Judul : The Stolen Years
Penulis : Ba Yue Chang An
Penerbit : Haru
Penerjemah : Jeanni Hidayat
Penyunting : M. Noviana
Proofreader : Dini Novita Sari
Cover designer : Chyntia Yanetha
Ilustrasi : Frendy
Terbit : Cetakan pertama, Januari 2016
Rating : 3/5
Available @bukupedia
“Kesungguhan cinta bisa dilihat saat mereka menemui cobaan dalam kehidupan.”
He Mantelah mengalami dua kali kecelakaan dalam hidupnya. Pertama,
saat dirinya sedang menghabiskan bulan madu bersama Xie Yu. Kedua saat
dirinya sedang berada di puncak karir tertinggi di kantor. Kecelakaan kedua
yang paling parah hingga ia harus kehilangan ingatan kejadian selama
lima tahun ke belakang.
Lima tahun yang lalu, He Man menikah dengan Xie Yu dan menghabiskan bulan
madu bersama. He Man telah mempersiapkan semuanya agar berjalan baik dan tidak
ada pertengkaran diantara mereka. Ia tidak ingin mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan seperti pengalaman kakaknya dulu saat berbulan madu.
Tapi sedetail apapun perencanaan tidak luput dari kekurangan. Di antara He
Man dan Xie Yu tetap terjadi adu mulut. Biasanya pertengkaran dimulai dari
pihak He Man yang suka membuat ulah atau memancing omongan untuk diperdebatkan.
He Man yang sejak kecil sudah diurus oleh kakaknya, He Qi. He Man memiliki
sifat manja dan keras kepala. Ia memaksakan keinginannya dan kurang bisa
memahami perasaan orang lain. Hingga akhirnya He Man menikah sifat-sifat
buruknya masih melekat dan tidak bisa dihilangkan. Pernah saat He Man dan Xie
Yu sedang berbulan madu, ia menuntut untuk dibelikan benda-benda yang dirasa
tidak perlu dan malah merepotkan Xie Yu. Atau saat He Man terlalu berniat
mengabadikan momen kegembiraan mereka saat berbulan madu. Sifat
kekanak-kanakkan He Man telah membuat mereka mengalami kecelakaan motor.
Tapi bagi Xie Yu semua hal buruk dan tingkah He Man yang kadang
menyulitkannya, tidak membuat perasaan cintanya surut. Malah ia sangat menyukai
apa pun yang dimiliki isterinya itu. Ia tidak segan berkorban apapun karena ia percaya Tuhan akan
membalas perbuatan baik yang dilakukannya. Dan baginya He Man adalah hadiah
terbaik yang diturunkan sang penguasa untuk pria biasa seperti dirinya.
Setelah lima tahun pernikahan, sebuah kecelakaan menimpa He Man dan
merenggut ingatannya. Saat sudah sadar dari koma, yang He Man ketahui adalah ia
mengalami kecelakaan saat sedang berbulan madu dengan Xie Yu. Padahal ia mengalami kecelakaan yang lain. Tapi yang ada ada
diingatannya saat itu hanya kenangan manis saat berbulan madu dan ia tidak bisa
mengingat memori lima tahun sesudahnya. Dan saat medapati hanya ada He Qi-kakaknya yang
menjaganya di rumah sakit, ia tahu Xie bukan lagi suaminya. Mereka telah becerai
entah karena suatu hal yang tidak bisa ia ingat.
“Di satu sisi sang waktu telah memberinya begitu banyak pengetahuan baru padanya. Namun, waktu juga telah membawa pergi orang yang paling ia cintai.”
He Man berusaha menjalani kehidupannya seperti semula. Ia juga diminta untuk menemui seseorang yang pernah jadi bagian hidupnya untuk membantu menemukan ingatan selama lima tahun kebelakang. Pikirannya hanya ada satu, Xie Yu, yang dapat membantunya. Tapi pria itu menatapnya dengan aneh, seolah ia tidak percaya He Man sedang hilang ingatan. Apakah setelah bercerai, perasaan Xie Yu benar-benar sudah berubah padanya?
Review
Kisah yang memilukan tentang cinta, tentang bagaimana manusia yang
terenggut kebahagiannya dan menyalahkan waktu yang telah memisahkannya dengan
orang yang dicintai.
Untuk kesan pertamaku membaca kisah roman Mandarin, aku langsung suka dengan tema ceritanya. Novel ini akan
mengaduk-aduk perasaanmu dengan si tokoh
utamanya yang akan membuatmu masuk dalam kebingungan seseorang yang mengalami
amnesia sementara dan masalah yang membuntutinya. Sampai akhirnya ia berusaha
kembali memungut ingatan-ingatan itu dan menemukan akar permasalahan di masa
lalunya.
Penulis mampu membawa pembaca larut dalam kebingungan He Man yang seolah
terjebak didunia yang lain. Dulu ia wanita yang sukses setelah menduduki
jabatan yang penting sebagai direktur kreatif. Hidup dengan segala kemewahan
dan tidak sadar ia telah berlari terlalu jauh. Ia mengalami masa-masa yang
sulit saat ia berambisi mengejar jabatannya dan lupa bahwa ia masih memiliki suami
sekaligus seseorang yang tulus mencintainya.
Xie Yu, seperti kaum laki-laki lainnya ia menginginkan dirinya menjadi satu-satunya orang yang paling diandalkan He Man dalam rumah tangga.
Tapi He Man justru istrinya mengalami karir yang lebih pesat dan mempunyai
pendapatan yang lebih besar
darinya. Persaingan muncul dalam rumah tangga mereka yang akhirnya membuat hubungan
keduanya menjadi renggang dan berakhir dengan perceraian.
Buku ini punya cara bercerita yang menarik. Pembaca akan dituntun menemukan jawaban mengapa pernikahan He Man berakhir padahal dulunya mereka
saling mencintai. Selain fokus pada keseharian He Man dan Xie Yu, kisah mereka
juga didukung karakter lainnya. Xiao Huan, sahabat yang juga memusuhi He Man.
Lily, kekasih Xie Yu yang protektif dan He Qi-kakak He Man.
Keberadaan orang-orang sekita He Man sangat mempengaruhi perkembangan
karakternya. Dialog mereka menjadi sumber ingatan untuk He Man. He Man juga cukup terbuka saat didekat Xie Yu, membuat mereka punya kesempatan untuk kembali bersatu.
Penulis sangat mampu menjadikan He Man sebagai tokoh yang pantas untuk
dibenci sekaligus menarik simpati pembaca untuk membantunya menemukan memori
yang akan menentukan nasibnya. Pembaca juga akan dibuat takjub dengan kesabaran
dan keteguhan hati Xie Yu dalam menghadapi He Man. Baik itu pada He Man “Lima tahun
lalu” maupun He Man yang sekarang telah mencampakkannya. Mengikuti kisah Xie Yu sangat berkesan untukku. Walaupun ia telah disakiti He Man
cintanya pada perempuan itu tidak tergoyahkan. Agak kasihan juga melihat kebaikan
Lily yang ternyata hanya menjadi tempat pelarian Xie Yu yang belum mampu
melepaskan He Man.
Membaca novel The Stolen Years tidak hanya tentang kisah rumah tangga
sepasang manusia tapi dua masalah sekaligus. Tentang keresahan sepasang manusia
dalam merajut masa depan. Rasa takut jika orang yang dicintainya akan
melupakannya dan terjebak dalan ingatan yang memudar. Novel ini memutar pikiran
pembaca tentang bagaimana sebuah pasangan yang dulu saling mencintai bisa saja
melupakan pasangannya dan merasa asing dengan kesehariannya. Sebuah penyakit
dalam diri yang bisa saja merasuk dan memutus semua kenangan.
Mengingat ini novel drama Mandarin yang pertama kali kubaca, ada hal-hal
yang membuat cerita ini timpang. Penulis tidak menunjukkan langsung latar dan
setting cerita. Memang tidak terlalu berpengaruh untuk jalan cerita, tapi novel
ini jadi tidak terasa nuansa Mandarin-nya.
Pemakaian alur maju dan mundur untuk novel ini sedikit membingungkan.
Penggambaran setting masa lima tahun lalu dan masa sekarang agak absurd. Jalan cerita jadi tidak mudah ditebak kemana arah cerita He Man dan Xie Yu nantinya. Ini bisa jadi
poin yang bagus tapi juga sebaliknya.
Terakhir, aku masih tidak mengerti apa alasan adanya konflik baru yang
muncul menjelang akhir cerita. Di saat aku berpikir kisah He Man dan Xie Yu
akan berakhir normal justru masalah baru muncul. Agak tidak logis tapi
memang dipaksakan nyambung oleh si penulis. Dan masalah ini timbul dari
kecelakaan yang telah dialami He Man sebelumnya.
Konflik baru ini agak dipaksakan dan ditutup dengan cara yang tidak
menyenangkan juga. Penulis menuntaskan cerita dengan cara yang kurang memuaskan, agak nyeleneh dan membangkitkan rasa penasaran. Menciptakan kekosongan yang tidak tahu harus dijawab dengan apa untuk
melengkapi cerita He Man dan Xie Yu ini.
Well, novel drama Mandarin punya rasa tersendiri. Banyak kutipan yang
quotable, mengharukan dan endingnya mengejutkan. Kalian mesti baca sendiri deh :D
hehe.
"Seberapa besarkah kemampuan manusia untuk dapat menerima suatu kenyataan hidup? Hanya orang yang pernah terluka begitu parahnya yang akan bisa mengerti. Asalkan masih hidup, kita pasti bisa melalui apa pun yang akan terjadi selanjutnya. "
Ending yang mengejutkan yang ingin saya ketahui. Novel ini sempet booming di timeline.
BalasHapusHaha ,, pasti ikutan blogtour pas beberapa waktu lalu :) Buku ini emang menarik di ending sama alurnya.
BalasHapus