Sabtu, 17 Oktober 2015

Indonesian Readers Festival 5th #IRF2014

Salah seorang bintang tamu di Festival Pembaca Indonesia (6/12) 2014 sedang mengisi acara jumpa penulis.





Di tengah awal bulan Desember saya menyempatkan diri  datang ke ke Festival Pembaca Indonesia atau IRF. Berbekal tas punggung berisi hampir dua puluh buku saya menghadiri acara itu. 
Saya menaiki  metromini jurusan Ciledug-Blok M dan melanjutkan perjalanan dengan Transjakarta yang bermarkas di terminal Halte Blok M. Acara di mulai pukul 10 pagi dan berakhir pada pukul  4 sore.

Festival Pembaca Indonesia adalah festival khusus bagi pembaca indonesia untuk berbagi pengalaman dan berbagi buku bersama dengan komunitas-komunitas didalamnya. Acara ini diadakan oleh komunitas Goodreads Indonesia setiap tahunnya dan kini sudah menginjak tahun kelima. Di tahun 2014 festival ini diadakan selama 2 hari sejak tanggal 6-7 Desember 2014 di Museum Nasional yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12, Jakarta Pusat dan berhasil menarik kunjungan 3500 orang. Lokasi yang dipilih tidak selalu sama, dan di tahun 2015 festival pembaca indonesia akan diadakan di Tower 2 Synthesis Square, Jakarta. 

IRF 2014 di isi oleh puluhan komunitas yang datang untuk menyemarakkan event ini dan memperkenalkan komunitas mereka pada khalayak. Tetapi sebelum memasuki mueseum, saya di haruskan membayar tiket masuk museum sebesar Rp. 10.000. Sesampainya di dalam panitia memberikan secarik kertas untuk di tempelkan stiker yang berhasil kita kumpulkan dari setiap booth yang ada. Saya juga mendapat kaos cantik dari Coconut Island dan Goodreads Indonesia yang saya dapat gratis dari kuis twitter.

Setelah berkunjung ke semua booth yang ada, saya menyesal memilih datang siang hari. Karena pengunjung hari pertama sangat banyak. Semua buku bagus dan sudah saya incar sudah habis diambil pengunjung lain. Terutama buku karangan Tere Liye saat saya mampir di booth Cerita Buku.

Karena tidak mendapat buku yang diincar, saya memilih hadir di acara jumpa penulis yang dihadiri  penulis mega best seller Tere Liye dan penulis buku 9 Summers 10 Autumns alias Iwan Setiawan pada pukul 1 siang. Mereka dihadirkan bersama dan acara inilah yang menurut pandangan saya mendapat paling banyak pengunjung di hari itu. Kegiatan bincang bersama mereka juga dilaporkan langsung oleh salah satu stasiun radio.

Pembaca tidak menyangka bisa bertemu langsung dengan sosok Tere Liye yang indentitasnya selalu disembunyikan di akhir buku. Iwan Setiawan yang hadir hanya dengan kaus tshirt putih dan celana pendek selutut juga mencairkan suasana dengan tutur katanya yang ceplos dan antusias.

Diatas panggung Tere Liye menceritakan singkat asal usul dirinya yang dahulu seorang akuntan namun sejak sekolah dasar sudah gemar menulis dan mengirimkan karyanya. Beranjak dewasa Darwis Tere Liye mulai berubah haluan semenjak kegemarannya menuliskan beberapa artikel di koran dan beralih menjadi penulis roman. Para hadirin yang datang diberikan kesempatan untuk bertanya kepada salah satu penulis tersebut. Dan jada hadiah merchendaise berupa payung, novel dan booknote serta uang tabungan dari sponsor.

Sayang sekali di akhir acara ia enggan untuk berfoto bersama maupun berfoto bareng penggemar yang mengatre untuk mendapat tanda tangannya. Mungkin demi menjaga kerahasiaan dirinya di mata pembaca. Sebelum mengatre bersama, pengunjung yang hadir bisa membeli novel dan buku puisi terbaru Tere Liye yang dijual oleh Gramedia disana. Setelah itu berselfie ria di depan spanduk IRF 2014 yang disediakan.  Saya sempat berharap untuk foto bersama tapi tidak kesampaian, tapi syukurlah buku Rindu bertanda tangan berhasil dibawa pulang.

Setelah acara jumpa penulis bersama Tere Liye dan Iwan Setiawan usai, dilanjutkan pada siang harinya dengan peluncuran buku Xafier karya Jessica Huwae. Pengunjung yang berruntung mendapatkan goodie bag yang berisi merchendaise dan buku terbaru Jessica Huwae.

Sejak awal dibuka panitia menggelar sesi acara  Book Swap dan Book War. Book Swap adalah acara menukar buku dengan  syarat membawa buku novel yang masih layak baca yang nantinya satu buku bisa mendapatkan satu judul buku yang bisa kalian pilih sendiri disana.

Sedangkan Book War adalah acara berebut buku dengan cara kalian berdiri di mengelilingi arena book war dan memutarinya sempai musik berhenti. Pihak panitia biasanya mengeluarkan buku-buku ternama dan terbaik di saat book war akan digelar. Setelah musik berhenti kalian berebut mengambil buku yang ada diatas arena dan menukarkannya dengan buku milik kalian. Kalian harus bersiap berdesak-desakan dan menyikut satu sama lain untuk mendapatkan buku yang kalian incar.



Book War adalah sesi yang paling menakutkan. orang-orang berdesak-desak, saling hantam mungkin ada yang sesak napas karena berdesakkan. Buku yang saya harapkan pun tidak memuaskan. Para pengunjung bisa tersenyum puas saat keluar masuk booth dan lihai saat berebut buku, tapi saya hanya bisa kecut mendapati buku yang kelihatannya kurang menarik. Lantas saya kembalikan lagi. 

Hasil Perburuan Book Swap dan Book War di IRF 2014.


Selain tukar menukar buku saya juga mampir ke hampir semua booth yang ada. Mau tau ada booth ada booth apa saja disana? Baca disini. Rata-rata Gamesnya yang ditawarkan seputar buku, nama-nama penulis terkenal, nama-nama tokoh di film yang diadaptasi dari buku, dll. Beberapa booth saya tinggalkan begitu saja karena memberi soal-soal pertanyaan yang sulit, tapi hadiah yang ditawarkan sangat menggiurkan contohnya Gelombang karya Dewi Lestari, Cerita Cinta Indonesia, Twivortiare 2, dan masih banyak lagi. Mungkin sebelum hadir ke semacam festival buku kita harus persiapkan perbanyak membaca buku. Kalau tidak nanti bisa mati kutu dengan semua games yang disana.

Sore mulai datang. Saya memilih untuk pulang pukul 3 sore dengan menaiki bus patas jurusan Pasar Senen - Ciledug. Mungkin akan lebih baik untuk selalu membawa payung saat berkeliaran di bulan Desember. Meskipun masih awal bulan, Desember selalu panas terik kala di siang hari tapi akan diguyur hujan deras secara tiba-tiba di sore hari.

Ini akan jadi pelajaran yang sangat berharga untuk saya, dan untuk semua pembaca pastinya. Saya akan menantikan Festival Pembaca Indonesia berikutnya tanggal 5-6 Desember 2015 di Sythesis Square (Ex Mall Hero), Jakarta Selatan. See you on IRf 2015 :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...