Judul : Landline
Penulis : Rainbow
Rowell
Penerjemah :
Airien Kusumawardani
Penyunting : M.
R. Prajna Pramudita
Proofreader :
Titish A.K.
Designer cover :
Chyntia Yanetha
Penerbit : Spring
Terbit : April
2016
Tebal : 372 hlm
Rating : 3.5/5
Mana yang akan
kau pilih, jika dalam keadaan terdesak kau harus mengorbankan satu hal yang
sangat kau cintai dalam hidup, mimpimu atau keluarga yang mendukungmu?
Georgie McCool
sudah merintis karir kepenulisan cerita komedi sejak duduk di bangku kuliah. Di
University of Los Angeles ia bergabung dengan majalah The Spoon. Disana ia bertemu dengan Seth, penulis komedi
tampan namun dikenal kocak dan senang bergonta-ganti wanita. Georgie hanya
gadis biasa tapi Seth bisa melihat bakat yang dimiliki gadis itu. Karena hal itu
juga yang membuat Seth tertarik dengan Georgie dan menjadikannya partner.
“Haruskah aku pura-pura bahwa semuanya baik-baik saja? Seperti yang kau lakukan? – Seth, hlm 320
Georgie selalu
memperhatikan Seth, pria itu selalu terlihat bahagia, dikelilingi wanita-wanita
cantik, selera humornya dan ia tampan. Tapi lama-kelamaan Georgie tahu Seth
tidak memperhatikannya lebih dari seorang partner. Lantas Georgie mengahapus
perasaan itu cepat-cepat dan menyadari ia menyukai seseorang yang lain. Perasaannya justru berbalik kepada seorang
pria yang menggarap komik strip kesukaannya, Neal.
Neal Grafton adalah
salah satu mahasiswa dari jurusan oseanografi. Neal hanya mahasiswa biasa,
dikenal pendiam dan tidak ada yang tahu
bahwa ia yang selama ini mengisi komik strip di majalah The Spoon. Georgie
mengaguminya tanpa alasan yang berlebih. Ia terpesona dengan komik buatan Neal
dan kini ia jatuh cinta padanya.
“Sungguh. Kau boleh memilikiku. Karena aku pintar dalam menginginkan berbagai hal dan pintar dalam mendapatkan apa yang kuinginkan. Aku tidak bisa memikirkan apa lagi yang paling kuinginkan selain kau.” – Georgie, hlm 185
Tahun-tahun
berlalu, Georgie berhasil mendapatkan hampir semua yang ia mau. Ia menikah
dengan Neal lalu dikaruniai dua anak
perempuan yang lucu yang dinamai Allice dan Noomi. Ia masih bersahabat dengan
Seth dan menjadi rekan menulis untuk sebuah acara tv. Ditambah acara Jeff’d Up
berhasil mendapat hasil yang memuaskan. Tapi semua itu belum memuaskan hati
Georgie. Ia masih ingin membuat acara tv yang dibangunnya
sendiri bersama Seth. Itu sudah jadi impian mereka berdua sejak kuliah. Dan
saat kesempatan itu datang Georgie dihadapkan pada pilihan yang sulit.
Maher Jafari
tertarik untuk memakai acara komedi yang ditulis Georgie dan Seth. Hal itu
menjadi kabar bahagia karena jalan menuju mimpi yang mereka akan terbuka. Tapi
ada harga mahal yang harus ditebus untuk kebahagian itu. Georgie harus
membatalkan kepergiannya ke Omaha-tempat yang semula sudah direncanakan untuk
jadi tempat libur natal Georgie dan keluarga. Neal tidak senang dengan kabar
itu, karena itu berarti Georgie tidak akan bersama mereka menghabiskan waktu
bersama di Omaha. Dan Georgie akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama Seth
yang berarti bukan pertanda baik.
Keputusan Georgie
sudah bulat dan Neal tahu ia tidak bisa berbuat lebih untuk mengubah keputusan
Georgie.
“Kau bertanya kepadaku apa aku ingin mencoba mengubah sesuatu kalau aku bisa kembali ke masa lalu. Dan aku bilang kepadamu kalau aku mau-dan pasti melakukannya-tapi aku tidak memberitahumu. Mungkin seharusnya keadaan tidak seperti ini” – Seth, 321
“Aku selalu memikirkan tentang pesta Halloween itu. Ketika Neal nertingkah sangat berengsek kepadamu? Dan kau memintaku untuk membawamu pulang, dan aku melakukannya. Dan aku-aku meninggalkanmu sendirian. Mungkin seharusnya aku tidak meninggalkanmu. Mungkin seharusnya aku tetap bersamamu.”“Mungkin seharusnya hubungan kita tidak seperti ini, Georgie.”
Buku ini punya
tema yang sederhana mengenai kehidupan rumah tangga. Yang mana Georgie sebagai
tokoh utama mendapatkan pilihan yang sulit untuk menentukan masa depan
karirnya. Georgie sudah menulis drama komedi sejak kuliah. Ia dikenal selalu
berdua dengan Seth dan hingga masuk ke dunia kerja mereka masih tetap bersama.
Mereka punya mimpi yang sama untuk membawa karirnya semakin tinggi di sebuah
jaringan tv ternama. Dan saat mereka mendapat kesempatan itu tidak ada satu
dari mereka yang ingin melepaskannya.
Seth yang paling
bersemangat saat mendengar kabar episode pertama acara mereka menarik hati
Maher Jafari. Ia tidak ragu untuk bertemu dengan keluarga Georgie terutama
anak-anaknya untuk meyakinkan Georgie agar tidak pergi ke Omaha saat libur
natal. Tapi tiket sudah di pesan dan atas pertimbangan yang berat Georgie tidak
bisa ikut ke Omaha.
Sejauh ini
konflik hanya sebatas itu saja. Georgie yang mendapati Neal tidak
menghubunginya lagi setelah pergi ke Omaha membuatnya cemas. Pikiran-pikiran
aneh tentang Georgie yang telah membuat Neal
kecewa tidak bisa dilenyapkan. Neal sudah berubah dan Georgie mulai
dihantui pikiran buruk tentang ancaman yang
akan meretakkan rumah tangganya.
Dikisahkan selepas Neal pergi, Georgie tinggal
bersama ibu dan keluarganya di rumah lama. Tidak ada yang berubah dari rumah
itu setelah Georgie meninggalkannya. Dan tepat dibawah tempat tidurnya, ia
menemukan telpon rumah kuno berwarna kuning yang dulu digunakannya semasa
pacaran.
Telpon itu
semacam mesin waktu yang mampu membawa Georgie ke masa empat belas tahun yang
lalu. Saat Georgie mencoba menelpon rumah keluarga Grafton di Omaha, telpon itu
menyambungkan dirinya dengan Neal yang
dulu dikenalnya semasa pacaran. Neal yang masih memiliki ayah dan Neal yang
dikenal nekad melintasi negara bagian hanya untuk melamar Georgie.
Secara
keseluruhan cerita di buku ini memakai alur maju dan mundur. Dengan memakai POV
orang ketiga penulis menarasikan awal kisah pertemuan Georgie dan Neal hingga konflik yang mereka
alami semasa pacaran. Butuh kesabaran yang cukup saat penulis mulai
mendominankan narasi ketimbang dialog. Alur yang lambat juga menjadi alasan
buku ini harus dinikmati pelan-pelan. Gaya bercerita si penulis sebenarnya
menarik tapi karena porsi narasinya cukup banyak, pembaca harus ekstra sabar
menyelami kisah masa lalu dua tokoh utamanya.
Saya acungi
jempol untuk penerjemah yang berhasil mengeksekusi buku ini jadi menarik dan
nyaman dibaca. Saya akui gaya bercerita Rainbow Rowell di buku ini sedikit
sulit dipahami. Ia sering memasukkan metafora dan mengaitkan bermacam hal dalam
narasi ceritanya. Tapi buku ini berhasil membuat saya menikmati ceritanya
diluar kekurangan yang sudah disebutkan di atas. Kalau boleh saran, buku
terbitan Spring berikutnya bisa ditingkatkan kualitas lembar kertasnya. Karena
saat membaca, saya sedikit tidak nyaman dengan tulisan berbayang di setiap
balik halamannya. Semoga hal ini bisa di atasi.
Untuk kesan
pertama membaca buku Rainbow Rowell, saya berikan 3.5 golden Quiditch untuk
Neal yang sangat cute dan bikin hati berbunga-bunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Appeciate with my pleasure.
~ VS