Rabu, 31 Mei 2017

Wishful Wednesday - Bintang



Hello, Goodreaders senang sekali bisa kembali mengisi blog ini dengan hal yang lebih serius tentang buku.. Aku merasa harus benar-benar kembali mengatur jadwal ngeblogku yang kacau balau ini.. Aku nggak tahu bagaimana mencegah blogging slump ini. yang kutahu aku telalu sibuk dan buyar soal ngeblog. Kesehatanku juga tengah menurun. Sangat down hingga aku cuma bisa melakukan hal sebisaku aiu menonton film. Aku memposting beberapa film ang sudah  kureview sebelumnya. Silakan dibaca sejenak.



Seri fantasi pertama Tere Liye akhirnya memasuki babak baru ketika novel Bintang akan segera rilis pada Juni ini. Bintang adalah buku keempat dari petualangan Raib, Seli dan Ali, anak-anak berkemampuan super yang sedang dalam petualangan menghentikan kekuatan jahat Tamnus di dunia paralel. Awal mula masalah terjadi saat Raib memiliki sebuah portal rahasia di dalam buku catatan atematika nya. Portal itu memungkinkan ia berteleportasi dalam waktu sekaejabuntuk tiba ke dunia klan diluar bumi ini.  Ia dan teman-temanna menjadi terhubung dengan dunia para klan berada dan terjebak pula dalam masalah-masalah ang dihadapi tiap klan.

 Sebelum kalian memutuskan membaca Bintang, kusarankan membaca tiga buku sebelumya. Diawali dai Bumi, Bulan kemudian Matahari.

 

 Bumi adalah buku pertama dan siapa sangka Tere bisa menuliskan cerita fantasi juga.Klan yang pertama kali digambarkan di buku ini adalah klan Bulan.  Saat membaca pertama kali Bumi terkesan seperti buku-buku untuk middle grade. Namun Tere berceita menggunakan gaa bahasa ang sedehana, seolah pebacana nanti adalah anak-anak SMP-SMA atau aku mengkategorikanna sebagai middle grade. Buku pertma kuang mencui pehatianku kaena aluna telalu slow, pengenalan tokoh lama dan alurnya maju. Jadi cukup mudah diikuti bahkan ditebak.




Bulan, menjadi kelanjutan Raib dan kawan-kawan unuk memperingatkan klan lainnya tentang niat jahat Tamnus. Bulan becerita tentang pengenalan dunia klan Matahari, ciri khas kota mereka dan tokoh-tokoh baru yang ditemui disana. Dalam buku kedua lebih banyak aksi dan pertarungannya. Alurnya lebih cepat ketimbang Bumi yang masih orientasi world building. Serial ini dinamakan Bumi, tapi judul tiap buku menggunakan nama-nama benda ruang angkasa seperti Bulan, Matahari dan Bintang .



Buku ketiga Matahari mengambil setting di dunia klan Matahari yang letaknya jauh di dalam inti bumi. Bagiamna mereka tiba disana itulah hal menariknya. Berkat kecerdasan Ali dan teknologi yang ia baca dari catatan klan Bulan ia mampu merakit dan membuat kapal tebang  bagi mereka menuju ke tempat persembunyian klan Bintang.

Dari ketiga buku yang sudah kubaca, dua diantaranya kuberi rating 4 bintang. Menurutku itu termasuk lumayan tapi tidak sampai super memkat hatiku. Aku mengapresiasi karya Tere Liye yang berani mencemplungkan diri ke buku-buku fantasi. Tidak ada yang seberani dia dan kreatif untuk menjangkau pembaca muda Indonesia untuk membaca novel fiksi fantasi.

Ada berbagai kesan yang kudapat dari series ini dan aku menyukai itu semua. Untuk buku Bintang, aku berharap bisa membacanya lewat jerih payahku sendiri. Bukan dengan membeli langsung atau ikut-ikutan saat promo diskon. Karena dua buku terakhir yang kubaca adalah usaha keras jadi mengapa tidak kulakukan untuk buku terakhir ini. '

Aku jujur saja kurang suka dan malas melihat cover Bintang. Tere tiba-tiba menyatakan inilah cover yang akan dipakai. Dan, What? Ungu?? Tidak adakha yang lebih buruk dari warna itu. Bintang yang aku tahu memiliki warna kuning atau emas. Mengapa tidak memakai warna emas jika ini bakal jadi buku terakhir dan penutup seri Raib dan kawan-kawan.Aku masih belum bisa meneria itu tapi kelihatannya beberapa pembaca senang dengan pilihan cover iu. Just let go. Toh yang pentingkan isi ceritanya bukan covernya.

Buku ini (Bintang) harganya IDR 88.000. Begitu juga dengan Bulan dan Matahari yanmemiliki g harga sama. Doakan saja buku keempat ini akan sukses dan kasih kejutan bombastis untuk ending ceritanya. Jika  emamng benar akan beakhi sampai disini :D




Kamis, 25 Mei 2017

Movie Adaptation : The Martian


Movie Adapatation 0f The Martian by Andy Weir

Aku mengawali review kekaguman yang belum padam tentang Mark Watney yang mampu bertahan hidup di Mars. Aku menonton ini tanpa membaca bukunya lebih dulu. Tanpa berekspektasi apapun. Premis yang menceritakan kehidupan berlatarkan planet lain yaitu Mars sudah punya konsep yang menjanjikan sebenarnya. Dan yeah, setelah aku menonton ini aku semakin kuat ingin membaca bukunya juga. Tentunya review ini akan mengandung spoiler, berhati-hatilah. 


Awal cerita bermula saat tiga orang astronot sedang menjalankan misi penelitian di Mars untuk misi Ares 3. Namun tidak lama para awak ditaruk menuju roket karena datangnya badai yang diprediksikan akan menghancurkan mereka. Saat hendak kembali salah seorang awak bernama Mark Watney mengalami kecelakaan. Ia terpental hingga jauh dan tidak dapat dikenali keberadaannya. Tidak ada waktu lagi mereka yang selamat bergegas menuju roket lalu meninggalkan Mars dan Watney. 

Di Bumi Direktur NASA mengumumkan kembalinya para astronot yang selamat. Mark Watney dinyatakan tewas dan pemakaman di langsungkan tanpa jasadnya. 



Kenyataannya Mark berhasil selamat dari kecelakaan itu. Berbekal tempat perlindungan yang masih tersisa ia menyembuhkan luka dan mencari cara untuk tetap hidup. Mark bukan astronot biasa, ia adalah ahli botani lulusan University of Chicago yang sangat mencintai pekerjaannya. Ia tidak cuma bersinar, penuh gairah tapi juga kaya akan ide gila dan sedikit narsis. Ia berusaha menumbuhkan tanaman di Mars berbekal benih, bahan kimia dan kentang. Dengan perlengkapan yang sudah tersedia ditambah puing-puing sisa ia mendirikan laboratorium mini sendiri untuk menumbuhkan kentang,

Ide brilian itu sempat gagal karena ia salah memperhitungkan kadar oksigen yang akan digunakannya untuk menciptakan air. Tapi bukan Mark namanya jika ia menyerah dengan keadaan. Ia menjadi orang pertama yang mampu berladang di Mars.

Mengetahui kabar Mark selamat, NASA memutuskan untuk segera menyelamatkannya. Mereka berhasil menghubungkan komunikasi dengan Mark. Dan memintanya untuk tetap bertahan dengan ketang-kentangya.


Sebuah film yang bagiku menyoroti keajaiban tubuh manusia, ketika ia berada dalam situasi bahaya maka secara otomatis akan memunculkan ide-ide tentang pertahanan dan semangat untuk hidup. Mark Watney yang diperankan oleh Matt Damon berhasil menghidupkan semangat itu. Kegilaan, kecerdasan dan kekocakan pemikirannya sangat aku suka. Ia gila, heroik namun lembut hatinya. Aku tak bisa membayangkan adakah orang macam Mark di dunia ini. Karena bagiku hebat sekali, siapa yang mampu bertahan di Mars yang ganas dan ekstrem? Mark bisa dan aku beruntung ia kembali dengan selamat.

Yang paling menarik dari film ini menurutku adalah Mark seorang ahli botani. Sebagai seorang botanist ia tahu betul bagaimana menyusun strategi menumbuhkan tanaman di negeri apapun. Bahkan di planet yang dianggap tandus sekalipun. Mark sangat brilian, ia memadukan reaksi kimia untuk menghasilkan air di Mars. Mark sempat gagal, ia sempat ragu dan khawatir rencana yang disusunnya sia-sia. Namun ia tahu bagaimana untuk bangkit dan bersabar menunggu tanamannya tumbuh. Dan yang berhasil ia hasilkan adalah kentang. Eureka!

Ternyata untuk mampu menghadapi sulit sekalipun, terjebak di planet tak berpenghuni dengan bahan makanan sekadarnya. Masih ada jalan yaitu dengan bercocok tanam. Tentu rencana itu akan berhasil kalau kau dibekali ilmu yang cukup dan kemauan untuk berusaha tak kenal menyerah.

Yang tidak kudapati dari film ini adalah sisi lemah dari Mark selaku tokoh utama. Tidak ada hal-hal yang terlalu dramatis dalam film berdurasi 2 jam lebih ini. Alurnya cepat, ketagangan dan problematika antar jajaran penting NASA juga terlibat disini. Hanya pergolakan batin dan hal-hal seperti itu yang kurasa dapat dinikmati melalui buku. Barangkali ada yang ingin menghadiahkanku buku ini, dengan senang hati aku membutuhkannya :D

Overall, 9 dari 10 bintang kuberikan untuk film ini. :*

Rabu, 24 Mei 2017

Bullying Dan Problematika Masa SMA Dalam Before I Fall




“Sometimes I'm afraid to go to sleep because of what I'm leaving behind.” 


Di Hari Kasih Sayang Samantha Kingston terbangu dengan perasaan tidak wajar. Ia mengabaikan hal itu dan memulai aktivitas dengan mengabaikan perasaan itu. Ia bersahabat dengan Lindsay, Elody dan ... yang kesemuanya adalah cewek-cewek populer. 

Mereka berempat pernah melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak dibenarkan di sekolah. Lindsay yang mana adalah leader dari kelompok itu selalu menyinggung habis-habisan salah seorang cewek bernama Juliet. Gadis itu selalu jadi bahan ledekan dan hinaan tiap kali Lindsay melihatnya. Sam dan yang lainnya akan membenarkan ejekan Lindsay dan membuat Juliet tidak memiliki teman di sekolah. 

Masih di hari yang sama di tanggal 12 Februari Sam bersama sahabat-sahabatnya pergi menghadiri pesta di rumah Ken- bukan dari kalangan cowok populer namun pernah menjadi teman masa kecil Sam. Pesta menjadi riuh dengan kedatangan Juliet. Lindsay dan Juliet sempat bertengkar habis-habisan. Setelah pertengkaran itu Sam pulang dengan mengendarai mobil yang dikemudikan oleh Lindsay.

Tiba-tiba kecelakan terjadi ketika mobil yang dikendarai Lindsay mengalami tabrakan keras. Mereka terpelanting hingga akhirnya tewas di tempat. 

Senin, 22 Mei 2017

Online Shop, Inilah Yang DIbenci Para Pecinta Buku Dari Mereka



Big Bad Wolf telah berakhir dilanjutkan dengan Islamic Book Fair. Mereka bagaikan iblis-iblis kecil yang bersekongkol memeras kantung rekening penikmat buku Indonesia. 

BBW yang merupakan singkatan dari Big Bad Wolf jelas berbeda dengan IBF. BBW merupakan bazar buku import terbesar yang penyelenggaranya bukan dari Indonesia. Malaysia yang pertama kali mencetuskan acara seperti ini. 

Selasa, 16 Mei 2017

KIAT-KIAT MENULIS KREATIF BERSAMA NOVELIS TERNAMA



Bersama ;
Robin Wijaya
Eka Y Saleem
Helvi Tiana Rosa

Acara berbasis seminar ini adalah yang pertama kali kuikuti selama menjadi mahasiswi. Pusdima FIS UNJ adalah organisasi dibawah naungan BEM Fakultas Ilmu Sosial UNJ yang bergerak dibidang kepenulisan, penelitian dan pengembangan. Terdapat tiga divisi yang ada di dalam struktur Pusdima salah satunya adalah divisi penulisan.

Divisi kepenulisan bergerak dibidang karya tulis baik berupa liputan, opini, karya sastra puisi, cerpen dan lainnya. Ketua divisi ini memiliki kecenderungan menulis karya ilmiah dan opini. Tapi hal itu tidak membuat divisi penulisan terbatas pada karya-karya tulis yang serius. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan Seminar Kepenulisan. Inilah yang aku ikuti beberapa waktu lalu dan mempertemukanku dengan penulis-penulis hebat.

Mengusung tema "KIAT-KIAT MENULIS KREATIF BERSAMA NOVELIS TERNAMA" aku datang menuju tempat acara seusai mata kuliah. Aku berhasil keluar ruangan lebih cepat, Pada saat iu baru selesai UTS dan pikiranku sedang melalangbuana entah kemana. Di hari kesembilan bulan Mei ada sejumalh acara yang diadakan bersamaan. Awalnya sempat bingung ingin menghadiri yang mana dulu. Di jam yang sama ada talkshow yang merupakan rangkaian pengenalan pers bagi kaum muda. Belum juga memantabkan hati salah seorang temanku mengajak untuk ke acara yang diadakan oleh BKKBN dan yang cukup menggoda kala itu disana disediakan goodie bag dan cemilan. Diriku seperti berada diantara tiga pria menggoda yang menarikku tak tentu arah. 

Selepas keluar kelas aku hanya mengikuti kemana kakiku membawaku. Rupanya ia mengarahkanku ke seminar kepenulisan itu. Aha, semoga belum terlewat jauh itu yang ada dalam benakku. Lalu disanalah aku, di dalam ruangan yang seperti auditorium dengan dinding keramik berwarna cokelat dan disinari sorot lampu kaca. Ini kisahku. 

***


MASTER POST + WRAP UP Ruang Tunggu Challenge 2017



Ketika mengingat kata 'menunggu' tidak lepas dari sejarah masa lalu bangsa ini. Mereka dibuat menunggu untuk mendapatkan kemerdekaan. Bukan  menunggu berpangku tangan tapi belasan generasi hidup dalam ketidaktahuan dirinya tengah dijajah. Bukan hanya tenaga yang diperas tapi pikirannya dikukung untuk tidak tahu penjajahnya pernah dijajah juga sama seperti masa lalu bangsa ini. 

Beruntungnya jiwa-jiwa muda ambil sikap tegas untuk jemput bola. Peluang sempit dua kota penting Jepang dijadikan puncak membalikkan keberadaan. Saatnya Indonesia buka suara mengummkan kemerdekaan mereka. Alhasil, tidak ada usaha yang mengkhianati hasil.

Senin, 01 Mei 2017

Book Cover Buddy


Pernah nggak kamu menemukan sampul buku yang benar-benar cantik? Saking indahnya kamu sampai berdecak kagum, bagaimana sang ilustrator bisa merancang cover buku itu menjadi sedemikian menakjubkan?

Beberapa buku dibawah ini adalah diantara sekian banyak yang jadi sampul paling favoritku. Mengapa kau memilih mereka? Karena kekaguman para ilustrator dalam menerjemahkan isi buku menjadi visual kecil pada sampul bukunya. Aku sangat menyukai seni. Aku hidup untuk seni dan lahir diantara karya- karya itu. Bukan hanya seni sastra, aku sangat suka dengan bentuk seni lain seperti musik, tari dan teater. Makanya ketika melihat hal-hal cantik ditampilkan dalam sampul buku aku jadi terpincut ingin membaca dan memiliki buku itu. 

Langsung saja berikut kuperlihatkan buku-buku itu pada kalian pembaca setia blogku. ^^

 

“I meant it when I said I didn’t believe in love at first sight. It takes time to really, truly fall for someone. Yet I believe in a moment. A moment when you glimpse the truth within someone, and they glimpse the truth within you. In that moment, you don’t belong to yourself any longer, not completely. Part of you belongs to him; part of him belongs to you. After that, you can’t take it back, no matter how much you want to, no matter how hard you try.”
Claudia Gray, A Thousand Pieces of You  


“Songs and movies tell us that when you meet the one you love, the planet stops spinning, the clouds open up, and your heart begins to sing. Reality is messier than that. The truth is, we meet new people all the time, but we can never tell exactly what they might mean to us. You never know who you’ll forget, or who you’ll need forever.”
Claudia Gray, A Million Worlds with You 


 “Ten thousand skies, and a million worlds, and it still wouldn’t be enough for me to share with you. Nothing less than forever will do.”
Claudia Gray, Ten Thousand Skies Above You  



 “You know the greatest lesson of history? It’s that history is whatever the victors say it is. That’s the lesson. Whoever wins, that’s who decides the history. We act in our own self-interest. Of course we do. Name me a person or a nation who does not. The trick is figuring out where your interests are.”
Anthony Doerr, All the Light We Cannot See 


“I have been feeling very clearheaded lately and what I want to write about today is the sea. It contains so many colors. Silver at dawn, green at noon, dark blue in the evening. Sometimes it looks almost red. Or it will turn the color of old coins. Right now the shadows of clouds are dragging across it, and patches of sunlight are touching down everywhere. White strings of gulls drag over it like beads.

It is my favorite thing, I think, that I have ever seen. Sometimes I catch myself staring at it and forget my duties. It seems big enough to contain everything anyone could ever feel.”
Anthony Doerr, All the Light We Cannot See  


“That something so small could be so beautiful. Worth so much. Only the strongest people can turn away from feelings like that.”
Anthony Doerr,
All the Light We Cannot See


“Maybe growing up means disappointing the people we love.”
Nicola Yoon, Everything, Everything  


“Sometimes I reread my favorite books from back to front. I start with the last chapter and read backward until I get to the beginning. When you read this way, characters go from hope to despair, from self-knowledge to doubt. In love stories, couples start out as lovers and end as strangers. Coming-of-age books become stories of losing your way. Your favorite characters come back to life.”
Nicola Yoon, Everything, Everything 


In the beginning there was nothing. And then there was everything.”
Nicola Yoon, Everything, Everything  
 




“If you listen long enough to the whispers, you will hear the truth. Until then, I will tell you this: the world is made safe by a woman. She bound the monster up and cast him out, and the man who was left was saved.”
E.K. Johnston, A Thousand Nights  


“My sister is no fool and she is not tender-hearted,” I said. “My sister fights for her home, and takes what risks she must. That is why I put myself before her today—why I would not let you have her. My sister burns, and she does not burn for you.”
E.K. Johnston, A Thousand Nights 


“There is life, and there is living.”
E.K. Johnston, A Thousand Nights 


“She had not answered my question. She had not told me that she loved his eyes or the sound of his voice. She had not said that his touch lit a fire on her skin. Then it came to me: she loved him because he did not seek to change her. If I had made him, or if my father had found him, it did not matter. My sister would have a husband who would not make her sit, veiled and weaving, in his tent. He would not take another wife, as my father had done. She would be his, and he would be hers, alone. This was why she loved him, and it made my heart glad to hear it.”
E.K. Johnston, A Thousand Nights  
 
 




“I hope you find someone you can't live without.I really do. And I hope you never have to know what it's like to have to try and live without them.”
Kiera Cass, The Selection 



“I loved him.
I couldn't pinpoint what made me so certain, but I knew it then, as surely as I knew my name or the color of the sky or any fact written in a book.
Could he feel it, too?"


 
“But even now I know this isn't a fairy tale. I know that we'll have hard times, confusing times. I know that things won't always happen the way we want them to and that we'll have to work to remember that we chose this. It won't be perfect, not all the time.

This isn't happily ever after.

It's so much more than that.”
Kiera Cass, The One


“Break my heart. Break it a thousand times if you like. It was only ever yours to break anyway.”
Kiera Cass, The One 

  

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...