Sabtu, 04 Juni 2016

Book Review Insecure by Seplia




Insecure 

Penulis : Seplia
Editor : Midya N Santi
Proofreader : Ayu Yudha
Design sampul : Orkha Crative
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Mei 2016
Tebal : 250 hlm


Sam Alqori lagi-lagi datang terlambat.  Seluruh murid sudah masuk ke kelasnya masing-masing ketika bel berbunyi. Kebetulan hari itu sekolah mereka kedatangan tim KPAI yang akan memsosialisasikan masalah kekerasan dalam rumah tangga.  Sam yang baru masuk ke kelas langsung menyelutuk arti singkatan KPAI dan disambut gelak tawa teman-teman satu kelasnya.


Kini Sam telah duduk dibangku SMA kelas tiga. Ia memiliki teman satu bangku yang cukup pintar dan cukup baik untuk dimintai catatan pelajaran. Dia adalah Zee Rasyid, gadis pendiam dan tertutup namun dikenal cukup pintar dikelas. Ini adalah pertama kalinya ia satu kelas dengan gadis itu. Sam tidak tahu apa yang memuat Zee selalu tertutup dan enggan bergaul dengan teman-teman lainnya. Gadis itu juga memiliki luka lebam dibeberapa bagian di tubuhnya. Namun saat Sam menanyakan perihal luka-luka itu, Zee selalu berdalih ia hanya jatuh saat berada di kamar mandi. Tapi Sam tahu ada yang disembunyikan dari gadis itu tapi ia tidak tahu apa sebabnya.

Zee selalu merasa tidak tenang jika berada di dekat teman-temannya.  Ada rasa khawatir dan gelisah jika teman-temannya memperhatikan luka lebam yang ada di tubuhnya. Luka-luka itu ia dapat dari rumah. Tempat yang seharusnya bisa menaungi dan melindunginya dari hal-hal yang tidak diinginkan. Zee hanya tinggal berdua dengan ibunya. Ayahnya yang dulu menikahi ibu malah memutuskan pergi bersama dengan mantan kekasihnya. 

Kepergian ayah itu membuat ibu terluka. Setiap kali melihat Zee emosinya akan naik dan ia akan melampiaskan kekesalannya pada Zee. Tidak terhitung berapa kali ibunya tega memukuli dan menamparnya sebagai bentuk kekesalannya. Namun tidak lama ibu akan menangisi perbuatannya dan meminta maaf pada Zee. Dan begitu seterusnya, luka-luka itu seakan tidak pernah lenyap dari tubuhnya.
Zee tidak pernah menceritakan pada siapapun tentang perilaku ibunya dan masalah yang ia hadapi di rumah. Tidak pada teman-teman dikelas atau guru-gurunya. Hanya Bu Imari yang masih sangat peduli pada Zee dan mengulik tentang keseharian Zee di rumah. Tapi lagi-lagi Zee enggank ada  untuk bercerita termasuk saat Bu Imari menanyakan tentang ibu Zee yang tidak pernah datang saat pemanggilan orangtua di sekolah. 

Zee tidak sadar bahwa disekolah tidak hanya ia yang mengalami kekerasan dalam keluarga. Sam juga merasakan hal yang sama. Sam hidup dalam keluarga yang sederhana. Ibunya berjualan mie ayam sedangkan ayahnya melaut dan tidak tetap kapan waktu pergi dan kapan ia akan pulang. Ayah Sam memiliki tempramen yang emosional. Emosinya bisa meledak kapan saja bahkan karena hal-hal yang sepele sekalipun. Setiap kali ayahnya berada dirumah, suasana keluarga mereka sebisa mungkin dibuat hening. Karena setiap kali ayah Sam marah ia akan menyakiti ibu bahkan adik perempuannya. 

Zee dan Sam mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan di masa remaja mereka. Tidak lama mereka menjadi semakin akrab terutama setelah mereka mendapat hukuman untuk lari keliling lapangan saat pelajaran olahraga. Sam juga makin sering mengantar Zee pulang dengan motornya. Dan secara tidak langsung perasaan itu mulai tumbuh diantara keduanya. 

Insecure adalah novel karya Seplia pertama yang kubaca. Buku ini jadi buku kedua Seplia yang juga diterbitan oleh Gramedia. Insecure bercerita tentang keseharian dua orang remaja SMA yaitu Sam dan Zee. Mereka hadir dengan permasalahan di keluarga yang berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT. 

Kedua tokoh tumbuh menjadi dua sosok remaja yang diselimuti kebimbangan, rasa takut dan gelisah yang diakibatkan perilaku orang tua di rumah. Sam yang dari luar terlihat seperti remaja pada umumnya, sebenarnya diliputi keragu-raguan atas nasibnya setelah ia lulus dari SMA. Sedangkan Zee yang sejak awal sangat tertutup, dan pendiam adalah gadis yang punya tekad dan kemauan keras untuk mewujudkan mimpinya. 

Buku ini mengguanakan alur maju dan menggunakan dua sudut POV yaitu Sam dan Zee secara bergantian. Dari segi konflik yang diangkat tidak terlalu berat, namun sangat dekat dengan keseharian remaja. Terutama saat ini banyak kasus kekerasan yang dilakukan orang tua pada anak. Buku ini juga memberikan pandangan tentang kondisi psikologi korban KDRT yang khususnya dialami anak.

Walaupun dua karakter utamanya tidak mencuri simpati saya, buku ini patut diacungi jempol karena berani mengangkat isu sosial remaja saat ini. Penyusunan plot yang rapi dan menggunakan gaya bercerita yang ringan buku ini cocok sekali untuk  dibaca remaja saat ini.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...