Halo goodreaders!
Sudah lama aku nggak memposting cerita perjalananku ke festival buku. Berhubunga aku tengah sibuk sekali tahun ini, mulai dari kegiatan kampus, organisasi bahkan kerja paruh waktu yang mulai kutekuni. Tahun ini aku banyak mengalami kendala dalam alur blogging ku. Well, kuharap kalian bisa mengerti menulis di blog butuh waktu dan suasana hati yang mendukung. Aku nggak menemukan itu beberapa bulan terkahir.:(
Tinggal di ibukota sangat menyenangkan. Aku lebih punya akses untuk mondar mandir kemanapun dengan mudah. Thanks God you made Transjakarta Busway for us >,<.
Uangku memang tidak banyak, jalan-jalan pun aku hanya modal ongkos seadanya dan naik kendaraan umum. Tapi aku berhasil hadir jika ada event launching atau festival besar yang diadakan di kotaku.
Misalnya, di tahun ini aku bisa ke acara-acara besar seperti Islamic Book Fair, POP Con Asia, Big Bad Wolf, dan terbaru kemarin Indonesia International Book Fair di JCC Senayan.
***
Siang itu, di hari Rabu yang panas sepulang dari kampus aku langsung menuju JCC Senayan tempat berlangsungnya IIBF. Ide untuk pergi kesana sudah terpikir seminggu sebelumnya. Rasanya sulit untuk melewatkan event tahunan yang satu ini (walaupun isinya ya cuma itu-itu saja). Karena IIBF selalu rutin diadakan 5 hari, maka aku memilih datang di hari pertama.Aku bela-belain izin tidak masuk kantor cuma untuk datang ke event ini. Katanya banyak promo dan diskon disana.
Dengan transjakarta, siang harinya aku langsung berangkat. Untuk kesana via busway, aku sarankan ambil jurusan bus TU Gas - Grogol, lalu turunlah di halte Senayan JCC karena lebih cepat sampai daripada turun di GBK atau Polda yang mengharuskan jalan kaki 10 menit menuju hall nya.
Masuk IIBF nggak perlu biaya tiket. Gratis untuk anak-anak dan orang dewasa. Cukup diperiksa barang bawaan kamu di pintu masuk, setelahnya bisa langsung masuk sepuasnya.
Stand pertama yang bisa dilihat di pintu masuk adalah punya KPK. Mereka mengusung tema edukasi anti korupsi. Budaya koruptif orang Indonesia memang perlu diberantas, ide KPK untuk hadir di event ini sangat tepat.
Tidak jauh di sebelahnya ada penerbitan dari Arab Saudi dan Malaysia. Anak-anak sekolahan yang kebetulan datang rombongan sebelum aku asyik berfoto di stand mereka dana ada yang membolak balik buku di stand itu (yang kuyakini mereka tidak mengerti betul bahasanya).
Aku lanjut ke stand di sebelahnya, yang merupakan gabungan beberapa penerbit luar yang menjual buku-buku impor berbahasa Inggris. Yang paling mencolok disana menjual buku-buku terbitan Penguin Books dan Oxford Press. Buku Leigh Badurgo terbaru Wonder Woman, Wonder - JR Palacio, Me Before You - Jojo Moyes edisi
paperback juga tersedia disini. Menariknya kalau belanja disini bisa dapat diskon all books 20%.
Setelah tidak ada lagi yang cukup menarik, aku langsung masuk ke ruangan disebelahnya, tempat booth milik pengisi acara mangkal. IIBF kali ini bekerja sama dengan Ikatan Penerbit Indonesia dan beberapa kementerian. Penerbit yang ikut majang stand adalah Republika, GPU, Mizan, Haru Grup, Kompas, Tiga Serangkai, dan masih banyak lagi.
Ada satu unit usaha kreatif yang tengah melejit eksistensinya dikalangan literasi yaitu Rabbit Hole. Mereka membuat produk buku-buku pop up dan mop up untuk balita usia 1-5 tahun. Foundernya adalah lulusan mahasiswi psikologi UI dan menjadi pemenang di Wirausaha Mandiri 2016. Produknya lucu-lucu, kreatif dan satu bukunya bisa dibanderol seharga 130 ribu rupiah. WOW!
|
Booth GPU |
Setelah puas berkeliling aku istirahat di deretan bangku yang tengah diisi oleh peserta talkshow. IIBF selalu menghadirkan pembicara menarik untuk talkshownya. Bukannya tertarik aku justru mengantuk. hahaha. Alhasil aku memilih pergi dan mencari stand milik Penerbit Haru.
Dibandingkan stand lainnya yang sebagian besar menjual buku, Penerbit Haru menyediakan pernak pernik dan bookish merhendaise. Masih ingat betul mereka membawa serta booksleeve aneka motif, mug dengan caption aneh-aneh, book bottle, sampul buku dari kain dan pembatas buku aneka bentuk. Bahkan ada pena berbentu kunci dan cover wrap dari karton. Semuanya unik, bikin kalap dan menggoda iman. :D hahaha.
Stand Haru Grup isinya ramai, promosi di sosial media gencar dan heboh bahkan mengundang penulis dan editor pula untuk diskusi naskah atau sekadar selfie meet up untuk book signing bareng penulis.
Yang paling kutunggu justru promo buku perdana mereka. Always and Forever, Lara Jean tersedia perdana disana. Ditambah lagi ada bonus dua pin cantik untuk para hijabers dan fangirl-ingan Peter Kavinsky. Hohoh. Puas, puas, puas. Ada juga penjualan perdana The Way I Used To Be - Amber Smith berbonus keychain. Rasanya nggak ingin pulang >,< Mom help meehhh!!
IIBF hadir setiap tahunnya. Ada banyak sekali stand dan pengisi acara yang hadir. Bahkan yang kusebut diatas belum ada seperempatnya. Karena diluar itu masih ada klub pembaca, perpustakaan masing-masing provinsi di Indonesia dan kementrian milik pemerintah yang seru-seru dan kreatif. Penggila buku, ibu-ibu yang ingin cari tambahan buku bacaan berkualitas untuk anak atau sekadar ingin ajak keluarga jalan-jalan, pastikan untuk hadir di acara ini. Karena sayang sekali untuk dilewatkan begitu aja.
See you tahun depan, guys.
Chiao!