Judul Buku: Déessert
Penulis: Elsa Puspita
Penerbit: Bentang Pustaka
Terbit: 2016
Tebal: 318 hlm
ISBN: 978-602-291-121-0
Rating : 4.5/5
Available at: bukupedia
"Hatiku dan hatimu, tahu apa yang dipilihnya."
Setelah
acara kuliner yang ia pandu di Jakarta
berhenti tayang, Naya pulang ke kampung halamannya di Palembang. Tempat dulu ia
menjalani masa kecil hingga menemukan cinta pertamanya. Di sana tepatnya saat
di bangku SMA ia menyatakan cinta pada Dewa yang menjadikan pria itu begitu berarti dihatinya.
Naya pertama kali
mengenal Dewa dari sahabatnya Lulu yang ternyata memiliki seorang adik yang
hanya beda satu tahun darinya. Dewa yang pendiam, berkacamata tebal dan selalu
mengurung diri di perpustakaan justru memikat hati Naya. Tidak ada yang salah
dari Dewa, ia hanya tidak menyenangi kegiatan fisik seperti teman pria lainnya
dan memilih bersahabat dengan buku. Tapi justru Naya terpikat pada Dewa dan
makin sering mendekatinya. Bahkan teman sekelasnya menganggap Dewa seolah tidak
ada. Kini hanya Naya yang ada di kehidupan Dewa dan Dewa juga merasakan
perasaan yang sama pada Naya.
Dan setelah
keduanya lulus SMA mereka memilih jalan masing-masing. Dewa yang sudah memiliki
rencana untuk masa depannya memutuskan melanjutkan kuliah ke Sidney dan
menekuni dunia pastry lebih serius. Dan Naya pada akhirnya merantau ke Jakarta
dan berhasil meraih karir sebagai presenter acara kuliner. Keduanya berhasil
meraih apa yang mereka inginkan yang memang sudah jadi kegemaran mereka sejak
lama. Tapi itu tidak bertahan lama. Begitu juga dengan berakhirnya hubungan
mereka secara tidak jelas.
Kepergian Dewa ke
Sidney menjadi tantangan berat untuk hubungan mereka. Dewa yang selalu sibuk
dengan pendidikannya di sana membuat sebuah jurang tercipta diantara mereka.
Komunikasi semakin jarang dan Dewa menghilang bersama raganya. Semua berjalan
makin tidak tepat saat Dewa tidak pulang di tahun pertamanya setelah kuliah.
Dan hal itu membuat Naya patah hati. Dan juga mematahkan janji yang sudah
mereka rencanakan selama ini.
Semua rencana masa depan yang sudah disusun Naya, termasuk masa depannya bersama Dewa, berantakan. Naya mengira Dewa hanya akan pergi sekitar tiga atau empat tahun. Setelah itu, mereka bisa satu kota lagi, membuka usaha pastry bersama, dan menikah. Sesimpel itu. Begitu Dewa menghilang, impiannya ikut lenyap. – hlm 43Naya memenjamkan mata, sementara taksi terus melaju. Seperti yang sudah diperkirakan, kota ini pasti akan bekerja samadengan masa lalu untuk menyiksanya. Tapi, dia butuh pulang. Naya tidak mau satu kenangan buruk itu merusak semua kenangan indah yang dimilikinya disini. – hlm 44
Sejauh apa pun
langkah melaju selalu ada tempat bagi seseorang untuk pulang. Dewa memutuskan
tidak memperpanjang kontraknya sebagai pastry chef di salah satu restaurant
bergengsi di Sidney. Dan keputusannya untuk pulang adalah cara terbaik untuk
melenyapkan semua kejenuhan di pikirannya. Termasuk pengkhianatan yang telah
dilakukan Ava padanya.
Dewa sudah
menginginkan untuk menekuni dunia pastry hingga ke Sidney sejak ia sekolah
dasar. Ini impiannya. Dan ia berhasil mendapatkannya walau dengan cara
yang tidak mudah. Namun hal itu juga yang
tidak dipahami wanita yang ia sayangi sampai akhirnya hubungan mereka
merenggang.. Tidak mudah menjalin hubungan dua arah ditengah jarak yang
dibentangi samudera. Tidak hanya itu, kesibukan mengalahkan waktu
kebersamaannya dengan kekasih hingga ia sadar sudah melukai perasaan orang yang
ia kasihi hingga enam tahun lamanya.
“Dapur itu kejam, Nay. Nggak cukup dengan kamu cuma bisa masak. Everyone can be replace. Kalau nggak ada yang pegang kamu di sana, kamu bisa dilempar kapan aja.” – Dewa, hlm 281
Setelah kembali
ke kampung halamannya, Naya langsung terlibat dalam projek yang sudah digagas
Lulu dan Arfan yaiyu membuat tempat makan untuk kaum muda. Tidak mudah untuk mendirikan
restaurant sendiri ditengah banyaknya pesaing yang makin kreati. Dengan tiga
kemampuan yang berbeda serta pengalaman masing-masing tentang mananging dan
kuliner, mereka bertiga menciptakan tempat makan yang kreatif dengan hidangan
yang tidak biasa.
Kesulitan perlahan muncul selama proses mendirikan restaurant mereka, mulai dari
urusan administrasi, menu dan karyawan. Salah satu kesulitan yang mereka alami
adalah kurangnya pastry chef yang tepat sesuai keinginan Arfan sebagai head
chef. Dan di saat masalah itu hampir menemui jalan buntu Dewa kembali ke
Indonesia dan bergabung dengan tim dapur Arfan. Dan kisah manis pahitnya sebuah
kenangan bangkit kembali dalam restaurant yang mereka namani Dapoer Ketje.
Semenjak putus dari Dewa, sebenarnya Naya sudah mencoba mencari pengganti dan menjalin hubungan dengan beberapa pria. Tapi mereka yang dipacarinya tidak pernah sama. Pikiran Naya hanya tertuju pada Dewa. Hingga enam tahun berlalu waktu belum bisa mengenyahkan bayang-bayang Dewa dari hatinya. Perasaan itu masih ada hingga Dewa muncul kembali dihadapannya.
“Kamu nggak tahu apa-apa soal cinta!”
“Dan kamu kamu udah ngerasa paham banget?”
Naya menatap Dewa tajam. “Kamu emang seharusnya nggak usah balik ke sini,” ucapnya.
Deessert, satu
diantara tiga judul lini Yummy Lit yang diterbitkan Bentang Pustaka. Memadukan
kisah cinta dan kuliner dalam bagian isi cerita. Tidak semua jenis kuliner di
masukkan dalam cerita. Setiap penulis memiliki tema kuliner yang unik yang
mewakili kisah cinta itu sendiri. Dan Elsa Puspita memilih kreasi dessert atau
makanan manis untuk menyatukan tokoh yang bermain dalam ceritanya.
Penulis
mengangkat tema utama yang sangat kompleks tenang cinta pertama dan
problematika kisah cinta jarak jauh atau LDR. Dan penulis sukses menjadikan
buku deesert ini tidak hanya sebagai kisah cinta yang apik, tapi juga emosional
ditambah masuknya karakter baru seperti Ava-mantan kekasih Dewa di Sidney dan salah
satu mantan kekasih Naya yang mencoba merakit kembali kasih yang pupus.
Yang tidak kalah
menarik adalah karakter pembantu seperti Lulu sebagai sahabat Naya yang secara
tidak langsung menguhubungkan kembali Dewa dan Naya. Atau Danar sebagai kakak
laki-laki Naya yang sangat menghargai arti keluarga dan super protektif pada
adiknya. Semua karakter di dalam buku ini sangat dekat dengan kedua karakter
utama. Dan hampir dari semua karakter menyayangkan kandasnya hubungan Naya-Dewa.
Kedekatan antar karakter itulah yang membawa perasaan dilema untuk Naya untuk
bisa benar-benar menutup hatinya untuk Dewa.
Buku ini sangat
jelas mempelihatkan perasaan seorang wanita yang pada umumnya sulit untuk
mengikhlaskan cinta pertama. Ada kemarahan, benci dan kekalutan yang mengisi
ruang hati seseorang yang ditinggal begitu saja tanpa kejelasan. Bisa dirasakan
betapa sakitnya? Oh, tentu saja mereka yang merasakan nasib yang pahit seperti
Naya akan ikut menyalahkan Dewa sebagai pria yang bisa dikatakan jahat.
Tapi semakin
menuju akhir cerita justru pemikiran pembaca akan dibuka dengan kenyataan
sebenarnya, yang bahkan tidak diketahui Naya yang sibuk menyalahkan Dewa. Salah
paham, itulah yang membuat segala hal menjadi kalut dan terasa semakin jauh.
Dan sudah dipastikan akan ada masalah lainnya dari kesalahpahaman itu.
Jujur saja
setelah bab 14 berhasil dilewati dengan emosi yang diaduk-aduk, saya menduga
masalah Dewa dan Naya ini telah berakhir karena sinyal yang diberikan Dewa
sangat kuat. Uhh, penulis ini pandai sekali merangkai konflik jadi kisah yang
lengkap dan mengobrak abrik pertahanan saya sebagai pembaca.
Buku ini jadi
paket lengkap dibandingkan buku seri Yummy Lit lainnya. Ada nilai keluarga yang
kental, budaya adat Indonesia yang tidak hanya sisipan tapi juga mengakar dalam
prinsip salah satu karakternya-yang juga jadi karakter favorit saya, serta kesatuan
antara interaksi setiap karakternya.
Beberapa jenis inovasi makanan yang
berseliweran di novel ini juga sangat unik. Saking uniknya saya sempat berpikir
apakah kesemuanya bisa dimakan? Penulis benar-benar membuat buku ini kaya rasa
dan pembaca dijamin akan jatuh cinta karenanya. Tidak hanya ide-ide kreatif
dari kuliner, tapi jatuh cinta dengan ketidaksempurnaan karakter ciptaannya.
4.5 bintang untuk Dewa yang berhasil bikin saya jatuh cinta dengan segala keunikan kreasi makanannya.
Dewa tidak pernah menjadi laki-laki biasa. Dewa selalu lebih dari itu. sayangnya, perasaan itu tidak berbalas. – hlm 44Laki-laki itu boleh saja membuatnya patah hati, tapi Naya tidak akan pernah mengizinkan siapa pun menghancurkan hidupnya. Termasuk Dewa. – hlm 45
Sponge Pumpkin Cake |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Appeciate with my pleasure.
~ VS