Jumat, 17 Februari 2017

[Review] Winter


Winter

Penulis : Marissa Meyer

Penerjemah : Yudith Listiandri

Proofreader : Titish A.K.

Design cover : @hanheebin

Penerbit : Spring

Tebal : 900 hlm

Terbit : Agustus, 2016

ISBN : 978-602-743-223-9


Dia adalah gadis yang terbuat dari es dan kaca. Giginya rapuh, paru-parunya terlalu mudah hancur. - Winter



Pasca perang dunia keempat, bumi dihuni oleh beragam makhluk seperti andorid dan cyborg. Mereka hidup berdampingan bersama dengan manusia walau kaum cyborg diperlakukan secara tidak adil. Bumi telah menjalin hubungan dengan Bulan sejak lama. Banyak diantara kaum Bulan yang datang dan menetap di Bumi. Mereka yang datang ke bumi menggunakan daya pikat sehingga manusia tidak menyadari keberadaan mereka. 


Bulan adalah sebuah negeri yang terbagi atas sektor-sektor . Dibangun diatas kawah-kawah tandus dan ditutupi kubah pelindung. Artemisia adalah jantung sekaligus ibukota yang menjadi pusat kendali. Kota itu sangat maju, para peneliti mengembangkan teknologi dan kemudahan fasilitas agar bisa bertahan hidup. Semua kebutuhan dan pangan dipasok dari sektor lain menuju ibukota. Namun kemewahan itu hanya dirasakan oleh para bangsawan.  Sementara rakyat yang berada di luar sektor hidup dalam kemiskinan dan kekurangan.

Ratu Bulan yang bernama Levana telah tiga belas tahun menjadi penguasa tertinggi kerajaan. Selama kurun waktu itulah ia membangun Bulan menjadi sebuah negeri yang indah dan juga menyedihkan. Kecantikan sang ratu menghipnotis seluruh rakyat, tidak ada yang berani melawan titahnya. Siapapun yang melawan ia akan mati. Anak dan keluarga akan menjadi senjata agar rakyat tidak melawan. 

“Ketika aku sedang bertugas, hanya itulah yang bisa kulakukan. Menjadi pengawalmu. Bukan temanmu. Levana sudah tahu aku terlalu dekat denganmu, bahwa aku peduli kepadamu lebih dari yang seharusnya”

Setelah kematian Ratu Channary dan putri Selene menjadikan Levana penguasa tunggal kerajaan Bulan. Ia memiliki putri tiri bernama Winter. Ia punya ingatan kuat tentang Putri Selene yang juga adalah keponakan Levana. Sejak dulu Winter yang ditinggal mati ayahnya diasuh oleh Levana. Ia punya teman masa kecil bernama Jacin. Dan kini ia menjadi pengawal ratu untuk menjaga Winter. Berbeda dengan ratu yang menggunakan anugerahnya untuk mendapatkan apa yang ia mau, Winter menyembunyikan anugerah bulan miliknya. Akibat usahanya itu Winter seringkali diserang halusinasi dan dianggap gila. Tapi Winter sangat cantik dan dicintai rakyat Bulan. Ratu yang melihat hal itu sebagai ancaman, kemudian mengutus Jacin untuk membunuh Winter dan mengumumkan keseluruh negeri bahwa Winter telah mati. 

“Aku tidak akan menjadi pion lain dalam permainannya”– Jacin

Walaupun Jacin menunjukkan kepatuhannya pada Levana, ia hanya setia kepada Putri Winter. Jacin tidak benar-benar membunuhnya. Ketika ia diperintahkan untuk membunuh Winter ia malah melakukan hal sebaliknya. Ia menyiapkan podship agar Scarlet bisa membawa Winter pergi menuju tempat persembunyian Cinder. 

Disisi lain, Cinder tengah berupaya membangkitkan revolusi melawan Levana. Cinder bersama Wolf, mantan tentara Levana, Cress, programmer ratu dan kapten Thorne menyusun rencana untuk melawan ratu Levana. Rencananya adalah melakasanakan pernikahan ulang  di Bulan, menyatukan kekuatan rakyat bulan dan melancarkan serangan bersama-sama untuk menyerang Levana. 

Untuk itu Cinder harus menyusup kedalam pesawat yang akan membawa ke Bulan dan menemukan tempat persembunyian disana. Cinder telah menemukan tempat dimana ia dan lainnya mengumpulkan bantuan. Mereka akan menetap di rumah keluarga Wolf di sektor RM-9. Disanalah mereka akhirnya berkumpul dengan Scarlet dan Winter. Tapi itu tidak lama, mereka kembali terpisah-pisah. Cinder harus berhadapan dengan Ahli Sihir Aimery dan bertekuk lutut atas kekalahannya. Sementara Wolf dibawa kepada Levana dan dibangkitkan kembali menjadi tentara setianya. Scarlet dan Winter turun ke bawah tanah mengumpulkan pasukan baru setelah rencana Cinder gagal. Thorne menyusup dan bergabung ke dalam tentara Ahli Sihir Aimery untuk menemukan Cinder dan Wolf yang ditangkap. Berhasil mereka berkumpul kembali  dan meruntuhkan tirani Levana?


“Aku sudah hidup dalam rasa takut pada Levana sepanjang hidupku, kalau ini adalah satu-satunya kesempatan yang diberikan kepadaku untuk berdiri melawannya, aku harus mengambilnya. Aku tidak ingin bersembunyi. Aku tidak ingin menjadi takut.” - Winter



Winter jadi buku keempat karya Marissa Mayer yang saya baca dan nomor dua yang saya favoritkan setelah Scarlet. Dari segi tema ini bukan hanya tentang pemberontakan saja. Tapi juga bagian dari cerita retelling putri-putri yang sudah sering kali didengar. Di buku ini akan ada kisah retelling Cinderella, Red Riding Hood, Rapunzel dan Snow White. Mereka punya kisahnya masing-masing yang bisa di baca di tiga buku sebelumnya. 

Di buku keempat Marissa Mayer membuka cerita dengan kembalinya Jacin setelah berada dalam kawanan Cinder. Jacin yang semula dianggap sebagai pengkhianat justru diberi kesempatan kedua oleh Levana untuk bertugas kembali sebagai pengawal. Marissa menunjukkan bagaimana karakter Levana yang dikenal kejam dan tanpa ampun. Ia tidak mentolerir kesalahan sedikitpun dan  dengan tega membunuh mereka yang dianggap mengkhianati keputusan ratu. Pembaca juga dibuat bertanya-tanya dengan hubungan Putri Winter dan Jacin yang melebihi kedekatan antara putri dan pengawal. Karena saat di pengadilan Winter tampak sangat mengkhawatirkan Jacin yang sedang dieksekusi. 

Masih dengan ciri khas gaya menulis Marissa Meyer yang gemar membagi cerita ke dalam beberapa plot, pembaca mesti bersabar dengan apa yang terjadi di bumi setelah pernikahan ratu batal, kemana Kaisar Kaito diculik dan keberadaan Cinder sebagai teroris paling dicari antar galaksi. Hal ini makin membangkitkan rasa penasaran. Sangat suka dengan gaya cerita yang terpecah bagaikan puzzle seperti ini, unpredictable dan cerdas. Tidak ada rasa bosan sama sekali ketika membacanya. 

Tidak berbeda dari tiga buku pendahulunya, Winter menggunakan POV ketiga yang terbagi dalam beberapa plot cerita. Plot-plot inilah yang nanti saling bersinggungan, mempertemukan kembali mereka yang hilang dan memisahkan kembali yang sudah bersatu seperti itu kalau saya bilang. Alurnya maju dan tempo cerita yang terasa cepat. Saya seperti diburu waktu dan dalam posisi terpojok. Sulit untuk berhenti membaca buku yang tebalnya tidak terkira ini. 

Marissa Mayer juga mempasang-pasangkan tokoh-tokohnya. Ia membuat karakter ciptaannya terasa nyata dan punya sifat yang kuat. Saat pasangan lainnya terpisah akan ada rasa bersalah juga rasa ingin menyelamatkan satu sama lain. Saya paling memfavoritkan Scarlet-Wolf. Scarlet punya semangat yang membara seperti warna rambutnya yang terang. Sedangkan Wolf walau dia mantan petarung tapi hatinya sangat rapuh dan takut kehilangan Scarlet yang juga alfanya. 

Alasan itulah yang membuat saya tidak hanya menyukai buku ini tapi juga memfavoritkan keseluruhan seriesnya. Saya selalu terpacu bahkan tegang dengan rencana Cinder yang sering membawa mereka dalam situasi terpojok. Setiap kali ada yang direnggut pergi, tidak ada rasa duka ataupun sedih yang berlama-lama justru kemana arah cerita pemberontakan itulah yang penting.

Selain menghadirkan relasi dari tiga buku sebelumnya, Marissa Meyer juga menghadirkan relasi lain yaitu Winter dan Jacin. Winter sudah pernah disebut-sebut dalam buku pertama tapi buku keempat ini banyak sekali menceritakan tentangnya. Ia sangat dibenci oleh ratu, kecantikannya diagung-agung ke seluruh negeri dan satu-satunya orang terdekatnya hanya Jacin. Wnter selalu mengharapkan saat-saat Jacin menyatakan cinta padanya. Walaupun itu mustahil terjadi. Levana selalu mengawasi hubungan mereka berdua dan ia juga tahu Jacin menyimpan perasaan yang amat dalam pada putri tirinya. 

Rasanya tidak ada hal-hal yang kurang atau terasa mengganggu di novel ini. Semua diceritakan dalam paket lengkap. Saya hanya masih penasaran dengan masa lalu Levana. Tidak ada yang tahu siapa Levana secara detilnya. Sosoknya yang kejam dan tersembunyi di balik daya pikatnya. Masih ada hal-hal yang tidak diketahui dari Levana dan baru diceritakan di buku lainnya Fairest. 

5 bintang untuk Winter!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...