Selamat hari Rabu, pembacaku yang setia. Kuharap hari Rabu kalian menyenangkan dan penuh berkah hal-hal berupa kejutan yang menyenangkan ya ;)
Hari ini aku dalam kondisi mood yang kurang baik. Sebenarnya hanya karena hal sepele, buku yang sudah kuperjuangkan dan sangat-sangat kuinginkan tidak jua terwujud. Kalian bisa mengintip buku yang kumaksud di wishful wednesday yang ku posting minggu lalu. Amat disayangkan empu Perpus Kecil tidak menjodohkanku dengan buku yang kuinginkan. Awalnya aku merasa 'okay, ini hanya sebuah buku. Kalau tidak terwujud tidak masalah untukku'. Tapi begitu sore man mulai menjelang setan-setan mulai menghinggapiku dengan pertanyaan-pertanyaan usil.
"Sebenarnya apa gunanya aku menuliskan mimpi-mimpi berupa buku harapanku?""Apa yang akan terjadi jika aku sudah menuliskannya?""Kepada siapa tulisan yang telah kubuat itu aku tujukan?""Lalu apa yang terjadi jika itu tetap hanya jadi mimpi tanpa pernah terwujud?""Bagaimana aku akan mewujudkannya?""Bagaimana jika selama ini semua itu hanya tulisan dan membuang-buang waktuku?""Bagaimana sebuah tulisan berisikan mimpi bisa ajadi nyata?"
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu biasa menghinggapi pikiran orang-orang yang merasa dirinya telah gagal dan tidak punya harapan. Terlalu mendramatisir dan buntu masih ada jalan keluar dari ketidakberdayaannya. Tapi pertanyaan usil seperti itu bisa jadi mengganggu dan membuat aku berpikir kembali apakah hal-hal yang selama ini telah kulakukan sudah tepat atau hanya membuang waktu semata.
Tapi dipikir dari sisi senang-senang menuliskan mimpi terasa menyenangkan. Iya pasti rasa senang itu ada, buktinya aku berhasil mencapai 15 postingan MIMPI dalam kurun waktu 365 hari entah berapa pekan kulewati. Tapi postingan Wishful ini masih menghiasi beberapa hari Rabu yang pernah kulalui. Beberapa orang menuliskan mimpi hanya bertujuan mengingatkanmu bahwa kamu pernah memimpikan sesuatu. Tapi menurutku menuliskan mimpi dan harapan adalah hal yang sakral. Tanpa usaha dan doa untuk meraihnya mimpi dan harapan itu hanya angan-angan. Hanya akan jadi sebuah wish tanpa pernah muncul didepan mata. Ya, dan kuakui buku harapan terakhirku itu sangat memengaruhi, sangat mengontrol keinginananku untuk segera menginginkannya.
Jika kamu pembaca setia The Lunarr Chronicles, mungkin kamu bisa menebak mengapa aku begitu saking inginnya membaca buku keempatnya yang super tebal mendekati Game of Thrones itu.
Di hari Rabu yang tidak begitu beruntung ini, aku hanya berharap satu hal .. Semoga buku-buku karangan Marissa Meyer bisa diterjemahkan semua. Termasuk yang satu ini, masih hangat kucomot dari Goodreads. Dan sampul aslinya ,,, sangat menggoda :) Wowowowow.
Heartless
by
Marissa Meyer (Goodreads Author)
Long before she was the terror of Wonderland — the infamous Queen of Hearts — she was just a girl who wanted to fall in love.
Catherine may be one of the most desired girls in Wonderland, and a favorite of the yet-unmarried King of Hearts, but her interests lie elsewhere. A talented baker, all she wants is to open a shop with her best friend and supply the Kingdom of Hearts with delectable pastries and confections. But according to her mother, such a goal is unthinkable for the young woman who could be the next Queen.
At a royal ball where Cath is expected to receive the king's marriage proposal, she meets Jest, the handsome and mysterious court joker. For the first time, she feels the pull of true attraction. At the risk of offending the King and infuriating her parents, she and Jest enter into an intense, secret courtship.
Cath is determined to define her own destiny and fall in love on her terms. But in a land thriving with magic, madness, and monsters, fate has other plans.
Cover aslinya cantik sekali kan? Desainer buku Marissa Meyer selalu berhasil menyihir mataku. Kuharap penerbit lolak tidak akan merubah terlalu banyak di bagian cover jika nantinya mereka berniat menerjemahkan buku ini. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Appeciate with my pleasure.
~ VS