Rabu, 11 Januari 2017

[Resensi] The Playlist Karya Erlin Natawiria

Judul: The Playlist
Penulis: Erlin Natawiria
Penyunting: Septi Ws
Penerbit: Grasindo
Terbit: Cetakan pertama, 2016
Tebal: 231 hlm
Rating: 3/5

Kadang ada profesi yang tidak lazim atau jarang ditemui, salah satunya food writer. Winona adalah salah satu diantara orang yang mejalani profesi ini. Ia datang ke sebuah tempat makan lalu mengulas makanan maupun suasana di tempat makan tersebut. Ulasan itu nantinya akan di publish oleh redaksi Yummyfood. Ada yang berbeda dari cara menilai Winona,  ia menitik beratkan pada playlist musik apa yang diputar di tempat makan tersebut. Dan seringkali karena keharusan memutar musik yang sesuai, Winona bisa dengan mudahnya memberi rating buruk untuk tempat makan yang playlistnya tidak sesuai.

Sebelum bekerja sebagai freelancer di Yummyfood, Winona bekerja di Sound&Beat. Pengalamannya bekerja disana sebagai reviwer acara musik menambah nilai lebih terhadap penilaiannya terhadap musik. ya. Winona sangat mencintai musik, ia selalu tahu playlist yang tepat untuk suasana hatinya. Seringkali selama masih bekerja di Sound&Beat ia mendiskusikan semua tentang musik bersama Ethan.Salah satu cowok yang bekerja disana dan pernah jadi kekasihnya. 

Bermacam tempat makan di Bandung sudah pernah dicicipi Winona, diulasnya dan ada beberapa yang ia beri rating tidak memuaskan terutama dari segi pemilihan musik latarnya. Selama bekerja sebagai food writer ada satu tempat makan yang paling membuat moodnya buruk. No. 46 adalah tempat makan paling horor yang pernah dikunjunginya. Tempat makan No. 46 yang berlokasi di sebuah perumahan tidak memutar musik latar. Mana ada tempat makan yang tidak punya musik latar? Begitulah yang dipikirkan Winona. Pemilik rumah makan itu yang diketahuinya bernama Aries tidak kalah aneh, ia memasak semua menu sendiri dan membenci makanan Italia. Mau tidak mau Winona terpancing untuk mengetahui siapa sebenarnya Aries, apalagi setelah beberapa pertemuan tidak sengaja, pria itu menawarkan rumahnya untuk disewakan pada Winona.

***

The Playlist berkisah tentang seorang food writer dan pekerjaannya menjelajahi dunia kuliner di Bandung; Karakter utama di novel ini adalah Winona. Namun ia tidak sendiri ia seringkali menemani dan ditemani olehg sahabatnya Ghina. Mereka berdua bekerja di YummyFood untuk menuliskan ulasan mereka tentang tempat makan yang mereka datangi. Di mata Winona pilihan musik latar sangat penting untuk sebuah tempat makan. Musik latar bisa mempengaruhi penilaian ini, walaupun kelihatannya sepele sekali. 

Winona sangat tertutup tentang masalah pribadinya. Kisah cintanya bersama Ethan saat masih bekerja di Sound&Beat masih belum bisa ia lupakan. Setelah putus Winona belum juga membuka hatinya untuk pria lain. Ethan adalah sosok teman, partner sekaligus mantan kekasih yang tidak semudah itu dijauhi. Ethan masih menjadi tempat untuk Winona berdiskusi atau sekedar menemani makan bersama.   Setelah putus Ethan masih berusaha untuk kembali dengan Winona. Masalah yang melibatkan Ethan dan keluarga Winona juga belum terselesaikan, hal ini makin membuat Ethan sulit untuk meninggalkan mantan kekasihnya itu.

Lalu muncul sosok baru yang masuk dalam kehidupan Winona, namanya Aries mereka bertemu saat Winona mewawancarai tempat makannya No. 46. Setelah memeberikan kesan buruk saat disana Winona bertemu lagi dengan Aries, tidak sampai disitu mereka bertemu lagi disaat Winona sedang mencari tempat tinggal baru. Aries adalah pria tertutup sama seperti Winona. Mereka menyimpan kenangan masa lalu yang ditutupi rapat-rapat. Hal itulah yang membuat Winona bersimpati dan ingin membantu Aries menyelesaikan masalahnya, apalagi masalah itu berkaitan dengan kematian ibunya dan seorang chef masakan Italia ternama. 

Buku ini akan bikin pembacanya senyum-senyum karena tokohnya yang kadang suka menyindir nyelekit dan kadang romantis dan terlihat rapuh. Winona yang orangnya tertutup juga sangat keras kepala dan kadang bikin geregetan karena tidak mau mengakui perasaannya. Sementara Aries juga tidak kalah misterius dengan sifatnya yang tertutup terutama tentang ketidaksukaannya memutar musik di rumah makannya dan ketidaksukaannya pada makanan Italia. Sementara tokoh Ghina sebagai sahabat juga asik dan tidak membikin cerita terlalu berat sebelah. Ia sahabat yang baik dan tidak sungkan menjadi tempat bercerita sahabatnya. Lain hal dengan Ethan, masalah yang disimpannya tentang ayah Winona sangat menarik untuk diikuti.

The Playlist adalah bacaan yang ringan dengan konflik yang ringan dan gaya bercerita yang asik. Walaupun tema yang diangakat sangat mainstream tapi penulis punya caranya sendiri untuk membangun karakter tokoh-tokohnya. Penulis menyisipkan pesan moral di novel ini, bahwa kenangan buruk di masa lalu bukanlah sebuah batu sandungan untuk mempersulit hidup seseorang. Masalah ada bukan untuk dibiarkan berlarut-larut, tapi untuk diselesaikan dan tidak akan bisa dipendam selamanya.

3 dari 5 bintang untuk buku ini.



2 komentar:

  1. Penasaran sekali dengan penulisnya. Dan saya harus mengenal karyanya dahulu untuk bisa menilai. Semoga bisa segera punya buku ini dan lanjut ke karya yang lainnya (blue valley).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you! Glad to see you interesting to read that I've been recomending. I want to read her last book Lara Miya too ^^

      Hapus

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...