Insecure
Penulis : Seplia
Editor : Midya N
Santi
Proofreader : Ayu
Yudha
Design sampul :
Orkha Crative
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Mei 2016
Tebal : 250 hlm
Sam Alqori
lagi-lagi datang terlambat. Seluruh
murid sudah masuk ke kelasnya masing-masing ketika bel berbunyi. Kebetulan hari
itu sekolah mereka kedatangan tim KPAI yang akan memsosialisasikan masalah
kekerasan dalam rumah tangga. Sam yang
baru masuk ke kelas langsung menyelutuk arti singkatan KPAI dan disambut gelak
tawa teman-teman satu kelasnya.
Kini Sam telah
duduk dibangku SMA kelas tiga. Ia memiliki teman satu bangku yang cukup pintar
dan cukup baik untuk dimintai catatan pelajaran. Dia adalah Zee Rasyid, gadis
pendiam dan tertutup namun dikenal cukup pintar dikelas. Ini adalah pertama
kalinya ia satu kelas dengan gadis itu. Sam tidak tahu apa yang memuat Zee
selalu tertutup dan enggan bergaul dengan teman-teman lainnya. Gadis itu juga
memiliki luka lebam dibeberapa bagian di tubuhnya. Namun saat Sam menanyakan
perihal luka-luka itu, Zee selalu berdalih ia hanya jatuh saat berada di kamar
mandi. Tapi Sam tahu ada yang disembunyikan dari gadis itu tapi ia tidak tahu
apa sebabnya.
Zee selalu merasa
tidak tenang jika berada di dekat teman-temannya. Ada rasa khawatir dan gelisah jika
teman-temannya memperhatikan luka lebam yang ada di tubuhnya. Luka-luka itu ia
dapat dari rumah. Tempat yang seharusnya bisa menaungi dan melindunginya dari
hal-hal yang tidak diinginkan. Zee hanya tinggal berdua dengan ibunya. Ayahnya
yang dulu menikahi ibu malah memutuskan pergi bersama dengan mantan kekasihnya.
Kepergian ayah
itu membuat ibu terluka. Setiap kali melihat Zee emosinya akan naik dan ia akan
melampiaskan kekesalannya pada Zee. Tidak terhitung berapa kali ibunya tega
memukuli dan menamparnya sebagai bentuk kekesalannya. Namun tidak lama ibu akan
menangisi perbuatannya dan meminta maaf pada Zee. Dan begitu seterusnya,
luka-luka itu seakan tidak pernah lenyap dari tubuhnya.
Zee tidak pernah
menceritakan pada siapapun tentang perilaku ibunya dan masalah yang ia hadapi
di rumah. Tidak pada teman-teman dikelas atau guru-gurunya. Hanya Bu Imari yang
masih sangat peduli pada Zee dan mengulik tentang keseharian Zee di rumah. Tapi
lagi-lagi Zee enggank ada untuk
bercerita termasuk saat Bu Imari menanyakan tentang ibu Zee yang tidak pernah
datang saat pemanggilan orangtua di sekolah.
Zee tidak sadar
bahwa disekolah tidak hanya ia yang mengalami kekerasan dalam keluarga. Sam
juga merasakan hal yang sama. Sam hidup dalam keluarga yang sederhana. Ibunya
berjualan mie ayam sedangkan ayahnya melaut dan tidak tetap kapan waktu pergi
dan kapan ia akan pulang. Ayah Sam memiliki tempramen yang emosional. Emosinya
bisa meledak kapan saja bahkan karena hal-hal yang sepele sekalipun. Setiap
kali ayahnya berada dirumah, suasana keluarga mereka sebisa mungkin dibuat
hening. Karena setiap kali ayah Sam marah ia akan menyakiti ibu bahkan adik
perempuannya.
Zee dan Sam
mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan di masa remaja mereka. Tidak lama
mereka menjadi semakin akrab terutama setelah mereka mendapat hukuman untuk
lari keliling lapangan saat pelajaran olahraga. Sam juga makin sering mengantar
Zee pulang dengan motornya. Dan secara tidak langsung perasaan itu mulai tumbuh
diantara keduanya.
Insecure adalah
novel karya Seplia pertama yang kubaca. Buku ini jadi buku kedua Seplia yang
juga diterbitan oleh Gramedia. Insecure bercerita tentang keseharian dua orang
remaja SMA yaitu Sam dan Zee. Mereka hadir dengan permasalahan di keluarga yang
berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
Kedua tokoh
tumbuh menjadi dua sosok remaja yang diselimuti kebimbangan, rasa takut dan
gelisah yang diakibatkan perilaku orang tua di rumah. Sam yang dari luar
terlihat seperti remaja pada umumnya, sebenarnya diliputi keragu-raguan atas
nasibnya setelah ia lulus dari SMA. Sedangkan Zee yang sejak awal sangat
tertutup, dan pendiam adalah gadis yang punya tekad dan kemauan keras untuk
mewujudkan mimpinya.
Buku ini
mengguanakan alur maju dan menggunakan dua sudut POV yaitu Sam dan Zee secara
bergantian. Dari segi konflik yang diangkat tidak terlalu berat, namun sangat
dekat dengan keseharian remaja. Terutama saat ini banyak kasus kekerasan yang
dilakukan orang tua pada anak. Buku ini juga memberikan pandangan tentang
kondisi psikologi korban KDRT yang khususnya dialami anak.
Walaupun dua
karakter utamanya tidak mencuri simpati saya, buku ini patut diacungi jempol
karena berani mengangkat isu sosial remaja saat ini. Penyusunan plot yang rapi
dan menggunakan gaya bercerita yang ringan buku ini cocok sekali untuk dibaca remaja saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Appeciate with my pleasure.
~ VS