Judul : SeoulMate
Penulis : Lia
Indra Andriana
Penyunting : O
Lydia Panduwinata
Desain dan
ilustrasi cover : Tom Kuu
Layout designer :
Tom Kuu
Penerbit : Haru
Terbit : Cetakan
pertama, Januari 2011
Tebal : 300 hlm
Rating : 2.5 /5
Sinopsis
Ketika kenyataan menentangmu untuk terus berharap
Sebuah harapan untuk bertemu kembali dengan seorang pria telah memaksa Kim Sun menggunakan kemampuannya berkomunikasi dengan hantu. Ia memutuskan menjadi mate dan bergabung dalam sebuah organisasi ‘penyalur hantu’ bernama SeoulMate yang menerima proposal permintaan bantuan dari manusia. Sebagai mate, ia bertugas menjaga serta membantu soul atau hantu yang bergabung dalam SeoulMate untuk melaksanakan proposal dari para klien SeoulMate.
Tak disangka, Sun ditugaskan menjaga soul yang amnesia! Hantu baru ini sama sekali tidak mengingat kehidupan manusianya dan terus mendesak Sun untuk membantu menemukan asal-usulnya. Sun tidak habis pikir bagaimana dia dan Jang—nama yang dia berikan untuk soul-nya—dapat menyelesaikan proposal klien jika mereka selalu bertengkar.
Namun, semuanya berjalan di luar dugaan. Tanpa disadari, sengatan-sengatan perasaan aneh yang disebut cinta itu mulai tumbuh antara Sun dan Jang.
Pada saat yang hampir bersamaan, sebuah kenyataan menghadapkan Jang kepada pilihan, antara tetap menjadi soul yang menjalin cinta abnormal dengan Sun atau menuju tempat yang wajar bagi para hantu dan menghilang dari kehidupan gadisnya.
SeoulMate adalah
biro pencocokan antara Seoul dan Mate. Seoul atau dibaca soul adalah arwah atau
hantu yang masih terjebak di dunia manusia karena mereka masih memiliki
sejumlah urusan yang harus dituntaskan di bumi. Sedangkan Mate sebutan untuk
orang-orang yang memiliki kemampuan untuk melihat arwah yang masih
bergentayangan di dunia manusia.
Ide untuk
membentuk SeoulMate dicetuskan oleh dua orang sahabat bernama Dong dan Lim
Siwon. Mereka berdua memiliki kemampuan untuk melihat arwah dan dibentuklah
SeoulMate. Tidak semua orang bisa berkomunikasi dengan arwah. Beberapa orang
memilih untuk menyembunyikan kemampuan itu agar tidak dianggap aneh oleh
sekitarnya. Tapi Dong dan Siwon memilih untuk memanfaatkan kelebihan mereka
untuk membantu para arwah menyelesaikan urusannya dan pergi menuju cahaya
setelahnya.
Kim Sun, gadis
itu punya alasan untuk bergabung dengan Traveliyagi. Disana ia bekerja sebagai
pemandu untuk turis asing yang datang ke Seoul. Walaupun bekerja tidak dibayar
Sun menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh. Dengan harapan selain melatih
kemampuan bahasa asingnya, ia bisa bertemu dengan pria yang ia nantikan selama
ini, Dong.
Suatu ketika Sun
sedang menemani turis-turis asal Indonesia yang berkunjung ke Seoul, ia diikuti
oleh seorang pria yang sudah sejak lama mengikutinya. Siwon, itu tahu bahwa Sun
memiliki kemampuan yang ia butuhkan sebagai Mate. SeoulMate yang saat itu
sedang kekurangan Mate memaksa Siwon untuk membujuk Sun untuk bergabung
dengannya. Dengan sedikit perdebatan Sun akhirnya bersedia bergabung dan
dipasangkan dengan hantu amnesia bernama Jang.
Soul dan Mate yang
terpilih ditugaskan untuk menjalankan proposal yang telah diminta oleh klien. Setiap
proposal yang masuk bisa berisi bermacam-macam tugas, mulai dari tugas untuk
menakut-nakuti, berpura-pura akting, menjadi pegawai dan tugas-tugas kecil yang
hanya bisa dilakukan oleh hantu. Sudah jadi keharusan Soul dan Mate akan saling
bekerja sama dan selalu sehati dalam menjalankan tugas.
Tidak mudah untuk
menyatukan hati antara Sun dengan Jang. Sun adalah gadis yang keras kepala,
kasar dan mudah meledak-ledak. Sikap Sun yang sejak awal sudah tidak menyukai
kegiatan SeoulMate membuatnya sulit untuk menerima tugasnya bersama Jang.
Ditambah lagi dengan kebiasaan Jang yang dianggap Sun sangat mengganggu membuat
Sun merasa tidak nyaman. Jang yang memiliki sifat bertolak belakang dengan Sun
tidak bisa mengerti jalan pikiran gadis itu yang mudah marah. Tapi kebersamaan
mereka selama menjadi Soul dan Mate membuat perasaan itu semakin berkembang.
Salahkah jika
soul dan mate saling jatuh cinta?
“Apa semua harus berjalan sesuai keinginanmu, Sun?’ Jang berpendapat.
Susi menggeleng frustasi. “Lalu apa maumu?”
“Bersamamu.”
Kesan pertama
setelah membaca buku ini adalah terlalu banyak deskripsi. Sejak awal cerita
penulis mulai menunjukkan kemampuannya bercerita tentang kota Seoul. Tokoh
utamanya yang bekerja sebagai pemandu memberikan banyak ruang untuk penulis
mengenalkan kota Seoul.
Membaca buku ini
seperti layaknya mengikuti sebuah tour wisata. Penulis mengenalkan beberapa
tempat wisata yang layak untuk dikunjungi saat ke Seoul. Buku ini juga
membangkitkan rasa ingin tahu tentang suasana kota Seoul saat musim panas dan
hiruk-pikuk perkotaannya yang semakin berkembang.
Walaupun
sebenarnya buku ini menarik, saya masih belum ‘klik’ dengan karakter yang ada
didalamnya. Sun yang punya watak keras, tidak punya pendirian dan berpikiran
sempit sering membuat saya sebal dengan dirinya. Ia bisa dengan mudah
marah-marah tidak karuan karena hal-hal sepele. Dan menurut pandangan saya,
Jang tidak terlalu menyebalkan seperti yang ia pikirkan. Penulis membentuk
karakter yang tidak jelas dan tidak memberi kesan apapun.
Buku ini akan
lebih baik jika diisi karakter yang menggugah dan punya karakter yang kuat.
Saya sangat berharap penulis bisa membuat hubungan dua tokoh utamanya semakin
kuat dan kedekatan emosinya bisa sampai ke pembaca. Sayang sekali saya belum
bisa menangkap chemistry yang dibangun penulis lewat karakter Jang dan Sun.
Buku ini akan
jauh lebih baik jika penulis mampu memaksimalkan isi tulisannya. Tidak perlu
berbelit-beli dengan memberikan banyak deskripsi tentang setting tempat tertentu
atau lokasi mana lagi yang mungkin bisa dijangkau alur ceritanya. Karena ini
hanya sebuah cerita drama buat saja jadi sederhana, padat namun jelas isinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Appeciate with my pleasure.
~ VS