Penulis:
@manhalfgod
Penerbit: Rak
Buku
editor: Mahir
Pradana
Proof Reader:
Dewi Fita
Desain sampul:
Gita Mariana
Terbit: Januari,
2015
Tebal: 400 hlm;
13 x 19 cm
Rating: 4/5
“Dia ... bukan karena kena serangan jantung.” Kata Baron pelan, “Dia meninggal begitu menjejakkan kaki di luar sekolah ... dia terkena kutukan...”Dan sekarang, Baron sadar dirinya juga terkena kutukan yang sama. – hlm 64
Setelah Baron
mendapat kenaikan pangkat dari atasannya ia semakin sibuk dengan beragam tugas
di kantor. Segala macam tugas kantor semakin menyibukkan hari-hari Baron hingga
ia tidak bisa meluangkan waktu bersama kekasihnya Gaby. Salah satu acara yang
terpaksa harus ia lewatkan adalah acara Reuni SMA yang sudah direncanakan sejak
2 bulan lalu.
Gaby yang hadir
di acara reuni itu menghubungi Baron dan memberitahukannya bahwa reuni berlanjut
di gedung SMA mereka.Setelah Baron menerima pesan dari Gaby ia segera menyusul
ke tempat yang dimaksud. Semula ide
untuk reuni di gedung SMA hanya sembarang usulan untuk mengenang masa lalu
mereka. Gedung SMA itu berada di satu kawasan yang sama dengan TK, SD dan SMP
Baron dulu namun kini sudah ditinggalkan. Sekolah itu kini tidak lebih dari
sebuah bangunan tua yang ditinggalkan.
Vindha salah satu
gadis yang hadir di reuni itu mengusulkan untuk memainkan sebuah permainan
selagi mereka berkumpul di gedung SMA. Permainan itu bernama Hitori Kakurenbo.
Hitori Kakurenbo atau Hide and Seek
Alone berasal dari Jepang. Pada awalnya Hitori Kakurenbo digunakan sebagai
upacara pemanggilan arwah yang dimaksudkan untuk mendengarkan petuah dari para
roh leluhur. Tapi kini ritual tersebut digunakan sebagai permainan petak umpet
kematian.
Akane salah
seorang teman pena Vindha sudah memperingatkan agar tidak memainkan permainan
itu karena dianggap berbahayadan membawa bencana. Tapi Vindha semakin tertarik
untuk mencobanya. Dan malam itu Vindha telah menggiring kawan-kawannya pada sebuah
masalah besar.
Hitori Kakurenbo
adalah sebuah permainan petak umpet yang melibatkan boneka sebagai penjaga
untuk mencari pemain lainnya yang sedang bersembunyi. Boneka yang sudah terisi
oleh roh akan mengejar pemain lainnya dan jika salah seorang pemain tertangkap,
boneka tersebut akan menghisap jiwa si pemain dan menjadikannya budak. Permainan
ini memiliki sejumlah syarat dan aturan.
Malam itu Vindha
menyiapkan semuanya dan menamai boneka Okiku dengan nama Minako. Isi perut
boneka diganti dengan beras merah sebagai pesembahan. Selain itu setiap pemain
diharuskan menyerahkan darah mereka sebagai cara untuk mengarahkan kemarahan
roh kepada pemain tersebut. Pemain yang sudah terikat dalam permainan tidak
bisa keluar dari arena permainan dan hanya satu yang bisa keluar sebagai
pemenang. Dan setelah Minako diletakkan kedalam air permainandimulai.
Permainan itu
semakin lama menjadi teror. Suasana berubah mencekam dan aksi saling membunuh
tidak dapat dihindarkan. Satu per satu pemain tertangkap dan menjadi kekuatan
baru bagi Minako. Bagian tubuh Minako bertransformasi menjadi wujud manusia dan
pemain yang telah tertangkap membuat suasana sekolah semakin kelam dengan
jeritan dan lolongan.
Baron, yang
menjadi pemain terakhir harus ikut terlibat dalam Hitori Kakurenbo dan
menyelamatkan Gaby dan teman-teman lainnya yang masih bersembunyi dari kejaran
Minako. Dengan bantuan Kaisar, mereka berdua berhasil menemukan sisa teman
lainnya yang masih bertahan. Tapi, jika mereka akhirnya tahu cara mengakhiri
permainan ini masihkah mereka peduli memikirkan keselamatan yang lain?
***
Sebuah ritual
pemanggilan arwah telah dilakukan di sebuah gedung sekolah tepat menjelang
tengah malam. Buku ini menghadirkan kisah para pemain yang di ceritakan melalui
narasi si tokoh utama Baron. Sebuah persahabatan yang pernah di jalin semasa
SMA mempertemukan mereka di malam reuni.
Tapi siapa sangka
tidak hanya kerinduan yang dipendam setiap orang yang hadir malam itu, ada
seutas kebencian yang menunggu tercurahkan. Rasa benci juga tidak luput dari
orang-orang yang merasa pernah di sakiti semasa sekolah dulu, sementara
beberapa lainnya memilih untuk mementingkan diri sendiri. Hanya satu cara untuk
meluapkan semuanya, dengan cara membunuh satu sama lain.
Buku yang
diangkat dari wattpad ini benar-benar berbeda dengan buku horor lainnya.
Penulis seolah sudah profesional dalam memainkan suasana dan mengolah cerita
menjadi tidak terduga setiap kali para tokoh mengutarakan kisah masa lalunya.
Ada saja motif di balik keberadaan tokoh-tokoh di buku ini, dan hal itu membuat
buku ini kaya akan konflik.
Selain itu
pemakaian sudut pandang orang ketiga dalam buku ini sangat menawan. Penulis
mampu menggambarkan perubahan karakter setiap tokohnya dengan cara yang
mengejutkan. Selalu ada cerita lama yang membayangi hubungan antar tokohnya.
Cerita menjadi luas dan tidak terduga.
Seperti
ekspektasi pembaca lainnya, pasti mengharapkan kisah yang menegangkan. Saat di
awal cerita buku ini sangat terasa sentuhan tegangnya, para tokoh dihadapkan
pada usaha untuk bersembunyi dari Minako dan para penjaganya. Pembaca yang
menyukai hal-hal berbau sadis, mungkin akan beranggapan buku ini tidak jauh berbeda
dengan buku sejenis lainnya. Karena adegan sayat menyayat yang bikin ngeri
tidak ditonjolkan dalam buku ini.
Yang cukup
disesalkan dari buku ini adalah sensasi ketegangannya yang tidak terlalu kuat
menjelang ending. Menjelang proses menuju ending, saya tidak menemukan efek
seram sekuat di awal cerita. Malah kekuatan emosional antar tokohnya yang
membuat buku ini tetap terasa menarik. Buku seperti ini lebih terasa feel-nya jika diadaptasi menjadi film.
Pesan moral, jika
pembaca mencari hal itu dalam buku ini. Dapat kalian temukan arti pengorbanan
dan saling menjaga yang kuat ditengah usaha setiap tokohnya untuk saling
menghabisi nyawa yang tersisa.
Belum pernah
merasakan kisah horor yang di sisipi kebudayaan Jepang yang bikin ngeri? Buku
karya penulis lokal ini patut untuk dicoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Appeciate with my pleasure.
~ VS