Judul:
Refrain
Pengarang:
Winna Efendi
Penerbit:
GagasMedia
Tahun
Terbit: 2013
Tebal:
318 halaman
Rating: 2/5
“Tidak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini. yang ada hanya orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya.”
Sebuah kisah cinta sederhana tumbuh diantara sepasang sahabat ini. Niki dan Nata, mereka tumbuh dan besar di lingkungan yang sama. Kedua orang tua mereka sudah saling mengenal cukup lama. Tidak dipungkiri anak-anaknya akan terjalin kedekatan yang sama.
Selain bertetangga, Niki dan Nata juga satu sekolah sejak kecil. Anehnya selama itu mereka selalu berada dalam satu kelas. Baik senang maupun sedih Niki dan Nata selalu bersama, Niki yang tomboi dan ceria melengkapi pembawaan Nata yang tenang dan dewasa. Nata juga menjadi tempat curahan hati Niki, hal itu tidak mengganggu Nata sama sekali. Selain itu diantara mereka tidak pernah terjadi perselisihan atau konflik besar yang mengganggu persahabatan mereka. Semua berjalan baik sampai akhirnya mereka masuk sekolah menengah atas.
Niki dan Nata masuk dalam satu sekolah yang sama, SMA Harapan namanya. Disana mereka mulai aktif berkegiatan dan mengikuti passion mereka. Niki yang senang dengan hal-hal yang berbau feminim mulai mengikuti kegiatan Cheer di sekolah. Sementara itu Nata semakin menyukai dunia musik dan terus mengembangkan dunianya. Niki tidak merasa terganggu dengan kesibukan masing-masing. Niki bahkan tidak bosan untuk menyemangati Nata untuk menunjukkan kemampuan bermusiknya.
Nata atau Manata Stevano Aditya Haling tidak pernah berpikir untuk mengembangkan bakat musiknya lebih jauh. Bahkan semula ia tidak yakin orang-orang akan menyukai lagu ciptaannya. Ia yakin keberaniannya itu berkat dukungan Niki selama ini. Semenjak pentas perayaan hari kemerdekaan di sekolahnya ia mulai memandang Niki lebih dari seorang sahabat.
Hubungan persahabatan Niki dan Nata mulai bergolak tepat saat Niki mengenal Oliver. Niki bertemu dengan Oliver tepat saat Nata tampil di pentas perayaan hari kemerdekaan di sekolah. Oliver yang merasa Niki adalah gadis yang berbeda lantas dalam sekejap mendekati Niki dan mengajaknya berkenalan lebih jauh. Nata yang tahu Niki belum pernah jatuh cinta pada cowok manapun segera memperingatkan Niki agar tidak mempercayai Oliver.
Tapi saat Nata mulai jujur pada perasaanya, Niki telah menerima Oliver sebagai kekasihnya. Perlahan Niki menjauh dan menghabiskan banyak waktu bersama Oliver. Dan pengakuan Annalise si anak baru di sekolah membuat Nata sangat terkejut terutama saat mendengar pengakuan Annalise. Akankah Niki menyadari perasaan Nata? Apakah persahabatan keduanya dapat dipertahankan? Jawaban itu akan ditemukan saat membaca buku ini.
Review
Saat membaca buku ini aku tidak menyangka akan disuguhi sebuah kisah maca teenlit. Buku ini dibuka dengan setting waktu Niki saat masih kecil. Bagaimana ia tumbuh menjadi gadis yang centil dan mengenal sedikitnya tentang hal-hal feminim wanita.
Kemudia cerita berlanjut dengan cerita Niki dan Nata memasuki masa SMA. Buku ini menyuguhkan pembagian cerita berdasarkan sudut pandang masing-masing tokoh. Setiap tokoh diizinkan bercerita namun tetap dengan sudut pandang orang ketiga.
Alur yang digunakan stabil maju dengan perkenalan tokoh-tokoh baru. Mulai dari kemunculan Oliver si pemain basket keren rival dari SMA Harapan. Kemudian kedatangan murid baru Annalise yang langsung tenar karena adalah anak gadis dari model ternama Vidia Rossa.
Buku ini cukup menarik karena mengangkat kehidupan masa remaja SMA. Tentang bagaimana perebutan kekuasaan siapa yang paling tenar-siapa yang bisa menggaet cowok-cowok keren. Buku ini juga tidak lepas dari keseruan masa SMA seperti pentas seni dan prom night.
Refrain juga menyuguhkan kisah keluarga dan bagaimana peran orang tua yang diidam-idamkan seorang anak. Dengan sudut pandang Annalise, pembaca akan dibawa bagaimana sepinya seorang anak yang seringkali ditinggal orang tuanya. Kisah Annalise ini cukup menyentuh terutama saat Niki dan Nata menjadi sahabat dan pelipur lara Annalise. Tapi pada akhirnya Annalise semakin akrab dengan Nata bahkan menyimpan perasaan padanya. Sungguh cinta yang tak berbalas karena Nata menyayangi Niki.
Buruknya, buku ini di akhiri dengan kisah dramatis layaknya Ada Apa Dengan Cinta. Nata harus melanjutkan pendidikan dan meninggalkan Niki untuk meneruskan kuliah. Buku ini jadi semakin mudah ditebak dan tidak ada bedanya dengan buku bertema sama lainnya.
Satu hal lagi, TYPO. Masih banyak ditemukan kesalahan penulisan di buku ini. Tapi dengan didukung nilai-nilai persahabatan dan cinta di buku ini, Refrain masih menyandang predikat layak dibaca bahkan diadaptasi menjadi sinema layar lebar.
Karena saya sendiri belum menonton adapatasi filmnya, saya akan sangat senang sekali mendengar pendapat kalian di kolom komentar tentang bagaimana cerita Niki dan Nata di dalam film. :D
Winna Efendi paling mahir bikin novel dengan sangat romantis. Saya juga suka dengan novel ini. Sama euy, filmnya belum nonton juga. nanti deh disempetin, padahal udah tayang di tv juga filmnya.
BalasHapusWaktu buat nontonnya itu loh yang susah. Paling romantis saat baca puisi buatan Nata :) hihi
Hapus