Salah seorang bintang tamu di Festival Pembaca Indonesia (6/12) 2014 sedang mengisi acara jumpa penulis. |
Di tengah awal bulan Desember saya menyempatkan diri datang ke ke Festival Pembaca Indonesia atau
IRF. Berbekal tas punggung berisi hampir dua puluh buku saya menghadiri acara
itu.
Saya menaiki metromini jurusan
Ciledug-Blok M dan melanjutkan perjalanan dengan Transjakarta yang bermarkas di
terminal Halte Blok M. Acara di mulai pukul 10 pagi dan berakhir pada
pukul 4 sore.
Festival Pembaca Indonesia adalah festival khusus bagi
pembaca indonesia untuk berbagi pengalaman dan berbagi buku bersama dengan
komunitas-komunitas didalamnya. Acara ini diadakan oleh komunitas Goodreads
Indonesia setiap tahunnya dan kini sudah menginjak tahun kelima. Di tahun 2014
festival ini diadakan selama 2 hari sejak tanggal 6-7 Desember 2014 di Museum
Nasional yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12, Jakarta Pusat
dan berhasil menarik kunjungan 3500 orang. Lokasi yang dipilih tidak selalu
sama, dan di tahun 2015 festival pembaca indonesia akan diadakan di Tower 2
Synthesis Square, Jakarta.
IRF 2014 di isi oleh puluhan komunitas yang datang untuk
menyemarakkan event ini dan memperkenalkan komunitas mereka pada khalayak. Tetapi
sebelum memasuki mueseum, saya di haruskan membayar tiket masuk museum sebesar
Rp. 10.000. Sesampainya di dalam panitia memberikan secarik kertas untuk di
tempelkan stiker yang berhasil kita kumpulkan dari setiap booth yang ada. Saya juga
mendapat kaos cantik dari Coconut Island dan Goodreads Indonesia yang saya
dapat gratis dari kuis twitter.
Setelah berkunjung ke semua booth yang ada, saya menyesal
memilih datang siang hari. Karena pengunjung hari pertama sangat banyak. Semua buku
bagus dan sudah saya incar sudah habis diambil pengunjung lain. Terutama buku
karangan Tere Liye saat saya mampir di booth Cerita Buku.
Karena tidak mendapat buku yang diincar, saya memilih
hadir di acara jumpa penulis yang dihadiri penulis mega best seller Tere Liye dan penulis
buku 9 Summers 10 Autumns alias Iwan Setiawan pada pukul 1 siang. Mereka dihadirkan bersama dan
acara inilah yang menurut pandangan saya mendapat paling banyak pengunjung di hari itu. Kegiatan bincang
bersama mereka juga dilaporkan langsung oleh salah satu stasiun radio.
Pembaca tidak menyangka bisa bertemu langsung dengan sosok Tere
Liye yang indentitasnya selalu disembunyikan di akhir buku. Iwan Setiawan yang
hadir hanya dengan kaus tshirt putih dan celana pendek selutut juga mencairkan
suasana dengan tutur katanya yang ceplos dan antusias.
Diatas panggung Tere Liye menceritakan singkat asal usul dirinya
yang dahulu seorang akuntan namun sejak sekolah dasar sudah gemar menulis dan
mengirimkan karyanya. Beranjak dewasa Darwis Tere Liye mulai berubah haluan
semenjak kegemarannya menuliskan beberapa artikel di koran dan beralih menjadi
penulis roman. Para hadirin yang datang diberikan kesempatan untuk bertanya
kepada salah satu penulis tersebut. Dan jada hadiah merchendaise berupa payung,
novel dan booknote serta uang tabungan dari sponsor.
Sayang sekali di akhir acara ia enggan untuk berfoto
bersama maupun berfoto bareng penggemar yang mengatre untuk mendapat tanda
tangannya. Mungkin demi menjaga kerahasiaan dirinya di mata pembaca. Sebelum mengatre
bersama, pengunjung yang hadir bisa membeli novel dan buku puisi terbaru Tere
Liye yang dijual oleh Gramedia disana. Setelah itu berselfie ria di depan
spanduk IRF 2014 yang disediakan. Saya sempat
berharap untuk foto bersama tapi tidak kesampaian, tapi syukurlah buku Rindu
bertanda tangan berhasil dibawa pulang.
Setelah acara jumpa penulis bersama Tere Liye dan Iwan
Setiawan usai, dilanjutkan pada siang harinya dengan peluncuran buku Xafier
karya Jessica Huwae. Pengunjung yang berruntung mendapatkan goodie bag yang
berisi merchendaise dan buku terbaru Jessica Huwae.
Sejak awal dibuka panitia menggelar sesi acara Book Swap
dan Book War. Book Swap adalah acara menukar buku dengan syarat membawa buku novel yang masih layak
baca yang nantinya satu buku bisa mendapatkan satu judul buku yang bisa kalian pilih
sendiri disana.
Sedangkan Book War adalah acara berebut buku dengan cara
kalian berdiri di mengelilingi arena book war dan memutarinya sempai musik
berhenti. Pihak panitia biasanya mengeluarkan buku-buku ternama dan terbaik di
saat book war akan digelar. Setelah musik berhenti kalian berebut mengambil
buku yang ada diatas arena dan menukarkannya dengan buku milik kalian. Kalian harus
bersiap berdesak-desakan dan menyikut satu sama lain untuk mendapatkan buku
yang kalian incar.
Book War adalah sesi yang paling menakutkan. orang-orang berdesak-desak, saling hantam mungkin ada yang sesak napas karena berdesakkan. Buku yang saya harapkan pun tidak memuaskan. Para pengunjung bisa tersenyum puas saat keluar masuk booth dan lihai saat berebut buku, tapi saya hanya bisa kecut mendapati buku yang kelihatannya kurang menarik. Lantas saya kembalikan lagi.
Hasil Perburuan Book Swap dan Book War di IRF 2014. |
Selain tukar menukar buku saya juga mampir ke hampir semua booth yang ada. Mau tau ada booth ada booth apa saja disana? Baca disini. Rata-rata Gamesnya yang ditawarkan seputar buku, nama-nama penulis terkenal, nama-nama tokoh di film yang diadaptasi dari buku, dll. Beberapa booth saya tinggalkan begitu saja karena memberi soal-soal pertanyaan yang sulit, tapi hadiah yang ditawarkan sangat menggiurkan contohnya Gelombang karya Dewi Lestari, Cerita Cinta Indonesia, Twivortiare 2, dan masih banyak lagi. Mungkin sebelum hadir ke semacam festival buku kita harus persiapkan perbanyak membaca buku. Kalau tidak nanti bisa mati kutu dengan semua games yang disana.
Sore mulai datang. Saya memilih untuk pulang pukul 3 sore dengan menaiki bus patas jurusan Pasar Senen - Ciledug. Mungkin akan lebih baik untuk selalu membawa payung saat berkeliaran di bulan Desember. Meskipun masih awal bulan, Desember selalu panas terik kala di siang hari tapi akan diguyur hujan deras secara tiba-tiba di sore hari.
Ini akan jadi pelajaran yang sangat berharga untuk saya, dan untuk semua pembaca pastinya. Saya akan menantikan Festival Pembaca Indonesia berikutnya tanggal 5-6 Desember 2015 di Sythesis Square (Ex Mall Hero), Jakarta Selatan. See you on IRf 2015 :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Appeciate with my pleasure.
~ VS