|
Source by GPU |
Aku tidak pernah menyesal mengenalmu. Percayalah padaku. - Tatsuya Fujisawa
"Kau mau mulai menjelaskan sekarang atau mau menunggu sampai hujan turun?" - Tara Dupont
"Kalau boleh jujur, dulunya aku sama sekali
tidak suka Paris. Aku juga benci musim gugur. Tetapi akhir-akhir ini
aku merasakan sesuatu yang aneh sedang terjadi. Paris berubah menjadi
kota yang indah di depan mataku dan musim gugur juga mulai terasa
menyenangkan." - Monsieur Fujitatsu
"Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup menghempaskanmu begitu keras ke bumi. Ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak di telingaku dia juga satu-satunya yang tidak boleh kudapatkan. - Tatsuya Fujisawa
"Itu konyol. Memangnya orang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama?" - Tara Dupont
Banyak orang lebih suka melihat kota Paris dari puncak Eiffel, tapi menurutku pemandangan dari puncak Arc de Triomphe adalah yang terbaik." - Tara Dupont
Tatsuya menyadari Tara gadis yang ekspresif, Ia tidak hanya bercerita dengan kata-katanya, tapi juga dengan mata dan gerakan tubuhnya. - Tatsuya Fujisawa
Tentu saja aku tahu, karena aku sering memperhatikannya. Karena sering memperhatikannya, tanpa sadar aku jadi mengenal semua kebiasaannya.
Menyenangkan sekali memelukmu seperti ini, sampai-sampai aku takut aku tidak akan sanggup melepaskan diri lagi. - Tatsuya Fujisawa
"Ketika aku menemuinya tadi, dia sempat
menyentuh kepalaku. Seperti ini. Hanya sebentar, tapi jantungku langsung
tidak karuan. - Tara Dupont
"Kau bisa merasakan jantungku berdebar keras? Cepat? Itu karena dirimu. Ini karena aku telah berlari mengelilingi Paris demi mencarimu. - Tatsuya Fujisawa
Ketika tangan gadis itu dalam genggamannya, Tatsuya merasa dirinya utuh kembali.
Seandainya masih ada harapan sekecil apa
pun untuk mengubah kenyataan, ia bersedia menggantungkan seluruh
hidupnya pada harapan itu.
"Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseoang yang tidak boleh dincintai?
Aku tahu". - Monsieur Fujitatsu
Ia sungguh tidak tahu apa lagi yang bisa dilakukannya terhadap lubang besar yang menganga di dalamnya. Tempat hatinya berada.
Aku dan segala yang kuinginkan dalam hidup.
Sekarang ... Saat ini saja ... Untuk beberapa detik saja aku ingin bersikap egois. Aku ingin melupakan semua orang, mengabaikan dunia, dan melupakan asal-usul dan latar belakangku. Tanpa beban, tuntutan, ataupun harapan, aku ingin mengaku.
Aku mencintainya.
Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sesederhana itu. Tatsuya Fujisawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Appeciate with my pleasure.
~ VS