Hallo Holla selamat datang di blog tour The Man Who Plays Piano! Senang sekali bisa berkesempatan nge host buku terbitan Twigora. Apalagi mereka lagi rajin banget ngadain blog tour. Kalian bisa berkesempatan ikutan juga suatu saat dengan pantau sosial media mereka.
The Man Who Plays Piano adalah buku yang diterbitkan setelah terpilih sebagai juara ketiga kompetisi menulis Sweet and Spicy Romance yang diselenggarakan Twigora di tahun 2016 lalu. Yang menarik dari The Man Who Plays Piano adalah kisah ceritanya yang menceritakan tentang seorang Mahasiswi yang mengagumi seorang cowok di kampusnya yang suka memainkan piano. Namun diceritakannya dengan nggak biasa nih, karena si karater cewek utamanya mengagumi si pianis diam-diam. Kok bisa ya?
Langsung saja, tanpa berlama-lama kita tanya kak Rufin Dhi sekaligus penulis novel ini ;)
1. Tolong diceritakan kak, bagaimana awalnya buku ini bisa diikutsertakan dalam kompetisi menulis Sweet and Spicy Romance yang diadakan oleh Twigora?Pada dasarnya, aku cukup aktif mengikuti berbagai kompetisi menulis, makanya yang Twigora ini nggak kulewatkan juga. Tapi, aku agak terlambat mengetahui informasinya, sekitar Oktober, dan lomba sudah setengah jalan. Penginnya pakai naskah yang udah pernah kuikutsertakan kompetisi lain (yang kalah) untuk direvisi, tapi kurang sreg aja. Jadinya berniat bikin naskah baru dan Oktober itulah aku baru dapat ide setelah main games piano di HP. :))2. The Man Who Plays Piano menceritakan kekaguman seorang mahasiswi kepada seorang pianis misterius di kampusnya. Apakah sebenarnya buku ini ditulis karena pengalaman pribadi yang pernah dialami kak Rufin Dhi?Cerita The Man Who Plays Piano bukan dari pengalaman pribadiku, semuanya murni fiksi. Tapi, aku nggak menampik bahwa ada beberapa kisah pribadi yang kujadikan inspirasi untuk beberapa scene di novel The Man Who Plays Piano.3. Apakah ada kesulitan yang dialami saat menuliskan naskah ini sebelum dikirimkan ke penerbit?Pastinya ada. Kalau menyinggung fakta bahwa naskah ini dibuat untuk lomba, kesulitan utamanya adalah adanya deadline yang menjadi garis finish-nya. Terlebih, deadline-nya pas akhir tahun, sempat bersinggungan sama beberapa proyek UAS yang harus kukerjakan. Tapi, alhamdulillah keduanya bisa kuatasi dan berjalan dengan lancar. :))4. Mengapa memilih karakter yang mencintai dunia musik khususnya piano? Apakah tantangannya saat ingin menonjolkan karakter dalam diri masing-masing tokoh yang akan ditulis?Pertama, karena aku pernah main piano (walau nggak sampai jago sih, hahaha). Kedua, karena ide yang kudapatkan secara mendadak saat ingin menulis naskah baru itu berasal dari games piano di HP. Aku terbius dengan suara piano yang indah, terbawa suasana. Jadilah, piano yang kupilih.Kalau tantangan dalam menonjolkan karakter tiap tokoh tuh bagaimana aku bisa menunjukkan ciri khas tiap tokoh tanpa harus menyebutkannya secara gamblang. Show, don't tell; tunjukkan, jangan beritahu langsung. Selain itu, gaya bicara tokoh juga menantang saat pembuatan dialog. Walaupun begitu, semua prosesnya menyenangkan.5. Apakah akan ada buku baru lagi yang nantinya diterbitkan Twigora?Tunggu dan doakan aja, ya! :)
PROFIL PENULIS
RUFIN DHI adalah
nama pena milik Rifina Dwiseptia Hanafi. Penulis yang lebih akrab dipanggil
Ipin ini lahir di Pontianak, 4 September 1997. Kini tinggal di Kota Depok, dan
berstatus sebagai seorang mahasiswi di program studi Ilmu Perpustakaan,
Universitas Indonesia.
Sudah menyelami dunia
kepenulisan sejak tahun 2009. A Man Who Plays Piano adalah novel keduanya.
Novel pertamanya berjudul The Joker's Secret (DAR!Mizan, 2013). Selain itu,
pernah memenangkan belasan lomba menulis dan berkontribusi dalam beberapa buku
antologi, yaitu Fragmentasi Ciuman di Bawah Hujan (Hubsche Maedchen, 2012),
Kejutan Sebelum Ramadhan #20 (Nulisbuku, 2013), Ground Zero (Divapress, 2014),
dan Diakritik dalam Edensor Waktu (Parade Puisi, 2017).
Cukup aktif di blog pribadinya, rufindhi.wordpress.com. Tidak perlu sungkan untuk menyapanya di sana, atau bisa juga diajak ngobrol lewat instagram (@rifihana) dan surel (rifinahanafi@gmail.com).
Nah, seru banget, kan? Ini adalah buku pertama karya Rufin Dhi yang aku baca dan langsung jadi favorit bacaanku bulan ini. :D Untuk tau alasan kenapa aku suka sekali sama buku ini tunggu review dan giveaway nya yang akan aku posting sesaat lagi ;)
Stay tuned.
Kalian juga bisa melengkapi rasa penasaran kalian terhadap Rufin Dhi di sesi wawancara blogger-blogger lainnya di bawah ini. Pantau jadwalnya berikut ini:
19 – 21 SEPTEMBER 2018 : ATHAYA
(Kalian Disini sekarang)
22 – 24 SEPTEMBER 2018 : IKA MAYANG
SARI
URL Blog :
http://dumziebooks.blogspot.com/
25 – 27 SEPTEMBER 2018 : KHAIRISA
RAMADHANI PRIMAWESTRI
URL Blog: http://krprimawestri.blogspot.co.id
28 – 30 SEPTEMBER 2018 : AINI EKA
Url blog:
https://ainthebooks.wordpress.com/
1 – 3 OKTOBER 2018 : PIDA ALANDRIAN
4 – 6 OKTOBER 2018 : WAHYUNITRI
WAGYO
URL Blog :
https://simbaak.wordpress.com/
7 – 9 OKTOBER 2018 : RATNA
KOMALASARI
URL
Blog: www.blueshood.wordpress.com
16 – 18 OKTOBER 2018 : JURNAL BIE
Url Blog: Jurnallbie.blogspot.com
Ya Allah...97??
BalasHapusMasih muda banget ya berarti. Apalagi kalau nulis ini tahun 2016, saat itu bahkan belum 20 tapi bisa menyelesaikan tulisan hanya 2 bulanan dan bareng UAS juga...saluutt
Wuih keren, kecepatan menulisnya gak main-main.
BalasHapusBerawal dari games bisa jadi buku. Kereeen👍
BalasHapustokoh pencinta musik memang sangat menarik untuk diikuti dan mudah sekali membikin hati ini jatuh... begitu saja tiba - tiba udah terhisap saja dalam pusaran pesonanya...
BalasHapus