Judul : Scarlet (The Lunar Chronicles #2)
Penulis: Marissa Meyer
Penerjemah: Dewi Sunarni
Penyunting: Selsa Chintya
Penerbit: Spring
Terbit : Cetakan pertama, Februari 2016
Tebal : 444 halaman
|
Michelle
Benoit menghilang. Terhitung sudah empat belas hari nenek dari Scarlet Benoit menghilang
tanpa bukti yang kuat. Departemen
Orang Hilang Kepolisian Toulouse, pihak yang dihubungi Scarlet untuk
mencari neneknya memutuskan menutup pencarian Michelle Benoit. Diduga nenek Scarlet itu pergi atas
keinginannya sendiri atau bunuh diri. Scarlet tahu neneknya tidak mungkin
meninggalkannya. Mereka saling memiliki tidak mungkin neneknya pergi begitu
saja. Satu hal yang menguatkan dugaan hilangnya Michelle Benoit, wanita itu telah diculik. Jalan satu-satunya
adalah Scarlet harus mencarinya sendiri.
Berita kekacauan
pesta dansa di Persemakmuran Timur telah menyebar ke seluruh dunia. Hampir semua
orang membicarakan tentang gadis cyborg yang diundang Kaisar Kaito termasuk
orang-orang yang datang ke bar tempat Scarlet bekerja. Semua pengunjung
mengolok-olok gadis itu dan hal ini membuat Scarlet tidak terima gadis cyborg belia
itu dicemoh seperti itu. Adu mulut itu berakhir ricuh tapi seorang pria yang
dikenal sebagi petarung jalanan di Rieux, Prancis menyelamatkan Scarlet dari kericuhan. Pria
yang diketahui bernama Wolf yang akhirnya membantu Scarlet menemukan neneknya.
Pict source here |
Cukup jauh dari tempat
Scarlet berada, Cinder meloloskan diri dari penjara Persemakmuran Timur. Ditengah
upayanya meloloskan diri ia bertemu seorang tahanan yang ternyata mantan tentara angkatan udara Republik
Amerika bernama Carswell Thorne. Pria itu
menawarkan diri untuk membantu Cinder meloloskan diri dengan pesawat miliknya. Dimulailah
kerjasama diantara mereka untuk mencapai pesawat yang diletakkan di sebuah
hangar tersembunyi milik Thorne.
Kemunculan Cinder di pesta dansa kala itu menjadi awal terbukanya
rahasia Ratu Levana. Cinder harusnya sudah menjadi tahanannya jika saja ia
tidak berhasil kabur. Levana mengultimatum Kaisar Kaito untuk menemukan Cinder
segera atau bumi akan diserang oleh pasukan Levana. Kaisar Kaito dibantu dengan
penasehatnya segera mengambil keputusan yang semula tidak ingin ia lakukan.
Karena ini satu-satunya agar kaisar bisa melindungi rakyatnya.
Scarlet, adalah
buku kedua dari serial The Lunar Chronicles yang masih melanjutkan cerita
Cinder di buku pertamanya. Scarlet adalah retelling dari Gadis Berkerudung
Merah yang sedang mencari neneknya. Marissa Meyer berhasil menyajikan cerita
yang baru dan juga menegangkan di buku kedua ini. Akan kalian temui dalam satu
buku terdapat 3 plot utama yang dibuat saling bersinggungan. Plot pertama
tentang Cinder dan pencarian jati dirinya, Scarlet dan pencarian neneknya dan
terakhir tentang aliansi antara Ratu Levana dan Kaisar Kaito. Tiga cerita ini
saling melengkapi yang nantinya membuat buku kedua ini jadi makin kompleks dan
makin seru.
Plot tentang
Cinder dan pencarian jati dirinya bercerita tentang upaya Cinder untuk
menemukan kisah masa lalunya. Tentang siapa orang tua kandungnya dan bagaimana
ia terlahir sebagai seorang cyborg. Dalam misi pencariannya ia berusaha
menemukan mantan pilot
militer dari Federasi Eropa yang diduga kuat mampu menjawab semua
tanya yang ada dibenak Cinder. Perjalanan itu tidak mudah, ditambah lagi ia
bersama dengan seorang pria yang ingin sekali disebut kapten. Kapten Thorne
yang humoris dan terlalu percaya diri menemani Cinder menuju tujuannya.
Plot yang tidak kalah menegangkan ada di bagian Scarlet
dan pencarian neneknya yang hilang. Sangat berbeda dengan karakter Gadis
Berkerudung Merah di buku dongeng, Scarlet ini adalah gadis petani yang kuat
dan tangguh. Penutupan kasus pencarian hilangnya nenek Scarlet membuat ia harus
mencari sendiri kemana neneknya pergi. Tapi Scarlet tidak sendiri, ada Wolf
yang bersedia menemaninya menyusuri Prancis untuk menemukan nenek Scarlet. Wolf
adalah petarung jalanan, ada luka yang membuktikan hal itu. Ada tato di
lengannya yang membuktikan ia adalah bagian dari kawanan. Seorang alfa yang
dibalik sangar dan luka di wajahnya memiliki hati yang rapuh. Scarlet tidak
punya cara lain selain memercayai Wolf karena hanya dia satu-satunya kunci yang
bisa membawa Scarlet pada neneknya. Setelah Scarlet tiba di Paris satu per satu
kebenaran terungkap. Hawa tegang dan mencekam mengisi bagian ini. Dan disaat
itulah plot Scarlet akan berpadu dengan konflik utama yang nantinya
mempertemukan Scarlet dan Cinder.
Membaca buku ini akan dibuat berdebar-debar dengan
alurnya yang cepat. Makin kebelakang cerita makin seru bahkan hingga membuat
buku ini sulit sekali untuk dilepaskan. Ditambah lagi dengan masuknya bagian
Kaisar Kaito yang berusaha menyelamatkan rakyatnya disaat bumi mulai dilanda
bahaya. Ada kekalutan, cemas dan kebingungan seorang raja yang mana harus
memilih menyelamatkan rakyatnya atau mementingkan perasaaannya sendiri. Kekejaman
Ratu Levana dan ahli sihirnya juga memengaruhi keputusan Kaisar Kai untuk
segera bertindak.
Di buku ini hampir semua bagiannya adalah bagian paling
favorit saya. Jika di buku Cinder ada beberapa part yang alurnya cukup lambat,
justru saya tidak merasakan hal itu di buku Scarlet. Semuanya berlangsung
dengan cepat, taktis dan tidak terduga. Marissa Meyer lihai sekali menyematkan
twist di masing-masing plot dan ini yang bikin tidak terduga sudah hampir
separuh buku terlewatkan. Tidak ada yang membosankan, semua bagian terasa
menyatu jadi satu. Kisah gadis Cinderella yang bertemu dengan Gadis Berkerudung
Merah melawan tirani ratu jahatyang akan menguasai dunia. Saya tidak sabar
dengan lanjutan kisah keduanya di buku ketiga Cress.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Appeciate with my pleasure.
~ VS