Sabtu, 09 Juli 2016

Buku Harian Maniak Buku Kocak : Menara Buku



Saya sedang asyik mencemili kue kering edisi lebaran bersama adik saya di ruang tengah. Kemudian tercetus ide untuk menata ulang isi salah satu rak buku kami yang isinya semrawut. Tanpa pikir panjang kami mengeluarkan semua buku dan menumpuknya asal di atas lantai. 


Sambil memikirkan cara untuk menatanya kembali ke dalam rak saya memilah tumpukan buku menjadi beberapa kelompok. Terdapat beberapa kelompok buku yang berhasil dipilah, antara lain kelompok buku lokal dan terjemahan yang kemudian dibagi lagi menjadi beberapa sub kelompok genre fantasi-distopia-misteri, dan roman-klasik-sastra. 

Malam itu menyusun kembali buku-buku koleksi kami adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Selain mengelompokkan buku kami membuat menara dari koleksi buku yang berhasil terkumpul. Batu pertama yang kami letakkan sebagai pondasi menara adalah Sherlock Holmes Koleksi Kasus 2.Tebalnya yang mencapai 800 halaman menjadi alasan kami memilihnya. Hal ini jadi tugas berat untuk buku berwajah sampul sisi bawah wajah Holmes yang berlumur darah. Saya harus memastikan setelah malam ini berakhir untuk memohon maaf sudah menjadikan Holmes memanggul anak-anak buku diatasnya.

Buku kedua dan ketiga dilanjutkan oleh dua buku yang punya tebal halaman lebih dari judul-judul lainnya. Kami memilih Eragon dan Career of Evil untuk melanjutkan struktur menara kami. Disusul dengan Cress buku ketiga dari The Lunar Chronicles dan dua buku dari A Song of Ice and Fire terbitan Fantasious. Lalu tidak jauh diatasnya ada beberapa buku seri lain yang belum berhasil saya lengkapi, antara lain Maze Runner, Fableheaven, Tiger Quest, Ignite Me,dan H.I.V.E.

Sembari diselingi menonton Terminator Salvation, kami melanjutkan menara buku kami. Tidak ada angin tidak ada bocor hujan menara kami mulai bergoyang ke kanan dan ke kiri. Begitu lewat 1 meter menara warna-warni itu mulai condong ke kanan seolah ada yang menariknya kesana. 

Lalu adik saya mengakalinya dengan merapatkan menara ke lemari datar di belakangnya agar tidak jatuh. Tapi rasanya ide itu tidak berhasil. Menara itu tetap doyong ke kanan dan kami terkikik geli melihat menara itu bergoyang-goyang tidak bisa diam.

Beberapa saat menara kami baru bisa diam setelah beberapa buku lokal diatasnya mulai digeser sedikit ke kiri. Ide itu berhasil menyeimbangkan menara yang semula condong ke kanan. Kami menghentikan pembangunan menara setelah stok bahan baku habis. Dan menara kami berhasil menyentuh ketinggian 2 meter diatas permukaan lautan asmara.

Twilight series (Indonesian Cover)

Tapi bukannya senang-senang kegirangan melihat menara kami berdiri, justru saya makin ketar ketir begitu adik saya menambahkan satu seri Twilight dan sepaket Laskar Pelangi di puncaknya. Menara kami mulai bergoyang-goyang lagi seolah angin meniup gubuk kandang kambing yang bobrok atapnya. Tawa ngakak kami mengisi malam itu setiap kali menara itu mulai menunjukkan tanda akan roboh. Cepat-cepat kami memindahkan satu per satu buku ke raknya atau bisa-bisa kami ketiban buku yang runtuh ditiup dewa Zeus.



Nggak biasanya saya mengutak-atik buku seperti malam kemarin. Biasanya setiap kali mendapat tambahan buku baru saya akan langsung menaruhnya di rak. Syukur-syukur momen-nya tepat bisa langsung buka segel lalu dibaca. Jarang ada kesempatan seperti itu, dapat buku baru langsung dibaca hari itu juga. Hampir tidak memungkinkan jika dilihat kesibukkan belum memberi ruang untuk diri ini bersantai dan membaca. Apa boleh buat, membaca jadi kesenangan dan hiburan melepas penat dari rutinitas. Dapat buku hari ini, baca buku kemudian. Timbun sedari dini, tambah rak buku baru kapan-kapan :D

Warning .. Tindakan ini dilakukan oleh model

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...