Minggu, 27 Maret 2016

Review The Dragon Next Door by Cho (Jung Sol)



Judul : The Dragon Next Door
Ilustrator & Penulis : Cho (Jung Sol)
Penerjemah : Silvanissa
Penyunting : Novianita
Proofreader : Yuli Yono
Layout : Frendy Putra
Tebal : 328 hlm
Terbit : September, 2015
ISBN : 978-602-774-252-9
Available @bukupedia

Walaupun hanya bisa menyewa sebuah apartemen sempit, akhirnya kehidupan bebas Choi Woo Hyuk dimulai. Namun, saat dia berniat membagikan kue tteok pada tetangga sebelahnya, ia melihat seekor naga bermain game. Ternyata, tetangga barunya adalah seekor naga!

Ini kisah tentang seorang freelancer programmer bernama Choi Woo Hyuk yang baru saja menempati apartemen barunya. Ia merasa sangat bebas dan mencoba merayakannya dengan membeli kue tteok. Karena sudah terlanjur membeli kue itu, Choi Woo Hyuk .berniat membagikannya pada tetangga sebelah kamarnya Tapi saat pintu di ketuk tidak ada yang menyahut dari dalam. Melihat pintu milik tetangganya  terbuka, Choi Woo Hyuk menyelinap masuk ada dan tidak melihat ada siapapun di dalam. Ia begitu terkejut melihat sebuah komputer menyala dan seekor naga sedang memainkannya. Keduanya menjerit saking kagetnya dan sejak itu perkenalan mereka berlanjut.

Namanya Kim Yong, seeokor naga hijau yang mampu berubah wujud menjadi manusia. Ia sangat ceroboh sampai-sampai identitasnya ketahuan oleh seorang pria yang kini jadi tetangga barunya, Choi Woo Hyuk. Ia adalah salah satu naga yang terpaksa berubah wujud menjadi manusia karena lingkungan tempat persembunyiannya telah habis digerus keserakahan manusia. Di sisi lain Kim Yong menyukai kecanggihan teknologi milik manusia. Ia kemudian mengubah wujudnya dan membaur seperti manusia lainnya.

Choi Woo Hyuk yang tidak tega melihat ekspresi Kim Yong saat itu dengan senang hati menjadi temannya. Hari-hari berlalu mereka berteman baik dan perbedaan karakter mereka membuat persahabatan mereka semakin menarik dengan adanya debat-debat kecil atau salah paham.

Kim Yong, selain sebagai seekor gamer dia juga menekuni profesi menulis. Kemampuan imajinatif itu juga menurun pada ibunya dan kakaknya Kim Wook Bun. Kim Yong mengangkat kisah naga-naga yang ia kenal di seluruh dunia untuk dijadikan buku-buku fantasi. Dan herannya buku seperti itu laris di pasaran. Choi Woo Hyuk hanya bisa bersabar melihat tingkah Kim Yong yang seringnya hanya santai-santai berbeda dengan dirinya yang harus kerja keras banting tulang.

Selain direpotkan dengan ulah Kim Yong, apartemen mereka kedatangan Kim Wook Bun disusul oleh ibunya. Seperti disebutkan diatas Kim Wook Bun adalah kakak Kim Yong yang juga penulis yang suka membuat webtoon.

Seperti kakak-adik umumnya, Kim Wook Bun dan Kim Yong sering kali bertengkar. Kim Wook Bun yang kuat sering menindas Kim Yong yang dianggapnya ceroboh dan menyebalkan. Tapi pertengkaran mereka biasanya hanya sebentar kemudian rukun lagi. Hal itu juga yang membuat komik ini terasa humor dan sindirannya.

Tokoh lainnya yang ikut ambil bagian di komik ini salah diantaranya Ibu Kim Yong (Yang sampai akhir cerita tidak disebut namanya. Ibu yang imut unyu ini beda sekali dengan karakter ibu-ibu lainnya. Sangat perasa dan lucu tingkahnya. Ada juga Gwak Min Joon, pegawai magang yang diutus untuk menagih naskah Kim Yong. Pegawai magang yang satu ini awalnya sempat shock bisa dapat kesempatan menagih naskah dari penulis terkenal. Ia juga terpaksa meladeni tingkah konyol Kim Yong yang sering sulit ditagih naskahnya.

The Dragon Next Door, salah satu webtoon Korea yang di terjemahkan Haru ke dalam bahasa Indonesia. Komik ini cocok dibaca untuk remaja sampai dewasa. Mengambil tema fantasi dengan salah satu tokohnya adalah naga. Yang berbeda dari buku lainnya, The Dragon Next Door punya Kim Yong sebagai naga yang bisa berubah jadi manusia dan tidak jahat atau punya jiwa pembunuh.

Karakter naga ini punya kemampuan berubah wujud jadi tiga bentuk. Pertama, berubah menjadi naga besar yang gagah dan seram saat mereka sedang di posisi sangat nyaman. Kedua, naga kecil yang gembul seukuran separuh tinggi manusia kalau mereka sedang merasa cukup nyaman. Dan terakhir, wujud manusia jika mereka sedang merasa tidak nyaman. Kim Yon menganggap posisi saat dalam bentuk manusia ibarat sedang memakai high heels tinggi yang tidak nyaman.

Walaupun karaker-karakter di komik ini tidak terlalu menarik simpatiku, aku memfavoritkan Kim Yong yang lucu dan menggemaskan. Aku suka karakternya yang gembira dan tingkahnya yang sering merepotkan Choi Woo Hyuk. Salah satunya saat Yong memaksa Choi Woo Hyuk untuk pergi ke gunung Giri yang memakan perjalanan kereta cukup lama.

Komik ini disusun panel-panel yang sederhana, tidak membingungkan dan full color. Pantas saja komik ini harganya cukup mencekik, full color dan tebalnya sampai 328 halaman. Jumlah yang tidak biasa untuk komik. Aku sarankan beli selagi ada diskon besar saja biar harganya nggak mahal-mahal banget.

Komik ini bisa jadi bacaan yang pas untuk menghibur. Tingkah tokoh-tokohnya yang kocakbah lagi ekspresi Kim Yong yang lucu dan menggemaskan bisa bikin senyum-senyum bahkan tertawa lepas. Kalau mau mencari bacaan yang ada hal-hal berbau Korea, komik ini recomended untuk dibaca. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...