Welcome back to Booch Consultant!
Pernahkah kalian merasa sesuatu yang kalian rasa tidak mungkin terjadi, sesuatu yang menurut kalian jelas itu imposible sekali terjadi dalam hidup kalian? Saya merasakan hal itu, belum lama, tepatnya saat mendaftarkan diri untuk menjadi host. Saya mendaftarkan untuk ini cukup telambat. Beberapa teman blogger sudah sibuk mendaftarkan diri sementara saya saja telat tahu informasinya. Tugas dan kegiatan kampus cukup menyita waktu saya saat itu. Dan saya agak ragu apakah nanti saya akan terpilih nanti, tapi saya berusaha berpikiran positif mungkin dari dua apply yang saya kirim ada yang nyantol di hati Twigora. Alhamdulillah hanya berselang seminggu ada balasan menggembirakan yang saya dapat dari penerbit. Apply yang saya ajukan diterima oleh mereka, bukan hanya satu tapi dua sekaligus untuk novel terbarunya Christian Simamora.
Saya rasanya ingin tergelak ngakak, hidup mempermainkan saya dengan sangat lucu. Di saat yang hampir bersamaan saya meng-apply untuk menjadi host blogtour buku terbaru penerbit sebelah (yang menerjemahkan buku Asia dan Eropa). Apply itu ditolak untuk kesekian kalianya (mungkin sudah yang ketujuh atau kedelapan kalinya), menyakitkan bukan? Tapi saya dijodohkan untuk hosting buku terbaru Twigora. Sungguh buah kesabaran yang membahagiakan. *Peluk hangat dariku untuk Twigora*.
Twigora sempat mengadakan Writing Challenge dengan tema Sweet and Spicy Romance pada tahun 2015 kemarin. Waktu penyeleksian cukup lama dan hadiah yang ditawarkan penerbit ini juga sungguh menggiurkan. Apalagi pemenangnya mendapat keuntungan bukunya akan diterbitkan. Saya penasaran sekali setelah kompetisi berakhir dan Twigora sudah mendapatkan pemenangnya. Seperti apa karya si jawara. Dan didapatlah satu nama yaitu Elektra Queen .. *Applause for her*
Kemenangan ini sangat mengujutkan namun membahagiakan lho untuk si penulis. Seperti kisahku tadi yang awalnya aku merasa insecure dan ragu pada diriku sendiri, Elektra juga merasakan hal yang sama ketika menulis untuk kompetisi ini. Ia bahkan sempat ragu pada kemampuannya, tapi look! She's wrong. Mau tahu kisah selengkapnya? Simak wawancaraku dengan Elektra Queen berikut ini.
***
1. Halo Elektra Queen, apakah aku sudah memanggil dengan ucapan yang benar?
Senang mendengar kabar karyamu jadi pemenang Sweet and Spicy Romance 2015 yang
diadakan Twigora. Sekali lagi selamat ya. Dalam bayanganku saat mendengar
namamu adalah kamu adalah wanita (ya ini sudah pasti karena ada nama Queen
disana), kamu penyuka hal-hal berbau sains dan nama depanmu mengingatkanku
dengan tokoh Elektra di novel Petir hehe. Okay back to interview, diceritakan
Zach jatuh cinta pada Amelie yang notabene adalah karyawannya. Apakah ini
pengalaman pribadi atau kamu pernah berandai-andai bisa memiliki kekasih
seorang atasan?
> Intermeso dulu, ya. Nama "Elektra" saya pilih sebagai nama pena karena sangat suka sama tokoh Elektra Natchios di Daredevil. Dan terpesona oleh cantiknya Elektra King di The World is Not Enough. Elektra, dalam bahasa Yunani, maknanya "bersinar terang". Kisah Zach-Amelie tidak didasari pengalaman pribadi atau keinginan untuk pacaran dengan atasan sendiri. Kisah ini murni imajinasi. Selama bekerja kantoran, sayangnya, saya belum pernah punya atasan menawan seperti Zach.
2. Di buku ini interaksi Zach dan putri Amelie bisa bikin pembaca ikut
tersentuh dengan perhatian Zach. Ceritakan dong ke para pembaca seperti apa
karakter Zach dimatamu?
> Di mata saya, Zach adalah pria berhati lembut. Oke, dari luar orang menilainya sebagai sosok yang dingin atau galak. Tapi sebenarnya dia orang yang hangat dan penyayang, hanya kadang tidak tahu cara menunjukkannya. Ada dialog antara Amelie dan Zach yang membahas tentang itu. Ketika dia akhirnya merasa kalau akan kehilangan Amelie, Zach pun bertindak sesuai sifat aslinya. Bukan sebagai Zach si bos yang menyebalkan dan tak banyak bicara. Tapi Zach, lelaki hangat yang sedang jatuh cinta.
3. Saat melihat namamu, yang terbersit pertama kali di pikiranku adalah kamu
menggunakan nama pena seperti halnya Ilana Tan. Siapa penulis favoritmu? Apakah
sejak awal kamu sudah menyukai dunia tulis menulis?
> Ya, Elektra Queen memang nama pena. Penulis favorit saya banyak,
sulit untuk menentukan siapa yang paling disukai. Saya sudah menyukai
dunia menulis sejak SMP. Tapi hanya sebatas tulisan kacau yang
menyedihkan :)
4. Di ucapan thanks to kamu merasa sangat bahagia sekali dengan terpilihnya
buku ini. Apakah ini seperti impian yang jadi nyata untukmu? Tolong ceritakan
dong proses menulis buku Wander Fall ini, apa saja tantangan yang kamu temui
selama menulis?
> Bagi seorang penulis, memenangi suatu lomba pasti hal yang luar
biasa menggembirakan. Saya pun sama. Tapi sebenarnya saya gembira bukan
semata karena menjadi juara dan memenangi hadiah yang menggiurkan.
Melainkan karena kemenangan ini menjadi semacam suntikan untuk rasa
percaya diri saya sebagai penulis yang sedang retak. Saya hampir
berhenti menulis karena merasa tidak punya kemampuan memadai. Dipilihnya
Wonder Fall menjadi juara pertama membuat saya mulai yakin kalau tulisan saya tidak jelek-jelek amat.
5. Apakah sebelumnya kamu pernah menulis lalu mengirimkannya pada penerbit?
Setelah Wander Fall terbit apakah kamu akan terus menulis? Karena aku ingin
membaca bukumu yang lainnya
> Selama menulis Wonder Fall, tidak ada
tantangan berarti. Naskah ini saya kerjakan selama satu bulan,
diendapkan selama kurang lebih dua bulan, sebelum kemudian diedit dan
dikirim. Kesulitan justru timbul saat pengiriman naskah. Sinyal internet
sedang parah, membuat saya gagal mengirim e-mail hingga berkali-kali. Beberapa tulisan saya sudah pernah diterbitkan sebelumnya. Wonder Fall
menjadi karya pertama yang menggunakan nama pena Elektra Queen. Saya
akan tetap menulis, kok. Saat ini pun saya sedang mengerjakan naskah
kedua untuk Twigora. Doakan semoga lancar, ya. Dan terima kasih untuk
apresiasinya. Semoga kamu suka dengan novel saya selanjutnya.
^^^
Nah, teman-teman itulah kebersamaan kita bersama Elektra Wueen dan kisah buku terbarunya Wander Fall. Sosok penulis misterius ini mengajarkan banyak hal untuk kita. Tidak hanya tentang komitmen dan kerja keras, tapi perlunya percaya dengan kemampuan diri sendiri untuk mewujudkan mimpi. Kamu yang punya cita-cita menulis atau profesi apapun yang kamu inginkan, singkirkan dulu yuk semua keraguan dan pesimis. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha. Don't stop beliving :)
NB. Setelah ini ada ulasan dan reviewku tentang buku Wander Fall. So don't go anywhere and I'll be right back.
Penulis: Elektra Queen
Editor: Alit Tisna Palupi
Sampul: Dwi Anissa Anindhika
Layout: Gita Mariana
Desain Stiker: Gita Mariana
ISBN 978-602-70362-6-0
322
halaman, ukuran buku 14 x 20 cm
Tagline:
Terkadang,
patah hati adalah prolog sebuah cerita cinta.
Blurb:
SHE SAID...
Amelie Rashad memilih untuk
menggigit lidahnya kuat-kuat ketimbang mengakui kalau debaran hebat jantungnya
disebabkan oleh Zach Barata. Dia lebih suka melihat Zach sebagai atasan galak
dan perfeksionis ketimbang sosok hangat yang juga begitu mudah akrab dengan
putri semata wayangnya.
HE SAID...
Hanya tinggal menunggu waktu saja
hingga Amelie menyusup dalam ruang pribadi, menggedor keras-keras pintu
hatinya. Alih-alih menyerah, sikap menentang perempuan itu membuat Zach
bertambah penasaran. Ketika mengetahui status orangtua tunggal Amelie,
ketertarikan itu kemudian menyublim menjadi rasa hormat.
IS IT LOVE?
Percik-percik perasaan di antara
mereka kedua nyata adanya dan tak satu pun mampu menyangkalnya. Namun, ketika
Zach siap untuk membuka hatinya, dia malah mendapati perhatian perempuan itu
terbelah karena rencana perjodohan dengan kembaran mendiang suaminya. Sudikah
Zach bersaing dengan laki-laki yang mengingatkan Amelie pada sosok dari masa
lalunya? Atau, sebaiknya dia membiarkan saja hubungan mereka kembali seperti
semula, selayaknya atasan dengan asistennya?
Keunggulan:
Wonder
Fall adalah pemenang lomba menulis
SWEET & SPICY ROMANCE yang diadakan Penerbit Twigora tahun 2015 lalu,
mengalahkan ratusan naskah lainnya.
Tentang
Penulis
ELEKTRA QUEEN:
Menyukai novel romance dengan akhir yang bahagia
dan komik sains.
Agak terobsesi pada kuman, (mungkin nyaris) menderita obsessive
compulsive.
Penyuka film dokumenter, drama korea, dan film superhero.
Penggila pantai, pemandangan matahari terbit dan terbenam.
Terobsesi pada Santorini dan London.
Another Host:
15 September: Sri
Sulistyowati
URL Blog:
http://www.kubikelromance.com/
17 September: Afifah Mazaya
URL Blog:
www.theladybook.com
19 September: Asri Rahayu
MS
URL Blog:
peekthebook.blogspot.co.id
21 September: Shen Meileng
URL Blog:
thecutegeek.blogspot.co.id
23 September: Martina
Sugondo (Nana)
URL Blog:
http://glasses-and-tea.blogspot.co.id/
25 September: Pida
Alandrian
https://collection-of-book.blogspot.co.id/
27 September: Neneng Lestari
URL Blog:
http://ntarienovrizal.blogspot.co.id/
29 September: Athaya Irfan
URL Blog:
http://theboochconsultant.blogspot.co.id/
1 Oktober: Oktabri Erwandra
URL Blog:
https://irbatko.wordpress.com/
3 Oktober: Luckty Giyan
Sukarno
URL Blog: https://luckty.wordpress.com/
Akhirnya terjawab sudah hubungan nama Elektra dengan si tangguh Elektra Natchios, ternyata memang salah satu inspirasinya dari sana :D
BalasHapusOh ya, salah satu judul karya Elektra Queen yang menggunakan nama lain apa sih? Mau dong diinfoin :p
N.B : Dan, aku juga menemukan beberapa typo dalam postingan ini - beberapa kurang 'r' dan di paragraf-paragraf awal. Bahkan judulnya jadi Wander Fall bukan Wonder Fall, padahal kalau dari jawaban Mbak Elektra penulisan Wonder Fall-nya benar. Atau memang sengaja ya?? #soktau #maap :D :*
Ternyata emang bener-bener misterius penulis ini, bukan aku aja yang mengakuinya.
BalasHapusIya nih, karya Elektra Queen sebelumnya apa judulnya? Penasaran :D
Ternyata bukan aku aja yang ngerasain susahnya menuangkan tulisan, Elektra Queen yang udah pernah menerbitkan buku pun mengalaminya.
Ada beberapa typo, di nama pengarang dan judul buku, tapi ga masalah untukku. Ga mengurangi maksud intinya, masih enak dibaca dan ga masalah buatku.
Kayanya kak Aya mancing pengikut blogtour untuk menguji kejelian kali yaaaaa,secara kan barengan juga ama karya Twigora yg satunya. Sengaja ngga sih kak ada typo di penulisan wawancara ini??
BalasHapusBuat kak Elektra ditunggu ya novel berikutnya.
Buat kak Aya semangat buat blogtournya,semoga makin sering ngadain giveaway-nya ya,jadi saya bisa ngarep dapetin hadiahnya😊
Hem, udah sekian host kuikutin QA-nya tapi penasarannya nggak ilang-ilang. Biarlah. Biarlah.
BalasHapusAkan lebih baik emang kalau patah hatinya letaknya sebagai prolog kalau sebagai epilog. Nyeseknya nggak abis2. Lapisnya ratusan. Hadaw! Sukses terus untuk Kak Elektra, Kak Aya juga ngehostnya semoga makin sering 😄😄
"Di mata saya, Zach adalah pria berhati lembut. Oke, dari luar orang menilainya sebagai sosok yang dingin atau galak. Tapi sebenarnya dia orang yang hangat dan penyayang, hanya kadang tidak tahu cara menunjukkannya. Ada dialog antara Amelie dan Zach yang membahas tentang itu. Ketika dia akhirnya merasa kalau akan kehilangan Amelie, Zach pun bertindak sesuai sifat aslinya. Bukan sebagai Zach si bos yang menyebalkan dan tak banyak bicara. Tapi Zach, lelaki hangat yang sedang jatuh cinta."
BalasHapusBerbekal jawaban dri penulis di poin 2, saya makin penasaran dengan Abang Zach. Duhh, saya ingin mengenal dia. Mengenal lebih dalam lagi.
Bagaimana ya mengenal seorang pria hangat yang sedang jatuh cinta?~
Aku penasaran siapa Elektra Queen. Dia pasti bukan lagi penulis baru, dia udah lama di dunia penulis tapi dengan nama lain.
BalasHapusHey! Jangan-jangan dia Ilana Tan? *Waks sok tau banget*