Rabu, 30 Desember 2015

Petak Umpet Minako oleh @manhalfgod









Penulis: @manhalfgod


Penerbit: Rak Buku


editor: Mahir Pradana 


Proof Reader: Dewi Fita


Desain sampul: Gita Mariana


Terbit: Januari, 2015


Tebal: 400 hlm; 13 x 19 cm

Rating: 4/5


“Dia ... bukan karena kena serangan jantung.” Kata Baron pelan, “Dia meninggal  begitu menjejakkan kaki di luar sekolah ... dia terkena kutukan...”
Dan sekarang, Baron sadar dirinya juga terkena kutukan yang sama. – hlm 64



Setelah Baron mendapat kenaikan pangkat dari atasannya ia semakin sibuk dengan beragam tugas di kantor. Segala macam tugas kantor semakin menyibukkan hari-hari Baron hingga ia tidak bisa meluangkan waktu bersama kekasihnya Gaby. Salah satu acara yang terpaksa harus ia lewatkan adalah acara Reuni SMA yang sudah direncanakan sejak 2 bulan lalu. 


Gaby yang hadir di acara reuni itu menghubungi Baron dan memberitahukannya bahwa reuni berlanjut di gedung SMA mereka.Setelah Baron menerima pesan dari Gaby ia segera menyusul ke tempat yang dimaksud.  Semula ide untuk reuni di gedung SMA hanya sembarang usulan untuk mengenang masa lalu mereka. Gedung SMA itu berada di satu kawasan yang sama dengan TK, SD dan SMP Baron dulu namun kini sudah ditinggalkan. Sekolah itu kini tidak lebih dari sebuah bangunan tua yang ditinggalkan.


Vindha salah satu gadis yang hadir di reuni itu mengusulkan untuk memainkan sebuah permainan selagi mereka berkumpul di gedung SMA. Permainan itu bernama Hitori Kakurenbo. Hitori Kakurenbo   atau Hide and Seek Alone berasal dari Jepang. Pada awalnya Hitori Kakurenbo digunakan sebagai upacara pemanggilan arwah yang dimaksudkan untuk mendengarkan petuah dari para roh leluhur. Tapi kini ritual tersebut digunakan sebagai permainan petak umpet kematian.

Akane salah seorang teman pena Vindha sudah memperingatkan agar tidak memainkan permainan itu karena dianggap berbahayadan membawa bencana. Tapi Vindha semakin tertarik untuk mencobanya. Dan malam itu Vindha telah menggiring kawan-kawannya pada sebuah masalah besar.

Hitori Kakurenbo adalah sebuah permainan petak umpet yang melibatkan boneka sebagai penjaga untuk mencari pemain lainnya yang sedang bersembunyi. Boneka yang sudah terisi oleh roh akan mengejar pemain lainnya dan jika salah seorang pemain tertangkap, boneka tersebut akan menghisap jiwa si pemain dan menjadikannya budak. Permainan ini memiliki sejumlah syarat dan aturan.


Malam itu Vindha menyiapkan semuanya dan menamai boneka Okiku dengan nama Minako. Isi perut boneka diganti dengan beras merah sebagai pesembahan. Selain itu setiap pemain diharuskan menyerahkan darah mereka sebagai cara untuk mengarahkan kemarahan roh kepada pemain tersebut. Pemain yang sudah terikat dalam permainan tidak bisa keluar dari arena permainan dan hanya satu yang bisa keluar sebagai pemenang. Dan setelah Minako diletakkan kedalam air permainandimulai.


Permainan itu semakin lama menjadi teror. Suasana berubah mencekam dan aksi saling membunuh tidak dapat dihindarkan. Satu per satu pemain tertangkap dan menjadi kekuatan baru bagi Minako. Bagian tubuh Minako bertransformasi menjadi wujud manusia dan pemain yang telah tertangkap membuat suasana sekolah semakin kelam dengan jeritan dan lolongan.
Baron, yang menjadi pemain terakhir harus ikut terlibat dalam Hitori Kakurenbo dan menyelamatkan Gaby dan teman-teman lainnya yang masih bersembunyi dari kejaran Minako. Dengan bantuan Kaisar, mereka berdua berhasil menemukan sisa teman lainnya yang masih bertahan. Tapi, jika mereka akhirnya tahu cara mengakhiri permainan ini masihkah mereka peduli memikirkan keselamatan yang lain?
***
Sebuah ritual pemanggilan arwah telah dilakukan di sebuah gedung sekolah tepat menjelang tengah malam. Buku ini menghadirkan kisah para pemain yang di ceritakan melalui narasi si tokoh utama Baron. Sebuah persahabatan yang pernah di jalin semasa SMA mempertemukan mereka di malam reuni.
Tapi siapa sangka tidak hanya kerinduan yang dipendam setiap orang yang hadir malam itu, ada seutas kebencian yang menunggu tercurahkan. Rasa benci juga tidak luput dari orang-orang yang merasa pernah di sakiti semasa sekolah dulu, sementara beberapa lainnya memilih untuk mementingkan diri sendiri. Hanya satu cara untuk meluapkan semuanya, dengan cara membunuh satu sama lain.

Buku yang diangkat dari wattpad ini benar-benar berbeda dengan buku horor lainnya. Penulis seolah sudah profesional dalam memainkan suasana dan mengolah cerita menjadi tidak terduga setiap kali para tokoh mengutarakan kisah masa lalunya. Ada saja motif di balik keberadaan tokoh-tokoh di buku ini, dan hal itu membuat buku ini kaya akan konflik.

Selain itu pemakaian sudut pandang orang ketiga dalam buku ini sangat menawan. Penulis mampu menggambarkan perubahan karakter setiap tokohnya dengan cara yang mengejutkan. Selalu ada cerita lama yang membayangi hubungan antar tokohnya. Cerita menjadi luas dan tidak terduga.

Seperti ekspektasi pembaca lainnya, pasti mengharapkan kisah yang menegangkan. Saat di awal cerita buku ini sangat terasa sentuhan tegangnya, para tokoh dihadapkan pada usaha untuk bersembunyi dari Minako dan para penjaganya. Pembaca yang menyukai hal-hal berbau sadis, mungkin akan beranggapan buku ini tidak jauh berbeda dengan buku sejenis lainnya. Karena adegan sayat menyayat yang bikin ngeri tidak ditonjolkan dalam buku ini. 

Yang cukup disesalkan dari buku ini adalah sensasi ketegangannya yang tidak terlalu kuat menjelang ending. Menjelang proses menuju ending, saya tidak menemukan efek seram sekuat di awal cerita. Malah kekuatan emosional antar tokohnya yang membuat buku ini tetap terasa menarik. Buku seperti ini lebih terasa feel-nya jika diadaptasi menjadi film.

Pesan moral, jika pembaca mencari hal itu dalam buku ini. Dapat kalian temukan arti pengorbanan dan saling menjaga yang kuat ditengah usaha setiap tokohnya untuk saling menghabisi nyawa yang tersisa.
Belum pernah merasakan kisah horor yang di sisipi kebudayaan Jepang yang bikin ngeri? Buku karya penulis lokal ini patut untuk dicoba.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...