Sabtu, 05 Maret 2016

Book Review See You Again by Arini Putri



Judul : See You Again
Penulis : Arini Putri
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 360 hlm
Terbit : Juli 2015
Available @bukupedia

“Dunia ini memiliki banyak kata dan bahasa sebagai penyampai pesan. Kami berbicara, bermusuhan, jatuh cinta, patah hati dengan kata-kata. Kami adalah deretan manusia yang dibesarkan oleh kata-kata”

Di balik reputasinya yang buruk di mata guru, kelas Bahasa memiliki ragam cerita yang tersisip dalam diri anak-anak muridnya. Bercerita tentang lima siswa kelas Bahasa, mereka akan menemukan arti persahabatan, cinta, mimpi dan keluarga di kelas itu.

Bagas, cowok paling pintar di kelas Bahasa yang sangat di puji di sekolah. Prestasi yang gemilang di bidang sastra membuat Bagas sangat dikenal ditambah lagi karena nama besar ayahnya membuat dia di unggulkan di sekolah. Setelah ia tahu ayahnya sangat berpengaruh kuat padanya membuat ia bertekad untuk membuktikan kemampuannya tanpa dibayang-bayangi nama besar ayahnya.

Dito, cowok yang lucu,tampan dan juga bersahabat sudah menganggap Bagas sebagai sahabatnya sejak pertama kali mengenalnya. Mereka berdua memiliki karakter yang bertolak belakang, tapi Dito tetap sabar layaknya sahabat yang baik. Sayangnya Bagas tidak terlalu memperhatikan hal itu. Tidak mudah menghadapi seseorang yang keras kepala dan kadang sok tau seperti Bagas. Tapi Dito tetap sabar, seperti seorang sahabat yang sesungguhnya.  Mungkin suatu hari ia akan tahu tidak semua orang mampu mengutarakan arti sahabat lewat kata.

Di kelas Bahasa juga ada salah seorang  gadis bernama Nira. Ia gadis yang sangat biasa tapi juga sangat menghargai sebuah persahabatan. Ia telah menganggap Sharon sebagai sahabat sejak pertama duduk di kelas Bahasa. Sharon yang selalu bersikap dingin padanya tidak membuat kepercayaannya surut. Sifatnya yang terbuka membawanya pada perkenalan dengan cowok jangkung bernama Angin. Cowok itu senang menyepi dan terkenal suka tidur di kalas. Tapi siapa yang akan menduga bahwa di balik diamnya ada sebuah rahasia dan masalah yang menyertainya.

Buku ini menyajikan kisah siswa-siswi kelas Bahasa yang terkenal diisi oleh orang-orang buangan. Reputasinya makin buruk saat sempat ada kasus menimpa seluruh siswa di kelas itu hingga akhirnya Kepala Sekolah hendak mengambil keputusan menutup kelas itu di tahun berikutnya. Dengan dukungan dari Ibu Fitri, seluruh siswa berusaha membuktikan pada semua orang bahwa kelas mereka tidak bersalah dan pantas untuk dipertahankan.

Tapi tidak selamanya hubungan antar siswa di dalamnya berjalan baik. Lima tokoh utama cerita ini mewarnai kisah kelas Bahasa dengan beragam masalah yang harus dituntaskan. Dan kelima tokoh itu juga yang nantinya akan menentukan mimpi dan jalan cerita hidup mereka. 

Mengangkat tema persahabat anak SMA, buku ini benar-benar membuatku ingin kembali ke masa sekolah. Ada rasa haru, kacau, bingung dan sedih saat aku membacanya. Aku terenyuh dengan permasalahan yang di hadapi setiap tokohnya. Aku sangat menaruh simpati pada Angin yang punya latar belakang yang tidak kusangka akan dimiliki seorang siswa SMA. Dia juga yang paling membikin buku ini terasa sangat emosional dan dramatis. 

Sharon, tokoh cewek lainnya di buku ini juga membawa kisah yang tidak kalah rumit seperti Angin. Ia yang suka sekali menulis berusaha membuktikan pada ayahnya bahwa dia mampu menjadi dirinya sendiri dan menggapai mimpi. Melalui cerita keluarga Sharon, penulis menyisipkan problematika pemikiran masyarakat saat ini yang menganggap profesi sebagai penulis tidak akan menjanjikan untuk sebuah karir profesional. Padahal nyatanya profesi penulis tidak mudah dan sudah banyak penulis hebat yang berhasil menekuni kegiatan penulis secara profesional.

Dari kelima tokoh penting di buku ini, aku sangat menyukai tokoh Dito. Dalam ceritanya Dito cukup dekat dengan Nira. Melalui narasi pembaca dapat merasakan bagaimana rasa suka itu tumbuh dengan manisnya dalam lingkup persahabatan.  Aku juga menyukai pemikiran Dito yang optimis dan pembawaannya yang tenang.

Penulis mampu membuat buku ini menjadi menarik dengan fokus pada kisah tokoh-tokohnya. Tapi hingga menutup buku ini aku merasa peran Geng G5 yang ada di kelas itu tidak maksimal. Geng G5 hanya sempat disebut beberapa kali dan itu pun tidak punya peran yang penting untuk cerita. Agak sia-sia kelihatannya tapi cukup menjelaskan bahwa geng di sekolah hingga kini masih ada.

Walaupun tema dan karakter tokohnya sudah lumrah ditemui, pemakaian alur yang dirancang maju dan mundur terasa tidak membosankan.  Buku ini dimaksudkan menceritakan kisah masing-masing tokoh saat mereka masih bersekolah. Dan saat buku ini  mencapai halaman terakhir cerita ditutup dengan ending yang manis.

Di buku kedua Arini yang telah kubaca, gaya bercerita penulis berkembang dengan baik dan tidak memaksa. Hanya saja di buku ini narasi lebih dominan ketimbang dialognya. Porsi untuk kadar romance-nya juga tidak terlalu banyak karena fokusnya ada pada ambisi dan konflik yang dimiliki kelima tokohnya. 

4/5 kuberikan untuk serunya kisah persahabatan 5 orang ini yang berhasil bikin aku pengen punya kelas yang sama solidnya dengan kelas Bahasa :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...