Rate: 4/5
Reaksi singkat: Seandainya semua tidak berakhir seperti ini ,, I'm thinking of Clark
Penulis: Ilana Tan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Cetakan kelima, April 2012
Tebal: 432 hlm
"Pada zaman dahulu kala, di negeri yang sangat jauh yang diperintah oleh raja yang bijaksana, hiduplah gadis desa yang tinggal bersama bibinya yang sudah tua. Gadis desa itu memiliki wajah yang cantik, rambut hitam sehitam arang mata gelap segelap malam, dan kulit pucat sepucat bulan purnama. Dan gadis itu suka menari.
Dia menari di mana pun ia berada. Di dalam rumah, di tengah jalan, di alun-alun desa, di mana saja. Dan walaupun sudah dilarang keras oleh bibinya, gadis itu juga suka menari di hutan di antara kicauan burung dan ditemani kupu-kupu."
Seperti itulah
sosok Mia Clark di mata Alex Hirano. Begitu sempurna, nyata dan ia hadir dengan
cara yang tidak terduga.
“Suatu hari, ketika sedang menari di hutan seperti biasa, ia mendengar keributan. Ternyata sang pangeran berburu rubah bersama para pengawal. Itulah pertama kalinya si gadis melihat sang pangerang dengan mata kepalanya sendiri.
Namun gerakan gadis itu entah bagaimana membuat kuda hitam sang pangeran terkejut dan mendompak. Sang pangeran terlempar dari kuda dan jatuh ke tanah dengan keras. Kecelakaan itu membuat kakinya patah. Sang pangeran marah besar”
Kutipan di atas
adalah secuplik kisah rekaan Alex Hirano tentang awal pertemuannya dengan Mia
Clark.
Insiden terjatuhnya Mia saat berada di Small Steps Big Steps Dance
Studio membuat pergelangan tangan kiri Alex Hirano cidera. Dengan bermaksud
menebus kesalahannya, Mia menawarkan diri untuk membantu
Alex di masa penyembuhannya. Awal pertemuan mereka yang tidak baik perlahan membaik ditandai dengan
melunaknya perasaan Alex pada Mia.
Mia adalah
seorang penari kontemporer lulusan The Juilliard School yang berlokasi di New
York, sebuah sekolah seni pertunjukan paling bergengsi di dunia yang
menghasilkan para pelaku seni terbaik. Namun karena sesuatu hal membuat mimpi
terbesar Mia harus terkubur dalam-dalam hingga tak seorang pun dapat
mengetahuinya. Ia gadis yang ceria, bekerja keras, sedikit misterius, mempesona
dan indah tanpa dibuat-dibuat.
“Aku ingin menari selama aku masih bisa, sebelum aku sama sekali tidak bisa menari lagi.” - Mia Clark, hal 369
Sedangkan Alex
adalah pianis. Tangan kanannya tidak berarti tanpa tangan kiri yang sudah
dilukai oleh malaikat mautnya. Kebencian tampak jelas di mata pria itu. Cidera yang menimpanya memaksa Alex untuk
menerima bantuan gadis itu. Karena terbiasa dengan kehadiran Clark rasa benci
perlahan pudar. Alex menjadi lebih mengenal gadis itu melebihi dari adiknya.
Tapi ia tidak tahu bagaimana nasib perasaannya dengan Mia nanti saat gadis itu
pergi dan tidak berada disisnya lagi.
“Mungkin kau tidak membutuhkanku, tapi aku membutuhkanmu.” – Alex Hirano, hal 415
Sunshine becomes
you hadir dengan prolog yang singkat tapi memikat. Membawa cerita dengan halus
dan tidak terburu-buru. Sang penulis misterius langsung membawa cerita menuju
konflik pembuka bertemunya Mia Clark- gadis yang disukai Ray Hirano dengan Alex
Hirano. Ditengah suasana musim gugur membuat sikap Alex sama dinginnya saat
tiap kali ia bertemu gadis itu.
Kisah berlanjut
cukup seru dengan dialog dan pertengkaran kecil diantara keduanya. Kehadiran
Karl Jones manajer Alex yang botak, jangkung, lucu, dramatis dan suka menggoda
hubungan Alex dan Mia menambah warna tersendiri bagi keduanya. Di sisi lain
Lucy sebagai sahabat Mia walau hanya mendapat sedikit tempat di dalam cerita
turut memberi kesempatan tentang kehidupan masa lalu Mia yang tidak diungkap di
awal cerita.
Kehadiran Ray
Hirano juga turut mempersulit konflik batin diantara Mia dan Alex. Sebenarnya
Ray Hirano sudah lebih dulu mendekati Mia tapi kenyataannya Alex-lah yang lebih
mengenal sosok Mia yang sebenarnya. Selain itu ada adegan yang cukup menarik saat Ray Hirano membuat Alex cemburu dengan berdansa bersama Mia
di pesta Dee Black ditambah lagi dengan kemuculan cinta lama Mia yaitu Aaron Rogers. Malam itu Mia tampak cantik dengan gaun hijau miliknya.
Kecemburuan juga terlihat saat Ray tnpa sengaja bertemu Mia dan Alex di toko
kue A Piece of Cake menjelang natal.
“Memangnya sampai kapan aku harus berdiam diri begitu? Aku harus melakukannya sebelum orang lain melakukannya.” – Ray Hirano
Penuturan cerita
berlanjut secara maju, di bab berikutnya semakin banyak pihak keluarga yang
bermunculan. Pemakaian gaya cerita orang ketiga sangat tepat karena sosok kedua
orang tua Alex maupun Mia diceritakan dengan sangat jelas.
Buku ini sangat
berkesan untukku saat pertama kali membacanya, sang penulis membuat emosi
menjadi campur aduk. Ada nilai kekeluargaan dan persaudaraan yang di tuturkan
dalam kisah Alex. Mia layaknya guru penari handal yang mengajari arti
mewujudkan mimpi dengan kerja keras. Kalau
kalian mencari kisah roman yang alami dan tidak berlebihan, kusarankan untuk
miliki karya pengarang tetralogi empat musim ini.
Dengan judulnya
yang sederhana dipadu isi cerita yang memuaskan sudah sepantasnya menjadi
National Bestseller. Tak ada yang bisa menggantikan indahnya novel ini, walau
dibuat semegah apapun dalam bentuk adaptasi layar lebar.
P.S I Still
Believe I Will Meet You, Ilana.
I will when I
believe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Appeciate with my pleasure.
~ VS