Traveling To Infinity
Penulis : Jane Hawking
Penerjemah : Zia Anshor
Perwajahan isi : Ayu Lestari
Penerbit : Gramedia
Terbit : 2015
Tebal : 473 hlm
Available at Gramedia.com
Ini kisah tentang
mantan isteri dari Stephen Hawking benama Jane Hawking. Benama asli Jane Beryl
Hawking Wilde, Jane Hawking pertama kali bertemu Stephen saat usianya 17 tahun.
Kala itu Jane yang sedang menikmati masa santai setelah ujian bersama
teman-temannya melihat Stephen.
Stephen menjadi
tontonan yang aneh bagi Jane dan kawan-kawannya. Stephen yang berjalan menunduk, dengan
langkah kaki yang tidak normal membuat orang-orang yang melihatnya keheranan. Pemuda
dengan rambut lurus tidak karuan itu berjalan berlawanan hingga tidak sadar dengan keberadaan
rombongan Jane yang menatapnya dengan heran.
Entah kenapa
setelah melihat Stephen waktu itu membuat Jane merasa tidak nyaman. Ia memang
belum pernah mengenal Stephen, namun ada perasaan lain tumbuh di hatinya yang
tidak bisa ia jelaskan. Seperti sebuah rasa kagum yang bersemi di tengah
hidupnya yang biasa saja. Walaupun Jane belum pernah bertemu Stephen, jauh
sebelum itu Jane sudah pernah bertemu dengan anggota keluarga Hawking lainnya
saat usianya baru tujuh tahun.
Keluarga Hawking
memiliki 4 orang anak dan Stephen yang pertama. Mary, adik Stephen yang hanya
berjarak 18 bulan adalah sosok yang nyentrik-sama seperti kakaknya, tidak rapi,
suka melamun dan sibuk sendiri. Sedangkan adik peremupuannya yang lain, yang
berjarak 5 tahun lebih muda dari Stephen nampak selalu gelisah dengan matanya
yang berbinar-binar. Dan yang terakhir adalah Edward, yang ternyata bersekolah
di tempat yang sama dengan adik Jane.
Tahun-tahun
berikutnya pertemuan Jane dan Stephen terjadi secara tidak sengaja di London. Mereka
mulai berkenalan dan barulah Jane tahu Stephen mulai mengalami perubahan.
Stephen mengidap sebuah penyakit aneh yang langka pada masa itu. Diana menyebutnya
sklerosis ganda namun bukan itu tepatnya penyakit yang diderita Stephen. Di
usianya yang ke-21 Stephen sudah divonis oleh dokter hanya mampu bertahan
beberapa tahun.
Sejak tahu waktu
yang tersisa untuk Stephen tidak lama, Jane tergerak untuk mengabdikan hidupnya
untuk Stephen. Kemudian pernikahan menyatukan keduanya dan memberikan mereka
dua orang anak yang manis bernama Robert dan Lucy.
Semakin hari
karir Stephen semakin meningkat. Penelitian yang ia tangani semakin diakui di
kalangan ilmuwan dunia. Stephen mulai sering melakukan perjalanan luar negeri
dan hal ini membuat Jane kepayahan menangani urusan rumah tangga dan kepentingan
Stephen. Lalu munculah ketakutan terbesar dalam sebuah rumah tangga kecil
mereka yang membuat Jane harus memilih keluarga kecilnya atau karir Stephen.
Buku ini adalah sebuah
kisah nyata kehidupan Jane Hawking, isteri dari Stephen Hawking.mengambil latar
tahun 1962, kisah Jane dan Stephen berlatar di daratan Inggris selepas masa
Perang Dunia II. Inggris yang saat itu berada di dalam kubu sekutu diliputi
suasana tegang karena negeri adidaya mulai melancarkan perang dingin ditambah
suasana memanas akibat adanya perang Vietnam.
Buku ini
menghadirkan kisah Jane dan Stephen yang saat itu sama-sama mengenyam bangku
kuliah lalu dilanjutkan dengan keseharian mereka setelah pasca menikah.
Berbagai macam masalah hadir setelah mereka memasuki babak baru yaitu rumah
tangga. Mulai dari kesulitan mendapatkan rumah yang layak, hubungan Jane
dengan anggota keluarga Stephen lainnya yang kadang menuai konflik. Dan kesulitan
pembagian waktu antara kuliah dengan keluarga.
Sosok Jane
sebagai tokoh utama cerita sangat menonjol. Buku ini sepenuhnya menggunakan sudut
pandang Jane. Ada kelembutan, kasih sayang, pejuangan dan kesabaran yang dapat
dilihat dari karakter Jane. Sementara Stephen yang pendiam, tertutup lebih
banyak menghabiskan waktu untuk riset penelitiannya. Hal ini juga yang membuat
Jane merasa tersingkirkan dari kehidupan Stephen.
Buku ini
bercerita kisah kilas balik masa pernikahan Jane dan Stephen. Walaupun awalnya
menggunakan alur mundur, hingga akhir cerita beralih menggunakan alur maju. Aku
tidak merasa terganggu dengan pemakaian alur yang seperti ini. Ditambah dengan
deksripsi waktu yang cukup jelas membuat cerita lebih mudah dinikmati.
Memikat. Mungkin kata itu tepat disematkan pada novel ini. Atau justru terkesan berlebihan? Jika membaca review-nya, saya menangkap keseluruhan novel ini menceritakan bagaimana perasaan istri yang memiliki suami yang 'kadang-kadang' menganggapnya penting dan ada. Semacam cerita psikologi. Seperti pilihan yang kemudian disodorkan; keluarga kecilnya atau karir Stephen. jelas sekali pilihan yang sulit. Keduanya berada dilingkup orang-orang tersayang. Saya penasaran ending ceritanya.
BalasHapusKurang lebih seperti itu, perasaan Jane sebagai isteri seorang pria jenius yang sayangnya sering lupa akan keberadaannya.
Hapus