Selasa, 22 Maret 2016

[Blogtour] Review Come Back To Me by Arini Putri


Kapan pulang? Aku rindu.

Judul Buku : COME BACK TO ME
Pengarang : ARINI PUTRI
Editor : Tharien Indri
Designer sampul : Dwi Anissa Anindhika
Penata letak : Gita Mariana
Ilustrasi isi : Maillor
Penerbit : Twigora
Tahun Terbit : JANUARI 2016
Jumlah Halaman : 386 hlm
Genre : Contemporary Romance
ISBN : 978-602-70362-5-3
Harga : Rp 77.700
Available @bukupedia

Rating: 4,5/5


Blurb:
SENNA
"Mataku tak bisa melihatnya, tapi aku merasa mengenal Ced lebih dari siapa pun. Dari tangan kasarnya, aku tahu dia adalah pekerja keras. Dari suaranya, aku bisa tahu betapa renyah tawanya. Dan tak peduli sesingkat apa pun kami bersama, kenangannya selalu bertahan lebih lama di dalam benakku."

CED
"Mata almond Senna tak pernah terlihat sama. Terkadang gelap, terkadang mengeluarkan binar yang luar biasa indahnya. Lambat laun membuatku jadi egois, berharap sepasang mata miliknya itu bercahaya karenaku saja."

*
Ced ternyata baru menyadari, hatinya sejak lama sudah jadi milik gadis itu,
seperti halnya hati Senna sudah dimiliki oleh laki-laki itu.
Namun ketika akhirnya menyadari cintanya pada Senna, Ced malah dihadapkan pada dilema yang teramat sulit untuk dihindari: antara harus memilih kebahagiaannya sendiri atau kebahagiaan gadis itu.




Sebuah studio kecil disebuah kota, Ced menaruh mimpi-mimpinya disana. Kecintaannya pada kayu-kayuan dan dunia pertukangan sejak kecil membuatnya serius menggeluti pekerjaan sebagai pembuat furniture lalu mendirikan sebuah capentry studio. Bersama dengan sahabatnya Malik dan dua orang rekan kerja lainnya Paman Widi dan Tanu, mereka mulai merintis bisnis pembuatan furnitur. Mereka menyatukan diri demi mewujudkan sebuah toko furnitur sendiri.

Carpentry Studio mereka dulunya hanya sebuah bangunan kosong yang tidak terlalu luas dan sudah lama tidak dipakai. Kemudian Ced menyulapnya menjadi tempat untuk membuat furnitur atau carpentry. Di setiap sudutnya diletakkan meja, balok kayu dan alat pertukangan lainnya. Di studio itu juga Ced dan Paman Widi tinggal. Paman Widi sudah ia anggap sebagai ayahnya sendiri yang selalu tahu cara menghibur hatinya.

Diantara mereka berempat, Ced lah yang paling berambisi untuk mecapai impiannya. Semua kecintaannya pada kayu bermula dari Paman Widi, sahabat dari ayah Ced yang pertama kali mengenalkannya pada dunia carpentry. Begitu ia lulus kuliah Ced mengambil keputusan untuk mengikuti kecintaannya pada kayu dan melepaskan kemewahan yang diberikan sang ayah

Ced bukan tipe pria yang gemar bersosialisasi atau mudah membuka diri pada orang baru. Bahkan Malik menyebutnya sebagai vampir karena terlalu pucat dan enggan keluar studio. Kegemaran Ced pada kayu sering dianggap aneh oleh sebagian orang termasuk ayahnya. Hal itu membuatnya menjadi pria yang ketus, pendiam dan mudah tersulut emosi. Walaupun ia pria tampan dan dipuja wanita semasa kuliah tidak membuatnya benar-benar tertarik pada wanita. Hatinya yang sempat remuk saat berpacaran dengan Kinar membuatnya tertutup terhadap wanita manapun. Tapi pertemuannya dengan seorang gadis buta didepan cafe Bittersweet mampu membuat hidupnya benar-benar berubah.

Gadis itu, muncul dihadapannya dan nyaris celaka jika Ced tidak memperingatkannya. Tapi ada rasa bersalah di hati Ced setiap kali mengingat gadis itu. Ingin rasanya mengucap maaf pada gadis itu dan bertemu dengannya sekali saja. Sampai akhirnya waktu mempertemukannya dengan gadis itu di Bitterweet dan perasaan yang tidak biasa itu muncul. Tidak, bukan perasaan simpati karena mengasihaninya, tapi karena dorongan hati Ced untuk selalu menjaga gadis itu tetap aman bersamanya. Senna, gadis yang memiliki mata layaknya almond dengan segala keterbatasan miliknya mampu meluluhkan hati Ced yang dingin. Bahkan membuat pria itu mau melakukan hal-hal yang nekad sekalipun.

Baru kali ini dirinya membeku dan tak sanggup berkata apa-apa karena seorang gadis. Rasanya begitu aneh dan Ced juga tak mampu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi padanya ... Ced kembali bertanya-tanya, sekarang bagaimana caranya melupakan sepasang mata almond itu?

Sebuah tragedi sepulang sekolah telah menyebabkan luka untuk Senna. Kecelakaan itu membuatnya buta dan mengurungnya dalam kegelapan selama empat belas tahun. Ia selalu diliputi rasa takut untuk segala hal, takut jika ia akan lupa dengan orang-orang disekitarnya. Selama ini tidak ada yang benar-benar tulus berteman dengan Senna. Sebagian orang menganggapnya pembawa masalah yang akan merepotkan orang-orang disekitarnya. Bahkan mungkin hanya orang jelek dan bodoh yang tidak punya teman lah yang mau mendekatinya.

Tapi pria itu-Ced yang sempat menyelamatkannya membantah semua pernyataan orang-orang terhadapnya. Ced tidak pernah mengungkit kekurangan Senna. Ced selalu berjalan disisinya meyakinkan Senna bahwa dia akan menjadi teman yang selalu mendukungnya.Menggenggam tangan Senna hingga membuat wajahnya bersemu merah. Ced juga yang menumbuhkan rasa cinta dalam hatinya.

Waktu tak bisa membendung perasaan yang tumbuh diantara keduanya. Ced maupun Senna tidak ada yang berani mengungkapkan perasaannya satu sama lain. Sayangnya saat keduanya mulai menaruh perasaan melebihi sebuah pertemanan, rentetan masalah mulai menghampiri keduanya.Ced tahu Senna telah berkorban begitu banyak hal. Dan disaat Capentry Studio juga diterpa masalah, Ced dihadapkan pada keputusan yang rumit untuk mempertahankan mimpinya atau melepaskannya agar gadis yang ia cintai dapat mewujudkan impiannya.

“Rasanya pasti sulit, kan? Melepas impian kamu buat orang lain?” -Ced

“Senna ... seandainya jalan yang aku pilih nggak sesuai sama yang kamu mau, apa kamu juga bakal ngehalangin aku?”
“Aku ... sebagai teman, aku berharap kamu ada di tempat yang bikin kamu bahagia. Di mana pun itu. Aku juga akan ikut bahagia dari sini.” - Senna
 

Ini adalah novel ketiga Arini Putri yang kubaca setelah Rain Over Me dan See You Again. Come Back To Me it’s really really great for me. Aku nggak tahu harus bilang terima kasih sebanyak apa pada Twigora yang sudah memperkenankan aku membaca buku ini.Buku ini jauh lebih menawan dari buku lainnya.
Sebenarnya inti cerita Ced dan Senna adalah meraih mimpi dan kisah cinta yang sederhana. Mereka berdua punya mimpi yang ingin sekali dicapai. Ced yang terhalang ambisi besar ayahnya yang selalu mengatur segala kehidupannya. Sedangkan Senna yang dahulunya sudah bisa menerima kekurangan pada dirinya kini merasa ia harus mewujudkan apa yang sebenarnya ia impikan. Bagaimana perasaan cinta dan impian yang sangat kecil dari seorang gadis buta yang menginginkan melihat dunia, memandang orang yang dicintainya tiap kali mereka berada disisinya Tema yang sederhana ini makin menarik saat dibumbui kisah cinta diam-diam yang dialami Ced dan Senna.Kisah cinta mereka tidak diungkap secara eksplisit, tapi mampu memikat dengan ungkapan dan interaksinya.

Arini sukses besar menyatukan dua karakter yang berbeda antara Ced dan Senna. Alur yang digunakan sepenuhnya maju membuat cerita mengalir sangat mulus hingga akhirnya menyatukan Ced dan Senna. Hanya di bagian prolog saja alur dikilas balikkan mundur, selanjutnya penulis membiarkan Ced dan Senna bercerita lewat kesehariannya.  Saat membaca prolog aku sudah menangkap benang merah yang ingin dirajut si penulis untuk mempertemukan Ced dan Senna. Lewat dialog Ced dan Senna kita dapat mengetahui karakter dan masa lalu keduanya secara berimbang. 

Alurnya yang lambat memang sempat terasa membosankan dan agak dramatis. Dengan gaya bercerita orang ketiga, penulis menciptakan jalan cerita yang menawan dan menjadikan Ced sebagai tokoh yang paling memikat lewat tingkahnya. 

Di awal cerita Ced selalu mampir ke Bitter Sweet dengan harapan bisa bertemu Senna dan meminta maaf. Tapi lucunya Ced tidak bisa mengungkapkannya, justru ia menunjukkan perhatiannya dengan menemani Senna berjalan pulang menuju rumah bahkan memungut batu-batu yang menghalani jalan Senna. Duh, tingkah Ced ini makin menggemaskan saat kebiasaan tersembunyinya itu berhasil ketahuan oleh pemilik cafe Bittersweet dan rekan kerja Ced di Carpentry Studio. 

Pemilihan setting dan profesi kedua tokoh utama di novel ini menjadi nilai lebih kenapa buku ini patut untuk dibaca. Profesi sebagai seorang pembuat furnitur kayu adalah salah satu keunikan buku ini. Penulis menghadirkan profesi yang dekat dengan keseharian pembaca dan mengungkap beberapa sindiran orang awam pada profesi ini yang sering dianggap tidak menjanjikan secara finansial.

Aku juga suka dengan filosofi yang disisipkan penulis tentang kayu-kayuan dan bagaimana jenis-jenis kayu tertentu dapat menggambarkan karakter setiap orang. Pujian lainnya kuberikan untuk kegigihan Senna yang tidak menyerah dengan keadaannya. Aku justru melihat kekuatan dalam dirinya yang tetap ingin bekerja dan memberi kebahagian dengan kondisinya yang seperti itu. Ia diceritakan pandai membuat cookies dan selalu ingin mengembangkan kemampuannya. 

Well, ada beberapa hal juga yang perlu disimak. Di novel ini akan ada hal-hal yang cenderung berulang.
Profesi kedua tokoh utama yang memiliki lingkup pekerjaan yang terbatas agak  membatasi ruang gerak tokoh-tokohnya. Dibuku ini ada cukup banyak adegan yang diulang, yang bisa membuka rasa bosan saat membaca buku ini. Selain itu aku berharap penulis bisa mengembangkan konflik cerita ini jadi lebih luas. Aku yang terlalu menikmati buku ini sampai tidak terbayang bagaimana penulis akan menutup ceritanya.Karena sepanjang cerita selalu ada manis dan pahit, pikiranku melebur dengan cerita dan ternyata penulis menutupnya dengan cara yang tidak terduga. 

Buku ini adalah yang terbaik dari buku lainnya yang sudah kubaca. Dan aku sangat menikmatinya dan jatuh hati dengan Ced.Selain itu banyak sekali kemajuan di novel ini dan aku tidak sabar dengan buku Arini berikutnya. Aku tetap mengaharapkan penulis bisa lebih banyak mencari refrensi untuk mendukung ceritanya. Akan sangat baik nantinya kalau penulis juga bisa menemukan ciri khas menulisnya dan bisa membangun suasana ceritanya sendiri terlepas dari kesukaannya pada drama Asia.^^

At least, novel ini bisa menguras air mata, menyebabkan serangan baper, menimbulkan senyum-senyum malu tiba-tiba dan gangguan move on yang akut.
*Yang terakhir lupakan aja, 

Buku ini aku rekomendasikan untuk kamu penggemar novel Young adult-Contemporer romance yyang manis dan juga untuk kamu yang lagi mencari buku bagus untuk menemani waktu santai :)

4.5 untuk Ced dan Senna. Hope you getting merried soon :*

Twigora Photo Challenge

Come Back To Me by Arini Putri
Lagi-lagi kena tantangan foto dari penerbit. Inti tantangannya sih kesepuluh host diminta berfoto dengan ekspresi sesedih mungkin nih. Foto itu ceritanya menggambarkan ekspresi sedihku.xD
Nggak gampang ternyata pasang mimik begini xD

Sudah ya, setelah ini akan ada giveaway.
So stay tuned di The Booch Consultant :)

26 komentar:

  1. Kalau blog tour Twigora, yang pertama aku cari adalah challange-nya.

    Tapi aku baca reviewnya kok. Hehe.

    Kayaknya ini yang namanya sweet romance, ya?
    Kok aku deg-degan ngebayangin ceritanya. >_<

    BalasHapus
  2. efek sedihnya malah bikin ngakak :D

    BalasHapus
  3. Mau komentar dari sebelum GA muncul, tetep aja gagal. Follow blognya gagal terus, kolom komennya ga ada aja.
    It's time

    Pertama baca review pas awal-awal, bikin aku keinget sama film korea yg pernah aku baca sinopsisnya. Aktor utamanya So Ji Sub, klo artisnya aku lupa. Tentang seorang gadis buta, difilm itu juga si aktor selalu mengikuti si gadis hingga sampai ke tempat tinggal si gadis. Berawal dari kebiasaan si gadis menonton drama di sebuah pos jaga mobil yang keluar masuk bersama si bapak penjaga. Tapi karena gadis itu buta, ia tidak mengetahui jika teman menonton dramanya itu si bapak yang biasa ia temui.

    Saat akan pulang, gadis itu menabrak tumpukan kerat bekas botol-botol minuman karena terkejut dengan bunyi klakson mobil yang baru saja melalui pos jaga tersebut. Dan si aktor memperhatikannya. Mulai dari sana si aktor selalu mengikuti hingga si gadis sampai di tempat tinggalnya.

    Hanya sejauh itu. Sisanya ternyata jauh berbeda isinya.

    Over all bikin penasaran, kayaknya bikin baper akut ya :D :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, iya saya ingat. Pernah nonton juga. Judulnya "Always" diperankan Seo Jisub & Han Hyojoo. Itu memang film bagus. Saya pun suka :)

      Hapus
  4. Jadi penasaran, apakah keadaan Senna menyebabkan porsinya di novel ini jadi sedikit. Atau malah jadi ladang penulis untuk menggali cerita lebih banyak dari Senna.

    BalasHapus
  5. First thing that came to my mind when I saw this novel which published by TWIGORA, "would it be as hot and spicy as Bang Ino's novels?" Soalnya ini kan dari TWIGORA gitu loh. Saya tahunya terbitan TWIGORA itu punya trend 'naughty' yang hot & spicy. Ternyata ada juga yang as sweet as a cherry pie begini. It's a good news! :)

    BalasHapus
  6. Kapan pulang? Aku rindu. Kok aku suka banget nih sama yang ini. Sendu tapi sweet. Tidak begitu tau sih soal tukang kayu gini, tapi kalau tukang kayunya kayak Ced, saya rasa saya patut cari tau lebih banyak.
    Buat challengenya cocok banget lah kak, sukses 😁 😁

    BalasHapus
  7. nama sahabat Ced, Malik *langsung kepikiran Zayn Malik* :D
    Ced perhatian banget sama Senna sampe2 ngikutin Senna pulang+mungutin batu dijalan biar ga ngalangin jalan Senna
    semoga mereka berdua bisa menghadapi smeua masalah mereka dan happy ending

    BalasHapus
  8. Fotomu ngegemesin, Mbak hehehe. :D
    Eh, suka sama reviewnya. Kupikir kayu-kayunya dibiarkan jadi profesi saja, ternyata disisipkan filosofi juga. Dan, aku sama sekali nggak tahu filosofi kayu -____-
    Dari review aja, aku udah jatuh cinta sama Ced masa, apalagi pas baca reviewnya sambil dengerin Bizzare Love Triangle-nya Frente yang manis banget xD Ceeeeeed >_<

    BalasHapus
  9. entah kenapa, efek foto sedihnya masih kurang kak :D
    reviewnya lengkap banget, bahkan ratingnya dapet tinggi >< harus masuk wishlist ini!!

    BalasHapus
  10. Profesi tokoh yang unik dan ada sisipan filosofinya, mirip dengan novel-novel Bang Ino ya? Hehe.. tapi tak apalah, kak Arini sepertinya berhasil buat pembaca baper maksimal.
    Kapan pulang? Aku rindu. Well, ini jadi tagline terbaruku! *aw!*

    BalasHapus
  11. Profesi tokoh yang unik dan ada sisipan filosofinya, mirip dengan novel-novel Bang Ino ya? Hehe.. tapi tak apalah, kak Arini sepertinya berhasil buat pembaca baper maksimal.
    Kapan pulang? Aku rindu. Well, ini jadi tagline terbaruku! *aw!*

    BalasHapus
  12. Kalau baca novel, saya selalu pilih-pilih untuk novel romance. Salah satu pilihannya adalah tokoh memiliki latar belakang dan mimpi yang khas, yang diingat. Di sini, singkatnya,kedua tokohnya punya sesuatu yang kalau habis baca bakal membekas. Mata dan kayu. Kurang manis apa coba? :)
    Jadi pengin kenal Senna. :"

    BalasHapus
  13. Dari review" yg udah ku baca rata.rata bikin aku jatuh cinta sama sosok Ced ^_^…
    Kisah cinta tulus dengan gaya bahasa novelnya yg mudah dipahami hmm pengen baca bakalan happy ending atau baper nih..hehe

    BalasHapus
  14. carpenter?
    bakal gimana ya setting yang digambarin di carpentry studio milik ced ini? aku ko malah penasaran sama carpentry studionya ya... :D salah fokus ini..

    BalasHapus
  15. Iyaa bener banget tuu.. banyak emang yg nganggap remeh profesi seperti Ced.. Padahal tanpa di sadari org2 malah profesi itu yg mengahsilkan banyak pundi-pundi-nya.. heheh :)

    Baca dari sekilas ulasan review-nya, ceritanya luar biasa..
    Aku paling suka bacaan-bacaan yg buat Baperrr... *heheh Apalagi kalau bacaannya itu buat kita yg bacanya kesemsem sendiri ;) sambil ngebayangin seseorang *menhayal maksudnya Hahahah :D
    Semoga aja aku berkesempatan utk bs terpilih di GA-nya dan bs berkenalan dgn mbak Arini melalui karyanya Come Back To Me ini.. *AMIN :)


    Btw.. Photo-nya kurang sedih mbak...
    Itu kayak org lagi galau yaa.. :D
    hehehe

    BalasHapus
  16. Penasaran sama si gadis tunanetra sama si Ced 😀

    BalasHapus
  17. Blog tour yang diadain sama Twigora selalu buat penasaran. Apalagi dengan photo challenge buat para host yang kadang bikin ngakak x)
    Ah membaca review ini buat aku jadi penasaran dengan kisah cinta Ced dan Senna. Semoga buku ini bisa berjodoh denganku, amiin!

    BalasHapus
  18. Ketika membaca review Come Back To Me karya Arini Putri, saya seperti sedang menonton serial drama Korea karena beberapa adegan dalam novel mengingatkan saya pada Always dan The Winter The Wind Blows yang mengisahkan seorang gadis buta.

    Saya juga ingin memberi tepuk tangan kepada Arini Putri yang berhasil bercerita melalui sudut pandang Senna seolah-olah ia juga mengalami apa yang Sena alami.. ^_^

    Novel ini sangat cocok untuk kalian yang sedang mencari bacaan yang sedih-sedih. Dalam novel kita juga bisa mengtahui bagaimana rasanya kehilangan mimpi, harapan, dan juga salah satu indra kita.

    BalasHapus
  19. Liat photo challengenya lucu wkwk :D

    BalasHapus
  20. dari reviewnya gede ya nilainya ! aduh arini putri udah banyak ya nerbitin buku T T ~~ *w* makasih udah di review-in mba aku jadi ketawa liat fotonya kkkkkkk tadinya kayanya sedih tp liat foto mba-nya ...hmmm kkkk

    BalasHapus
  21. Duh ratenya bagus bagus .aku jadi tambah pengen baca.btw aku suka sekali pemilihan nama Senna dan Ced.

    BalasHapus
  22. Suka sama ceritanyaaa. Sepertinya kereeen. Penasaraaan

    BalasHapus
  23. Ga biasa banget lihat karakter gadis buta, terlebih seoramg tukang kayu. Pekerjaan yang tidak biasa dan unik untuk ditemukan dalam sebuah buku.

    BalasHapus
  24. ya ampun makin jatuh cinta sama kisah ini, padahal baru baca reviewnya.

    BalasHapus
  25. Coba ditambah efek editan air mata mengalir, makin pas deh ekspresi sedihnya :D

    Ngomong-ngomong soal novelnya, soal karakter Senna yang buta tapi pandai membuatku cookies itu langsung mengingatkanku pada sebuah toko kue di mana para pegawainya adalah tunarungu. Waktu itu pernah lihat liputannya di tv. Agak mirip lah ya, meski nggak sama persis.

    Sebagai orang yang menderita disabilitas memang tidak seharusnya bergantung pada orang lain atau jobless seperti para pengemis di lampu merah yang minta dituntun oleh orang yang bisa melihat. Kalau aku sendiri malah lebih ikhlas memberi uang kepada jasa atau hasil jerih payah si penderita disabilitas daripada memberikan secara cuma-cuma pada mereka yang suka meminta-minta saja.

    BalasHapus

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...