Minggu, 06 Desember 2015

Indonesian Readers Festival #5 (IRF) - Markas Kumpulnya Pembaca Indonesia

Banner from Goodreads Indonesia

Menemukan tempat berkumpul yang pas untuk kalangan penikmat buku rasanya masih sangat sulit dijumpai di Indonesia. Bisa dilihat dari banyaknya survei dan artikel di media online yang menyebutkan bahwa minat baca orang Indonesia rendah. Sebenarnya apa memang seburuk itu dunia membaca Indonesia?

Dengan berat hati memang kenyataannya minat baca masyarakat sangat kurang tapi bukan berarti minat membaca itu tidak ada. Kalangan masyarakat yang memiliki kegemaran membaca membentuk komunitas kecil yang aktif bergiat dalam dunia membaca, sebut saja Goodreads Indonesia, Blogger Buku Indonesia, Buku Berkaki dan masih banyak komunitas lainnya.

Belum lama ini, tepatnya di hari kelima bulan Desember tahun 2015 sebuah acara akbar telah di adakan di salah satu sudut kota Jakarta. Acara ini dinamai dengan Festival Pembaca Indonesia atau biasa disebut IRF. Diselenggarakan oleh team Goodreads Indonesia, acara ini dikhususkan bagi pecinta buku sekaligus tempat berkumpulnya sesama anggota komunitas.

Di tahun penyelenggaraannya yang kelima Goodreads Indonesia bekerja sama dengan Synthesis Development untuk mensukseskan acara ini.IRF tahun ini menjadi yang kedua saya menghadirinya. Saya akui tahun ini adalah IRF yang paling sukses ketimbang tahun sebelumnya. Saya malah semakin ketagihan untuk datang lagi.


Inilah kisah melancong saya saat menghadiri IRF pada 5 Desember kemarin, enjoy :)





***



Bepergian di bulan Desember selalu mengundang harap-harap cemas, nyatanya pada bulan ini cuaca bisa berubah seenak hati. Pagi hingga siang panas terik lalu sorenya hujan deras sampai jadi berisik. Seperti tahun sebelumnya saya memutuskan untuk menghadiri Festival Pembaca Indonesia yang diselenggarakan Goodreads Indonesia. Tidak nanggung-nanggung saya mencari informasi terbaru seputar event ini selama setahun terakhir di akun twitter mereka.






Berbekal pengalaman buruk yang saya alami saat IRF sebelumnya yang bisa dibilang lokasi acara yang kurang mumpuni, saya berekspektasi besar bahwa IRF tahun ini pasti akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Dan saat tiba di Synthesis Tower untuk pertama kalinya saya sudah terkagum-kagum dengan lokasi acara yang dipilih. Strategis dan mudah diakses dengan kendaraan umum, saya yang menempuh dengan sambung menyambung angkot dan metromini tidak kesulitan menemukan lokasinya.

Begitu sampai di lobby pengunjung diminta untuk registrasi di beberapa laptop yang sudah disediakan. Kakak-kakak yang sudah bisa dikenali sebagai volunteer Goodreads hanya bisa senyum-senyum melihat kantong dan tas gunung saya yang sudah terisi penuh dengan buku untuk diikutkan Book Swap. Kalau di lihat sejak awal gedung ini sangat bersih dan juga luas. Beruntung ada pembagian buku acara jadi pengunjung kikuk seperti saya tidak tersesat.


Saya segera naik ke lantai tujuh sesuai denah pameran di dalam buku acara. Dan saat saya tiba pukul 09.30 orang-orang sudah sibuk berlalu lalang mengangkut ini itu dan menyiapkan booth masing-masing. Jika di total ada 24 booth disana termasuk dengan arena khusus Book For The Blind dan Bioskop Baca. Semua booth terlihat ramai dan menyajikan koleksi-koleksi kebanggan mereka.Tidak lupa sebelum saya mulai berkeliling saya berselfie ria di photo wall yang disediakan, bagi photo yang terpilih akan mendapat voucher buku dari Syhnthesis Development. Tergiur saya ikut mencoba.

Sambil menunggu booth lainnya siap saya menghampiri arena meja Book Swap. Beberapa pengunjung tampak sudah ada yang menghampiri meja untuk melihat buku yang disediakan. Semua yang ada disana adalah buku terbaru dan tidak sedikit yang masih di sampul plastik.




Mulai dari buku Koala Kumal, Sabtu Bersama Bapak, Petak Umpet Minako, Harry Potter, buku karangan Dan Brown, Tere Liye, Raditya Dika semua ada disana. Cukup ditukar dengan satu buku kalian bisa mendapatkan satu buku yang diinginkan. 

Salah satu buku di Arena Book Swap


"Satu-satunya surga yang ada di dunia adalah di Indonesian Readers Festival"




Perjalanan saya mengelilingi booth di mulai dari stan milik Elex Media. Mereka mengenalkan situs account mereka dan meminta pengunjung untuk menulis kesan-kesan mereka saat di IRF. Bagi yang sudah membuat account di situs milik Elex bisa mendapatkan blognote atau komik secara gratis. Wohoo ,, saking asyiknya melihat-lihat saya tidak sadar seorang teman yang bernama @afifahmazaya sedang berada di booth yang sama dengan saya. 


Tepat di sebelahnya ada komunitas Pojok Kreatif dan Pojok Inspiratif. Nah, di booth Pojok Ispiratif mereka mengenalkan produk aksesoris wanita buatan tangan seperti tas dan dompet. Ada juga beberapa gambar foto tokoh wanita inspiratif salah di satunya Asma Nadia dipajang disana. Setelah itu saya mampir ke booth milik Detectives ID. Mereka menyuguhkan beberapa koleksi buku misteri seperti Agatha Cristie, kisah Sherlock Holmes, Patung Garam dan lain-lain. Mereka juga mengadakan lomba yang berhadiah topi ala Sherlock Holmess yang terkenal itu. 

Ah, tapi saya belum puas jadi saya lanjut ke booth milik Little Women dan BBI.
Mereka terletak bersebelahan dan kelihatan mentereng terutama BBI yang memasang banner kuning bertuliskan Around The Genres.With BBI. Bisa dilihat BBI memasang beberapa review buku terbaru dan beberapa foto blogger yang sering aktif sebagai host blogtour terpajang di mading mereka. Di booth BBI kalian bisa ikutan main games dan membeli kalender BBI seharga 35ribu buatan bebi. Ada games mancing, menjawab pertanyaan dan menyusun puzzle, primadona banget disana.

Setelah puas lihat-lihat kemudian perjalanan berlanjut ke booth milik Sherlockian Indonesia tepat disamping BBI. Disini tempatnya para penggemar Sherlock Holmes ngumpul dan saling mengenal. Mereka menjual beragam merchendaise menarik seperti goodie bag, pin, keychain, gantungan handphone model Holmes dan topi ala Holmes yang pastinya semuanya bikin iri dan bikin kepengin punya. Kalau sudah puas kalian bisa mampir ke booth Gagas Media. Disini kalian bisa konsul naskah bagi yang tertarik jadi penulis. Meja di booth mereka lucu banget dihias dengan gambar perlengkapan makanan dan foto-foto di madingnya. 

Nah, kalau kamu penyuka bacaan fantasi harus mampir ke booth milik Noura Books, Portal Fantasi dan Fantasious. Di booth Noura Books kalian bisa ikutan games menjawab pertanyaan dari kakak-kakak disana dan kalau berhasil jawab semua pertanyaannya bisa dapetin buku gratis. Hadiahnya ada buku Magnus Chase, Percy Jackson: Greek Gods, The Girl On the Train dan masih banyak lagi. Saking ramainya peserta yang ikut saya nggak kebagian daftar. #Syedih padahal pengin ikutan, Pengin ikutannya sih karena ada seri Classic Romance terbitan Noura. 

Tapi untungnya saya bertemu dengan seorang kawan lama semasa SMA yang ikut memenangkan games di booth lainnya. Di booth Portal Fantasi saya mendapatkan buku Tiger Quest. Lumayan, tapi Saya sarankan sebelum ikutan games saat IRF kalian harus punya modal pengetahuan tentang buku-buku, karena dari tahun ke tahun gamesnya itu itu saja seputar jawab pertanyaan. 

Kalau diperhatikan hampir semua booth memberikan challenge untuk pengunjung yang pengin dapetin buku gratis, diantaranya Buku Berkaki, TM Indo dan Cerita Buku. Saya sempat melewatkan acara nonton bareng City of Bones di Bioskop Baca bareng TM indo.  Kapan lagi bisa nonton buku kesukaan kalian diadaptasi menjadi film gratis selain di Bioskop Baca kan?

Walaupun IRF kali ini sudah terasa sempurna bagi saya masih ada yang terasa kurang yaitu stan makanan. Pihak penyelengagara sebenarnya sudah menyediakan stan makanan di dekat arena Pojok Anak, tapi dirasa masih sangat kurang karena yang siguhkan hanya kue kecil dan kopi. Mengingat lokasi IRF ini yang cukup memakan waktu untuk menuju penjual makanan karena harus keluar gedung dulu, akan lebih baik jika disiapkan tempat khusus bagi pengunjung membeli makanan. 

Setelah hampir 3 jam berkeliling dan ikut nimbrung di talkshow Go Set A Watchman, akhirnya Book War pertama diadakan tepat sebelum saya akan mengikuti workshop Kelas Menulis Puisi Pak Sapardi. Seorang volunteer yang dipanggil Bang Ijul ( Iya Ijul yang suka di #BacaBarengMinjul) mengumumkan melalui pengeras suara penanda bahwa book war akan di mulai. 

Book War adalah acara menukar buku dengan sistem berebut. Siapa cepat dia dapat. Book War siang itu dibagi dalam dua sesi, pengunjung di minta bergeser mundur dan berbalik badan. Sementara   kakak-kakak volunteer sibuk menebar buku terbaik mereka di meja. Yang sempat saya llihat sih ada The Da Vinci Code, Angel and Demond, A Clash of King, Peter Pan, Game of Thrones,Where She Went, Alcheimist, 2 buku karangan C.S Lewis, The Lord of The Ring, dan sisanya aku udah tidak ingat lagi saking banyaknya. haha. 

Begitu aba-aba di bunyikan pengunjung makin menggila berebut buku. Ada yang menjerit, saling tarik dan mengeluh karena kalah gesit buku incarannya di tarik orang. Dalam beberapa detik buku mulai lenyap, dan untungnya tidak ada yang naik ke atas meja saking nekadnya.

Karena badan saya yang slim ini berhasil menyelip diantara kerumunan peserta book war dan hasilnya walaaa ... 




Buku incaran saya berhasil saya dapatkan walau dengan sedikit memaksa. hehe
Pemberhentian terakhir saya setelah arena book war adalah kelas puisi Pak Sapardi. Langsung saja saya naik ke lantai delapan dan menghabiskan waktu disana sampai pukul 3 sore dan IRF berakhir dua jam setelahnya.

Saya sangat bangga dengan team yang sudah berusaha membuat event kali ini berjalan sukses di hari pertamanya. Ucapan terima kasih mungkin tidak cukup untuk semuanya, management acara, pemilihan tempat, workshop dan bintang tamu yang diundang, dan pastinya ribuan buku terbaik yang sudah disediakan panitia untuk kami para fakir buku yang haus belaian aroma buku baru.

Acara seperti ini sangat dirindukan oleh setiap penikmat buku. Saya sadar masih banyak teman-teman di daerah lain yang menginginkan acara serupa seperti ini dilaksanakan didaerah mereka. Saya optimis kedepannya jika acara ini konsisten diadakan setiap tahunnya akan menumbuhkan kecintaan terhadap buku dan memunculkan event sejenis di berbagai pelosok daerah.

Untuk kedua kalinya saya tidak kapok mengikuti IRF, semua terasa berkesan dan saya bahagia bisa berada diantara penikmat buku dan pastinya ribuan buku yang memanjakan mata. Terima kasih untuk semua penyelenggara di balik suksesnya IRF 2015, semoga tahun depan Indonesian Readers Festival bisa diadakan kembali di Synthesis Tower dan semoga tahun depan buku modal di meja Swap semakin banyak (Jadi saya bisa bawa pulang buku lebih banyak, hehe), semakin banyak buku Fantasi terjemahan disana (Belum dapat buku Noura Books soalnya jadi belum puas) dan bisa bertemu lagi dengan booth yang sudah memeriahkan acara tahun ini. Kalian sukses bikin event tahun ini petcah dan seru!

Sampai bertemu di IRF 2016, kawan!
 *Miss Jr melaporkan.



^Serba Serbi Buku^

Stuck in Love by Stephanie Zen at Gramedia Pustaka Utama


  Talkshow with Leila S (Author of "Pulang")
&
Esti B (Editor Mizan)

Booth Fantasious


Saat singgah di Sherlockian ID. Topinya bikin pengen x)




Selfie Everywhere






3 komentar:

  1. Balasan
    1. Nyesal loh kalau nggak datang. Aku aja ketagihan mau datang lagi

      Hapus
  2. wah abhagianya ya bisa datang ke sana, aku kalau lht buku bisa kalap

    BalasHapus

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...