PENERBIT RORO RAYA SEJAHTERA
NOVEL
THE MAN WHO PLAYS
PIANO
RUFIN DHI
SC; 14 x 20 cm
Jumlah Halaman: 240 hlm
Bookpaper 55 gr;
Harga: Rp 67,000
AKU TELAH
JATUH CINTA... SEBELUM BERTEMU DENGANNYA
Blurb:
Bagaimana menjelaskan perasaan yang tak ada
logikanya ini? Jatuh cinta pada orang yang belum pernah dia temui....
Anka sembarangan menamainya Tuan Pianis,
orang yang bertanggung jawab atas permainan piano indah yang mengalun dari
gedung di sebelah perpustakaan. Laki-laki itu begitu misterius sekaligus
memancing rasa penasaran. Pesan-pesan yang dia tinggalkan untuk Tuan Pianis
dibalas dengan tak kalah antusiasnya.
Anka tak ingin laki-laki itu terus jadi
anonim. Sudah saatnya berhenti menerka-nerka siapa jati diri Tuan Pianis yang
sebenarnya. Anka pun memberanikan diri untuk merisikokan hati demi memuaskan
rasa penasarannya. Dia ingin lebih dekat pada orang yang bertanggung jawab atas
binar-binar di mata dan debar-debar di dadanya ini.
Sayangnya, Anka tak tahu kalau setelah
pertemuan penuh kesan itu, Tuan Pianis yang dia kagumi itu kelak akan
membuatnya merasa terpuruk. Risiko jatuh cinta, kalau kata orang-orang. Salah
sendiri mencurahkan segenap perasaan tanpa pikir panjang hingga yang kini
tersisa sekarang hanya hati yang kosong... dan retak.
Anka menyukai perpustakaan fakultas di kampusnya. Ia sering
mampir kesana untuk sekadar mencari buku atau melepas penat rutinitas
kuliahnya. Namun perhatiannya teralihkan ketika ia mendengar seseorang
memainkan piano di gedung yang berada sebelahan dengan perpustakaan
fakultasnya.
Gedung itu berada persis bersebelahan dengan gedung
perpustakaan. Awalnya gedung itu milik jurusan musik yang kini sudah
ditinggalkan. Memang sedikit angker mengingat gedung tersebut sudah lama tidak
digunakan. Anka bertanya-tanya siapa yang masih memainkan piano dari dalam gedung
itu. Akhirnya Anka memutuskan memaksakan diri memasuki gedung itu untuk
mengetahui siapa orang yang telah membuatnya jatuh cinta pada setiap alunan musik
yang dimainkannya.
"Tentang siapa itu Tuan Pianis, aku pun masih buta tentang segala hal tentangnya. Padahal aku benar-benar ingin bertemu, berterima kasih atas apa yang ia lakukan terhadap hidupku-dan terutama hidup Erika"
Ketika sudah berada di dalam gedung music tersebut Anka
tidak sampai hati untuk mengungkap siapa pianis itu sebenarnya. Yang pasti ia
adalah laki-laki dan Anka langsung jatuh hati pada permainan Nocturne Op. 9
No.2 karya Coplin.
Semenjak itu Anka menyebut si pemain piano misterius
tersebut dengan sebutan Tuan Pianis. Anka menyaksikan permainan pianis itu
hampir setiap hari. Dan setiap hari itulah Anka menuliskan surat kekagumannya pada
Tuan Pianis yang ditinggalkannya di atas meja. Di dalamnya Anka juga menceritakana
tentang kesehariannya, bagaimana ia bertahan hidup dengan kondisi adiknya yang
sakit keras dan rasa kesepian tanpa orang tua.
The Man Who Plays Piano tidak hanya terbatas pada hubungan
Anka dan Tuan Pianis yang misteius itu, masih ada beberapa teman Anka lainnya
seperti Winona sahabat satu-satunya Anka yang populer. Rizzi dan Sebastian yang
juga teman-teman Winona tapi ternyata memiliki perasaan khusus pada Anka. Dan ada
Dirga, si cowok ganteng di kelas namun terkenal suka tawuran namun bikin Anka
kesal setengah mati tiap kali mereka bertemu.
Selama membaca buku ini ceritanya berfokus pada sisterhood
Anka-Erika dan kisah cinta segitiga tiap karakternya. Ketika menyelesaikan buku
ini aku jadi sadar bahwa setiap karakter saling berhubungan. Yang paling
membuatku terkejut adalah apa yang terjadi di bab 9.
Bagian paling favoritku adalah balasan isi surat Tuan Pianis
untuk Anka. Sebenarnya jelas banget kalau tuan Pianis ini juga menyimpan rasa sama
Anka, tapi yah memang merekanya yang sudah membuat keputusan untuk nggak saling
bertemu atau mencari identitas masing-masing. So sweet banget kalau di era
seperti sekarang masih ada yang surat-suratan :D
Selama baca aku juga dibuat gemas sama interaksi Anka dan
Dirga. Menurutku mereka seperti anak SMA yang malu-malu tapi nggak bisa
menunjukkan perasaannya. Ditambah lagi Dirga selalu ngasih kejutan yang nggak
terduga lho. Misalnya berbobohong padahal cuma ingin mastiin Anka pulang dengan aman, ngajakin dia ke tempat favorit untuk memandang bintang-bintang. Cowok yang dari luar terkesan misterius tapi dalamnya lembut. Suka banget sama Dirga!
Menariknya walaupun buku ini diceritakan dengan POV orang
pertama aku nggak merasa bosan sama sekali. Malahan aku jadi bisa mendalami
pikiran, perjuangan hidupnya dan perasaan yang berusaha disampaikan oleh Anka. Aku
sangat kagum pada karakter Anka yang kuat dan sangat penyayang pada Erika,
adikk satu-satunya yang sedang sakit keras. Aku suka sekali dengan interaksi
kakak-beradik ini. Terutama ketika momen-momen Anka harus bolak-balik ke rumah
sakit hanya untuk memperdengarkan musik piano yang ia rekam saat Tuan Pianis
sedang bermain kepada Erika.
Apa yah, bisa dibilang The Man Who Plays Piano adalah novel
dengan kisah paling sweet, romantis, dan lembut yang kubaca sepanjang tahun
ini. Romance-nya nggak begitu diumbar terlalu explisit, nilai kekeluargannya
dapet banget, rasanya mengalir begitu aja ketika baca. Untuk endingnya aku suka
sekali, nggak terasa dipaksakan tapi juga menjawab semua rasa penasaranku di
awal.
3.5 bintang untuk kehangatan dan kebaikan hati Tuan Pianis.
***
Seperti biasa dapat challenge dari penerbit untuk foto bagi para host book tour. Mudah aja, tantangannya kita berfoto bersama buku The Man Who Plays Piano. Aku pilih berfoto dengan tempat spesial ku di kampus, yaitu perpustakaan! Sama seperti tempat favorit Anka aku memilih berfoto disini karena di kampusku perpustakaannya nyaman, dingin dan ada wifi nya :D hehehe.
Kalian masih bisa membaca postingan wawancaraku bersama penulisnya di postingan ini. Selanjutnya, ikuti giveaway untuk mendapatkan satu novel The Man Who Plays Piano secara gratis dari penerbit di postingan selanjutnya.
|
Book Nerd Traveler
Kamis, 20 September 2018
Review The Man Who Plays Piano
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Muncuk dugaan kalau Tuan Pianis itu sebenarnya adalah....😅
BalasHapusTagline nya asique, ngejleb banget gitu wkwkwkw
BalasHapusKok sweet sih Anka sama Tuan Pianis. Saat ini sudah mengantongi 1 nama terduga,tapi benar atau nggaknya cuma bisa tahu kalau sudah baca sih. Menarique.
BalasHapusEntah mengapa aku malah penasaran sama Dirga. Ini penyakit, suka sama yang bandel-bandel, wkwkwk.
BalasHapussiapa sih Tuan pianis itu? pasti bikin penasaran deh, belum kenal wujudnya kok sudah bikin jatuh hati aja deh
BalasHapus