Pict source here |
Hallo, para jomblo sepenanggungan. Selamat datang di tanggal 14, tanggal yang tidak ada beda dengan enam belas, delapan belas dan dua puluh empat. Karena sama-sama angka genap. Di tanggal empat belas dan di bulan dua musim dingin di belahan bumi utara. Ini disebut hari kasih sayang.
Saya mohon maaf jika banner yang dipakai di awal pesannya cukup menohok. Karena saya ingin merasakan semarak hari kasih sayang. Saya termasuk kubu yang tidak merayakan hari tersebut. Karena saya single. Single konsisten, sembilan belas tahun dengan dua belas tahun wajib belajar saya masih sendiri saja. Sungguh pemuda berprestasi.
Untuk membuat saya tidak terlihat jones banget, saya bergabung dengan sesama anggota Blog Buku Indonesi dalam acara BBI Share the Love 2017. Setidaknya kami bisa berbagi kebahagiaan dan mengenal anggota BBI satu sama lain. Saya tidak menyesal mengikuti agenda yang untuk pertama kali diadakan oleh Divisi Event ini. Sejak awal idenya menarik. Masing-masing dari peserta BBI Share the Love akan dipasangkan dengan salah seorang blogger buku dengan genre bacaan yang berbeda. Pasangan yang telah dipilihkan akan menjadi bintang tamu untuk diajak bincang bersama dan mengulik hal-hal menarik yang tujuannya untuk saling mengakrabkan diri. Lalu diakhir sesi ada saling memberi kado buku. Bah, lalu siapakah pasangan saya?
Clue
Saya dipasangkan dengan seseorang blogger buku wanita.
- Sidoarjo, domisili ia saat ini
- Klasik adalah genre utama bacaannya.
- Penghuni bernomor tahanan dengan digit awal 13
Melisa Ariani @SurgaBukuku |
Di hari yang
bahagia ini, izinkan saya mengenalkan Melisa Mariani.
Wanita cantik yang juga seorang akuntan ini adalah bintang tamu yang diundang di The Booch Con’s. Welcome, kak Melisa. Ia empu dari blog buku Surga Bukuku ^^
Dara kelahiran Surabaya
ini tengah menikmati pekerjaannya sebagai akuntan di sebuah universitas kristen
di kota Surabaya.
Kak Melisa, begitulah aku memanggilnya menumpahkan kesan dan ulasan tentang buku yang telah dibacanya di blog SurgaBukuku.com. Ia berani
menunjukkan identitas sebagai pembaca novel klasik dan fiksi sejarah Indonesia. Seiring waktu
bacaannya merambah ke buku puisi, memoar, novel anak dan spiritual. Mengapa
dikatakan ia berani hidup dalam identitas? Karena ia menunjukkan secara
langsung ketidak ketertarikannya pada buku genre fantasy, chick-lit, Graphic
novels dan segala bentuk sub-genre dari romance. Hal ini bisa dilhat secara
langsung dari blog, dan update shelf read miliknya. Dia pemilih banget soal buku yang
bakal dibaca.
Hidup, tumbuh dan
berkembang di sebuah keluarga yang punya minat baca kuat adalah kebahagiaan tak
terkira. Keberagaman dalam membaca ditunjukkan dari buku yang dibaca kedua orang
tua Melisa di rumah. Buku-buku profesi dan ensiklopedia milik papa nya
meluaskan cakrawala. Sementara mama nya menggemari buku rohani. Buku-buku
kesukaan mereka ini sedikitnya mengalir dalam bacaan Melisa. Tapi hal itu tidak
signifikan, keberadaan dua orang kakaknya lah yang bikin Melisa semangat untuk
ikut-ikutan menggemari membaca.
Saat ini ia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Ia mempertanyakan kapan ia bisa kembali update dan bersuka cita dengan blognya yang diakui sudah jarang sekali diperbarui. Tapi ada banyak sekali hal yang pasti ingin diketahui pembaca tentang dirinya.
Selama tujuh atau sembilan hari kedepan, wajah blog ini akan dihiasi dengan hal-hal seputar penelusuran dan wawancaraku tentang kak Melisa. Yang pasti ada kaitannya dengan kegemarannya membaca buku. All about books, exactly.
Mau tahu kisah dan hal menarik lainnya dari @melmarian
alias Melisa? Simak hasil telusuran nyonya Jeruk Nipis Anget bersama @Melmarian
selama seminggu kedepan hanya disini :)
Nggak sabar pengin tahu lebih banyak tentang Kak Mel. Apalagi, saya juga (agak) suka fiksi klasik ^^
BalasHapus