Mrs McGinty is Dead Penulis : Agatha Cristie Copyright 1952 Penerbit : Gramedia Pustaka Terbit : Cetakan kelima, Januari 2014 Tebal : 336 hlm Rating : 3/5 |
“Mrs McGinty
mati. Bagaimana dia mati?
Mrs McGinty bukan
siapa-siapa. Ia hanya wanita yang hidup sendiri setelah suaminya meninggal di
sebuah cottage miliknya. Mrs McGinty
dikenal baik oleh orang-orang sekitar di Broadhinny. Ia bekerja di beberapa
rumah di lingkungan itu. Pekerjaannya meliputi mengurus rumah, memasak dan
bersih-bersih. Namun ada yang aneh adalah ketika Mrs McGinty ditemukan tewas di
rumahnya.
Kematian McGinty
sudah terjadi enam bulan yang lalu. Polisi telah menetapkan tersangka atas
pembunuhan tersebut. Ialah James Bentley, satu-satunya penyewa kamar di cottage
milik Mrs McGinty. Inspektur Spence bersikeras bahwa Bentley bukan pelakunya. Dan
ingin membuktikan bahwa Bentley tidak bersalah. Walaupun setelah diselidiki sedalam
apapun bukti-bukti mengarah kuat pada Bentley.
Inspektur Spence
sudah tidak bisa menemukan titik terang untuk mendukung pembelaannya meminta
bantuan detektif partikelir Hercule Poirot. M. Poirot mengambil tawaran itu dan
tinggal sementara di penginapan milik keluarga Summerhayes. Selama disana M.
Poirot menemukan fakta-fakta baru tentang Mrs McGinty. Tentang tiga hari
sebelum kematiannya, kepada siapa ia bekerja dan kemungkinan pelaku berkedok
sebagai majikan-majikan tempat Mrs McGinty bekerja selama ini.
“Aku lebih senang mengatakan, kalau-kalau ada hal yang tampak olehku dari sudut pandang yang lain daripada yang tampak olehmu.”
Rumit. Satu kata
yang bisa mewakili buku ini. Kisahnya cukup sederhana awalnya. Tentang seorang
wanita yang hidup sendirian dan hanya seorang pengurus rumah. Tapi penyebab
kematiannya lah yang misterius. Seorang pembantu rumah tangga dibunuh dengan
bekas luka bacok di kepala. Pembunuhan yang diikuti perapompokan.
Agatha Cristie,
dalang di balik kisah ini membuat saya tidak percaya ternyata bisa juga
mengangkat kisah yang sederhana, dari orang biasa menjadi sesuatu yang penting
untuk ditelusuri. Apa penyebab dibunuhnya Mrs. McGinthy, apa keuntungan dari
membunuh wanita tua dan siapa saja yang mengenal Mrs. McGinthy. Banyak tokoh
pendamping yang terlibat di kasus ini. Itu juga yang membuat aku menyebut buku
ini rumit.
Mrs. McGinthy is Dead
menggunakan alur maju dan POV orang ketiga. Sayangnya aku kurang suka dengan
tempo cerita yang lambat. Banyak sekali detail dan penuturan yang pada akhirnya membuat aku bosan. Bahkan tiga kali aku jatuh tertidur saat baca buku ini. *sigh*
Aku suka dengan H.M Poirot, cara dia berpikir, perawakannya yang lucu dan menarik. Serta sarkas saat ia bicara. Menurutku dia detektif partikelir yang unik.
“Ia mengucapkan
dusta itu tanpa sedikit pun tergetar. Sebab ia berpikir ini dusta yang sungguh
perlu.”
Poirot
sering menunjukkan pola pikirannya kalau menyikapi sebuah kasus. Itulah yang tidak ingin ingin kulewatkan saat membaca buku ini. Aku merasa seperti belajar psikologi kriminal pada seorang
dosen terbaik setiap kali menyimak ucapan Poirot.
“Memang tidak. Tapi ucapan, seringan apa pun, walau cuma sepintas lalu, tapi tetap saja menunjukkan pribadi seseorang.”
Aku juga agak
tersindir ketika Poirot beberapa kali menyebut anak-anak generasi sekarang
tidak mengenal siapa dia. Dalam hati aku tertawa, kalau aku minimal tidak baca
buku Agatha pasti nama H.M Poirot pun aku nggak akan tahu. Sering-seringlah
membaca, kawan. Itu pesan dari Poirot.
“Ia merasa generasi muda tak lagi kenal kepada orang- orang termahsyur.”
Ada saat-saat
yang mendebarkan ketika seorang detektif memiliki musuh. Aku merasakan itu
ketika di suatu stasiun Poirot hampir jatuh ke rel karena seseorang
mendorongnya.
“Dari semua wawancaranya di Broadhinny, satu telah menunjukkan hasilnya. Seseorang telah merasa ketakutan. Seseorang ingin mengakhiri usahanya untuk membuka kembali kasus yang telah dinyatakan selesai."
Untuk sebuah buku yang telah mengalami cetak ulang, Mrs McGinty is Dead punya kualitas terjemahan yang kaku dan baku. Seperti tidak ada pembenahan apapun. Sekalipun suatu hari nanti buku ini di cetak ulang kembali, aku harap lebih teliti periksaan typo dan padanan katanya. Sungguh buku ini butuh lebih diperbarui kembali kualitas terjemahan dan editingnya.
”Tapi pembunuhan
bukanlah permainan- pembunuhan adalah sesuatu yang berbahava.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Appeciate with my pleasure.
~ VS