Judul : Ada Apa
Dengan Cinta?
Penulis : Silvarani
Adaptasi dari
film: Ada Apa Dengan Cinta?
Cerita : Mira
Lesmana, Riri Riza & Prima Rusdi
Skenario: Jujur
Prananto
Penulis skenario pendamping: Prima Rusdi & Rako
Prijanto
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit :
Cetakan pertama 2016
Tebal: 192 hlm
978-602-03-2645-0
Apa lagi yang kurang dalam hidup Cinta? Ia punya keluarga yang bahagia, popularitas di sekolah, banyak pengagum, dan yang paling penting, ia punya sahabat-sahabatnya. Alya, Maura, Milly, dan Karmen membuat hari-harinya selalu berwarna. Mereka adalah pusat dunia Cinta.
Sampai suatu hari, ia berkenalan dengan Rangga, cowok jutek dan penyendiri yang lebih suka berteman dengan buku daripada manusia. Ternyata mereka sama-sama menyukai puisi, minat yang tak bisa Cinta bagi dengan keempat sahabatnya. Dan perlahan hal itu membawa perubahan pada dirinya, membuat orang-orang di sekitarnya bertanya-tanya, ada apa dengan Cinta?
Ketika Cinta sendiri pun ikut mempertanyakan dirinya dan persahabatannya menjadi taruhan, apa yang sebaiknya ia lakukan?
Novel ini
bercerita tentang Cinta, seorang siswi SMA yang populer dan disukai banyak
orang di sekolahnya. Ia hampir memiliki semua hal indah dalam hidupnya.
Keluarga yang sempurna, sahabat yang selalu mendukungnya dan lingkungan sekolah
yang menyenangkan.
Cinta tidak
pernah lepas dari empat orang sahabatnya. Maura, paling centil dan sangat
perhatian diantara empat orang sahabat Cinta lainnya. Karmen, gadis tomboi sekaligus
anggota tim basket sekolah yang sangat peduli dengan sahabat-sahabatnya. Milly,
paling polos dan kadang jalan pikirannya sulit untuk ditebak. Terakhir, Alya,
diantara semua sahabat Cinta mungkin dia yang paling dewasa dan paling dekat
dengan Cinta. Di antara yang lain, Alya yang paling tidak beruntung. Ia selalu
mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari ayahnya. Kondisi keluarga yang
semakin tidak harmonis semakin menambah jumlah luka ditubuhnya. Melihat
sahabatnya diperlakukan seperti itu, Cinta dan yang lainnya tidak tinggal diam.
Mereka selalu mencari cara untuk menguatkan hati Alya, menghiburnya sebisa
mungkin dan memposisikan mereka untuk selalu ada untuk Alya.
Sampai tiba suatu
ketika kehidupan Cinta terusik dengan munculnya nama Rangga sebagai pemenang
lomba puisi tahunan sekolah. Cinta yang biasanya menjadi juara langganan lomba
puisi dibuat penasaran tentang siapa Rangga yang sebenarnya. Ditabah lagi
setiap kali ia membaca puisi buatan Rangga ia merasakan sesuatu yang berbeda
menghinggapi perasaannya.
Maka untuk
menjawab rasa penasaran itu, Cinta sebagai anggota direksi majalah dinding
sekolah mencoba untuk mewawancarai Rangga. Tapi saat hendak diwawancarai Rangga
justru menolak karena ia merasa tidak mendaftarkan puisinya untuk dilombakan.
Bahkan Rangga dengan mundahnya menyuruh Cinta untuk mewawancarai juri yang
memenangkan puisinya.
Mendengar
pernyataan Rangga yang menolaknya mentah-mentah ajakan Cinta, membuat Cinta semakin murka. Ia menceritakan kekesalannya
pada sahabat-sahabatnya dan memperingatkan mereka untuk menjauhi Rangga. Cinta sangat
kesal waktu itu lalu mengirimkan pesan ultimatum untuk Rangga dan meletakkannya
di depan pintu ruangan Pak Wardiman. Pesan itu malah menyulut kemarahan Rangga
dan membuat hubungan keduanya semakin memanas.
Rasa kesal
seketika berubah jadi penasaran yang tidak tertahankan. Setelah Cinta menemukan
buku ‘AKU’milik Rangga yang tidak sengaja terjatuh setelah mereka berdebat
beberapa waktu lalu, membuat Cinta bertanya-tanya ada apa dengan dirinya.
Bukannya semakin menjauhi Rangga, ia malah semakin akrab dan sering
menghabiskan waktu berdua karena kecintaan yang sama pada puisi dan sastra.
Keempat sahabat Cinta yang merasakan Cinta mulai berubah mulai curiga dan
mempertanyakan persahabatan mereka. Ada apa dengan cinta?
***
Waktu mendengar
film Ada Apa Dengan Cinta? akan diadaptasi menjadi novel saya sangat senang
sekali. Karena saya sudah menonton versi filmnya dan penasaran bagaimana film
ini akan dikemas menjadi sebuah novel.
Buku Ada Apa
Dengan Cinta? menjadi pengalaman pertama saya membaca tulisan Silvarani. Saya
sangat bersyukur bisa mendapatkan buku ini secara langsung sesaat setelah
Silvarani mempromosikan buku ini disalah satu stasiun radio di Jakarta.
Novel ini juga
menjadi novel dalam negeri yang diangkat dari sebuah film pertama yang saya baca. Membaca novel ini
membuat saya bernostalgia dengan masa dibangku SMA karena setiap tokohnya
adalah remaja yang sedang berada di tingkat sekolah menengah atas. Kegiatan
khas remaja mewarnai kisah persahabatan Cinta, seperti ikut kegiatan majalah
dinding sekolah, nonton konser band favorit sampai jodoh-jodohan sesama teman.
Membaca novel ini
juga mengingatkan saya pada hal-hal yang sempat ada pada masanya di awal tahun
2000an. Keberadaan pasar buku loak di kawasan Kwitang salah satunya. Kawasan
ini dulunya pernah jadi tempat penjaja buku yang biasa menjual buku-buku edisi
lama atau yang sudah tidak diproduksi lagi. Letaknya diapit oleh Jalan Senen
Raya dan Jalan Kwitang Raya. Di tempat inilah Rangga mengajak Cinta untuk
mencari buku sastra untuk melengkapi koleksi Chairil Anwar milik Cinta.
Saya sangat
menikmati proses membaca buku ini. Alur cerita yang cepat membuat saya tidak
sadar sudah hampir menyelesaikan buku ini. Penggunaan POV 3 sangat tepat untuk
menceritakan isi buku ini. Saya mampu memahami setiap pemikiran dan dilema yang
dihadapi setiap karakternya. Bagi yang belum mengetahui jalan cerita aslinya,
tidak akan sulit untuk mengikuti arah cerita di buku ini. Penulis memakai
bahasa yang ringan dan mudah untuk dipahami.
Jika harus
membandingkan cerita Ada Apa Dengan Cinta versi antara versi film dengan novel
hampir tidak ada perbedaan yang menonjol. Bahkan menurut saya membaca Ada Apa
Dengan Cinta versi film bisa melengkapi apa yang tidak ditunjukkan dalam bentuk
visual. Saya lebih merasakan kekuatan emosional persahabatan Cinta dan
sahabatnya dalam novel ini. Pergolakan batin Cinta dan pemikirannya yang tidak
bisa diutarakan dengan kata-kata pun dapat terasa lebih maksimal dalam versi
novelnya.
Kalau kamu ingin
mencari bacaan yang sarat nilai persahabatan, mengibur sekaligus mengenang
kembali masa sekolah dulu, buku ini sangat layak untuk jadi daftar bacaanmu.
"Aku akan kembali dalam satu purnama untuk mempertanyakan kembali cintanya. Bukan untuknya, bukan untuk siapa. Tapi untukku, karena aku ingin kamu. Itu saja."
yukk mampir ke website kita, ada banyak informasi tentang Smartphone hehe :)
BalasHapusDEMAK KENDAL SEMARANG UNGARAN