Judul: The Playlist
Penulis: Erlin Natawiria
Penyunting: Septi Ws
Penerbit: Grasindo
Terbit: Cetakan pertama, 2016
Tebal: 231 hlm
Rating: 3/5
|
Kadang
ada profesi yang tidak lazim atau jarang ditemui, salah satunya food
writer. Winona adalah salah satu diantara orang yang mejalani profesi
ini. Ia datang ke sebuah tempat makan lalu mengulas makanan maupun
suasana di tempat makan tersebut. Ulasan itu nantinya akan di publish
oleh redaksi Yummyfood. Ada yang berbeda dari cara menilai Winona, ia
menitik beratkan pada playlist musik apa yang diputar di tempat makan
tersebut. Dan seringkali karena keharusan memutar musik yang sesuai,
Winona bisa dengan mudahnya memberi rating buruk untuk tempat makan yang
playlistnya tidak sesuai.
Sebelum
bekerja sebagai freelancer di Yummyfood, Winona bekerja di
Sound&Beat. Pengalamannya bekerja disana sebagai reviwer acara musik
menambah nilai lebih terhadap penilaiannya terhadap musik. ya. Winona
sangat mencintai musik, ia selalu tahu playlist yang tepat untuk suasana
hatinya. Seringkali selama masih bekerja di Sound&Beat ia
mendiskusikan semua tentang musik bersama Ethan.Salah satu cowok yang
bekerja disana dan pernah jadi kekasihnya.
Bermacam
tempat makan di Bandung sudah pernah dicicipi Winona, diulasnya dan ada
beberapa yang ia beri rating tidak memuaskan terutama dari segi
pemilihan musik latarnya. Selama bekerja sebagai food writer ada satu
tempat makan yang paling membuat moodnya buruk. No. 46 adalah tempat
makan paling horor yang pernah dikunjunginya. Tempat makan No. 46 yang
berlokasi di sebuah perumahan tidak memutar musik latar. Mana ada tempat
makan yang tidak punya musik latar? Begitulah yang dipikirkan Winona.
Pemilik rumah makan itu yang diketahuinya bernama Aries tidak kalah
aneh, ia memasak semua menu sendiri dan membenci makanan Italia. Mau
tidak mau Winona terpancing untuk mengetahui siapa sebenarnya Aries,
apalagi setelah beberapa pertemuan tidak sengaja, pria itu menawarkan
rumahnya untuk disewakan pada Winona.
***
The Playlist berkisah tentang seorang food writer dan
pekerjaannya menjelajahi dunia kuliner di Bandung; Karakter utama di
novel ini adalah Winona. Namun ia tidak sendiri ia seringkali menemani
dan ditemani olehg sahabatnya Ghina. Mereka berdua bekerja di YummyFood
untuk menuliskan ulasan mereka tentang tempat makan yang mereka datangi.
Di mata Winona pilihan musik latar sangat penting untuk sebuah tempat
makan. Musik latar bisa mempengaruhi penilaian ini, walaupun
kelihatannya sepele sekali.
Winona
sangat tertutup tentang masalah pribadinya. Kisah cintanya bersama
Ethan saat masih bekerja di Sound&Beat masih belum bisa ia lupakan.
Setelah putus Winona belum juga membuka hatinya untuk pria lain. Ethan
adalah sosok teman, partner sekaligus mantan kekasih yang tidak semudah
itu dijauhi. Ethan masih menjadi tempat untuk Winona berdiskusi atau
sekedar menemani makan bersama. Setelah putus Ethan masih berusaha
untuk kembali dengan Winona. Masalah yang melibatkan Ethan dan keluarga
Winona juga belum terselesaikan, hal ini makin membuat Ethan sulit untuk
meninggalkan mantan kekasihnya itu.
Lalu
muncul sosok baru yang masuk dalam kehidupan Winona, namanya Aries
mereka bertemu saat Winona mewawancarai tempat makannya No. 46. Setelah
memeberikan kesan buruk saat disana Winona bertemu lagi dengan Aries,
tidak sampai disitu mereka bertemu lagi disaat Winona sedang mencari
tempat tinggal baru. Aries adalah pria tertutup sama seperti Winona.
Mereka menyimpan kenangan masa lalu yang ditutupi rapat-rapat. Hal
itulah yang membuat Winona bersimpati dan ingin membantu Aries
menyelesaikan masalahnya, apalagi masalah itu berkaitan dengan kematian
ibunya dan seorang chef masakan Italia ternama.
Buku
ini akan bikin pembacanya senyum-senyum karena tokohnya yang kadang
suka menyindir nyelekit dan kadang romantis dan terlihat rapuh. Winona
yang orangnya tertutup juga sangat keras kepala dan kadang bikin
geregetan karena tidak mau mengakui perasaannya. Sementara Aries juga
tidak kalah misterius dengan sifatnya yang tertutup terutama tentang
ketidaksukaannya memutar musik di rumah makannya dan ketidaksukaannya
pada makanan Italia. Sementara tokoh Ghina sebagai sahabat juga asik dan
tidak membikin cerita terlalu berat sebelah. Ia sahabat yang baik dan
tidak sungkan menjadi tempat bercerita sahabatnya. Lain hal dengan
Ethan, masalah yang disimpannya tentang ayah Winona sangat menarik untuk
diikuti.
The
Playlist adalah bacaan yang ringan dengan konflik yang ringan dan gaya
bercerita yang asik. Walaupun tema yang diangakat sangat mainstream tapi
penulis punya caranya sendiri untuk membangun karakter tokoh-tokohnya.
Penulis menyisipkan pesan moral di novel ini, bahwa kenangan buruk di
masa lalu bukanlah sebuah batu sandungan untuk mempersulit hidup
seseorang. Masalah ada bukan untuk dibiarkan berlarut-larut, tapi untuk
diselesaikan dan tidak akan bisa dipendam selamanya.
3 dari 5 bintang untuk buku ini.
Penasaran sekali dengan penulisnya. Dan saya harus mengenal karyanya dahulu untuk bisa menilai. Semoga bisa segera punya buku ini dan lanjut ke karya yang lainnya (blue valley).
BalasHapusThank you! Glad to see you interesting to read that I've been recomending. I want to read her last book Lara Miya too ^^
Hapus