatkanmu dengan Insecure yang mengangkat tema sama. Saran untuk buku ini Serendipity sebenarnya masih bisa dipadatkan.  Tapi aku suka dengan endingnya, tidak terburu-buru dan aku bisa menebak bagaimana endingnya :D haha.

Aku menyadari penulis menyisipkan konflik-konflik selingan, seperti Gibran yang menyimpan rasa, persahabatan Jean dengan Rani, bullying dan masalah keluarga kedua tokoh utamanya. Tapi konflik ini cukup banyak mengulur waktu dan yeah aku bosan di beberapa part nya.

Well, pernahkah kamu merasa ada sedikit kesamaan dengan seorang tokoh di dalam cerita? Aku merasakannya di novel ini, saat penulis bilang bahwa Rani adalah pluviophile. Aku pun juga punya kecintaan yang sama, dan saat melihat Rani yang terkenang dengan Arkan di kala hujan aku sangat tahu seperti apa kerinduan dan rasa sakitnya. I feel you, Rani ^,^ huhu.

Membaca Serendipity akan membuatmu lebih bersyukur atas keluarga yang utuh, orang-orang yang peduli padamu dan tidak men-judge seseorang dari profesi. Karena kadang yang terlihat hanyalah topeng untuk menutup kehidupan seseorang yang rapuh.

Hiduplah seperti dandelion.

Dandelion tidak secantik mawar.
Tidak seindah lili, 
tidak seabadi edelweis ...
Dandelion juga tidak sewangi melati,
Tapi dandelion adalah bunga yang kuat.
Berani menantang sang angin, terbang tinggi, begitu tinggi.
...
Kadang hatimu akan terasa sakit, kadang senyummu akan hilang,
kadang semangatmu bisa patah dan duniamu seolah hancur.
Tidak peduli seberapa hancurnya dirimu sekarang,
kamu punya kesempatan untuk mengembalikan kekuatanmu ...

- Arkan

3.5 dari 5 bintang untuk Serendipity, yang berarti 'keberuntungan'.


8 komentar:

  1. Novel ini promonya lumayan genjar. Dan tentu saja, katanya, bookmarknya unik. Jadi pengen punya juga novelnya. Oya, saya menemukan typo pada artikel ini. Mungkin bisa diperbaiki. Seperti penulisan nama Rani menjadi Rina, dan kata 'keberuntungan' menjadi keberentungan'.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau suka dengan genre teenlit, tidak ada salahnya baca bukuini din. BUt for me it's mainstream. Thanks to remind me :)

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Aku sependapat sama kak Athaya. Dan berkat Erisca juga penulis2 wattpad lain dan penerbit2 baru, mulai mencoba menerbitkan karya2 yg ada di wattpad.
    Cover Serendipity maniss bingiiitt *mupeng liatnya dgn DN mah kalah covernya, hehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita patut mengapresiasi penulisnya, hype di Indonesia bisa begini jadinya :D haha. Cover buatan Inari eksklusif menurutku. Jadi pengen di bawa pulang :*

      Hapus
  4. Balasan
    1. Masih belajar kak penulisnya. Yuk support penulis dlm negeri :p

      Hapus
  5. Kalo mainstream ya udah gak usah dibaca gitu aja repot 😑😑

    BalasHapus

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...