Senin, 13 Juni 2016

Book Review SeoulMate by Lia Indra Andriana



Judul : SeoulMate
Penulis : Lia Indra Andriana
Penyunting : O Lydia Panduwinata
Desain dan ilustrasi cover : Tom Kuu
Layout designer : Tom Kuu
Penerbit : Haru
Terbit : Cetakan pertama, Januari 2011
Tebal : 300 hlm
Rating : 2.5 /5

Sinopsis

Ketika kenyataan menentangmu untuk terus berharap

Sebuah harapan untuk bertemu kembali dengan seorang pria telah memaksa Kim Sun menggunakan kemampuannya berkomunikasi dengan hantu. Ia memutuskan menjadi mate dan bergabung dalam sebuah organisasi ‘penyalur hantu’ bernama SeoulMate yang menerima proposal permintaan bantuan dari manusia. Sebagai mate, ia bertugas menjaga serta membantu soul atau hantu yang bergabung dalam SeoulMate untuk melaksanakan proposal dari para klien SeoulMate.

Tak disangka, Sun ditugaskan menjaga soul yang amnesia! Hantu baru ini sama sekali tidak mengingat kehidupan manusianya dan terus mendesak Sun untuk membantu menemukan asal-usulnya. Sun tidak habis pikir bagaimana dia dan Jang—nama yang dia berikan untuk soul-nya—dapat menyelesaikan proposal klien jika mereka selalu bertengkar.

Namun, semuanya berjalan di luar dugaan. Tanpa disadari, sengatan-sengatan perasaan aneh yang disebut cinta itu mulai tumbuh antara Sun dan Jang.

Pada saat yang hampir bersamaan, sebuah kenyataan menghadapkan Jang kepada pilihan, antara tetap menjadi soul yang menjalin cinta abnormal dengan Sun atau menuju tempat yang wajar bagi para hantu dan menghilang dari kehidupan gadisnya.


SeoulMate adalah biro pencocokan antara Seoul dan Mate. Seoul atau dibaca soul adalah arwah atau hantu yang masih terjebak di dunia manusia karena mereka masih memiliki sejumlah urusan yang harus dituntaskan di bumi. Sedangkan Mate sebutan untuk orang-orang yang memiliki kemampuan untuk melihat arwah yang masih bergentayangan di dunia manusia. 

Ide untuk membentuk SeoulMate dicetuskan oleh dua orang sahabat bernama Dong dan Lim Siwon. Mereka berdua memiliki kemampuan untuk melihat arwah dan dibentuklah SeoulMate. Tidak semua orang bisa berkomunikasi dengan arwah. Beberapa orang memilih untuk menyembunyikan kemampuan itu agar tidak dianggap aneh oleh sekitarnya. Tapi Dong dan Siwon memilih untuk memanfaatkan kelebihan mereka untuk membantu para arwah menyelesaikan urusannya dan pergi menuju cahaya setelahnya.

Kim Sun, gadis itu punya alasan untuk bergabung dengan Traveliyagi. Disana ia bekerja sebagai pemandu untuk turis asing yang datang ke Seoul. Walaupun bekerja tidak dibayar Sun menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh. Dengan harapan selain melatih kemampuan bahasa asingnya, ia bisa bertemu dengan pria yang ia nantikan selama ini, Dong.

Suatu ketika Sun sedang menemani turis-turis asal Indonesia yang berkunjung ke Seoul, ia diikuti oleh seorang pria yang sudah sejak lama mengikutinya. Siwon, itu tahu bahwa Sun memiliki kemampuan yang ia butuhkan sebagai Mate. SeoulMate yang saat itu sedang kekurangan Mate memaksa Siwon untuk membujuk Sun untuk bergabung dengannya. Dengan sedikit perdebatan Sun akhirnya bersedia bergabung dan dipasangkan dengan hantu amnesia bernama Jang.

Soul dan Mate yang terpilih ditugaskan untuk menjalankan proposal yang telah diminta oleh klien. Setiap proposal yang masuk bisa berisi bermacam-macam tugas, mulai dari tugas untuk menakut-nakuti, berpura-pura akting, menjadi pegawai dan tugas-tugas kecil yang hanya bisa dilakukan oleh hantu. Sudah jadi keharusan Soul dan Mate akan saling bekerja sama dan selalu sehati dalam menjalankan tugas.

Tidak mudah untuk menyatukan hati antara Sun dengan Jang. Sun adalah gadis yang keras kepala, kasar dan mudah meledak-ledak. Sikap Sun yang sejak awal sudah tidak menyukai kegiatan SeoulMate membuatnya sulit untuk menerima tugasnya bersama Jang. Ditambah lagi dengan kebiasaan Jang yang dianggap Sun sangat mengganggu membuat Sun merasa tidak nyaman. Jang yang memiliki sifat bertolak belakang dengan Sun tidak bisa mengerti jalan pikiran gadis itu yang mudah marah. Tapi kebersamaan mereka selama menjadi Soul dan Mate membuat perasaan itu semakin berkembang.
Salahkah jika soul dan mate saling jatuh cinta?



“Apa semua harus berjalan sesuai keinginanmu, Sun?’ Jang berpendapat.

Susi menggeleng frustasi. “Lalu apa maumu?”

“Bersamamu.”


Kesan pertama setelah membaca buku ini adalah terlalu banyak deskripsi. Sejak awal cerita penulis mulai menunjukkan kemampuannya bercerita tentang kota Seoul. Tokoh utamanya yang bekerja sebagai pemandu memberikan banyak ruang untuk penulis mengenalkan kota Seoul. 

Membaca buku ini seperti layaknya mengikuti sebuah tour wisata. Penulis mengenalkan beberapa tempat wisata yang layak untuk dikunjungi saat ke Seoul. Buku ini juga membangkitkan rasa ingin tahu tentang suasana kota Seoul saat musim panas dan hiruk-pikuk perkotaannya yang semakin berkembang.

Walaupun sebenarnya buku ini menarik, saya masih belum ‘klik’ dengan karakter yang ada didalamnya. Sun yang punya watak keras, tidak punya pendirian dan berpikiran sempit sering membuat saya sebal dengan dirinya. Ia bisa dengan mudah marah-marah tidak karuan karena hal-hal sepele. Dan menurut pandangan saya, Jang tidak terlalu menyebalkan seperti yang ia pikirkan. Penulis membentuk karakter yang tidak jelas dan tidak memberi kesan apapun. 

Buku ini akan lebih baik jika diisi karakter yang menggugah dan punya karakter yang kuat. Saya sangat berharap penulis bisa membuat hubungan dua tokoh utamanya semakin kuat dan kedekatan emosinya bisa sampai ke pembaca. Sayang sekali saya belum bisa menangkap chemistry yang dibangun penulis lewat karakter Jang dan Sun. 

Buku ini akan jauh lebih baik jika penulis mampu memaksimalkan isi tulisannya. Tidak perlu berbelit-beli dengan memberikan banyak deskripsi tentang setting tempat tertentu atau lokasi mana lagi yang mungkin bisa dijangkau alur ceritanya. Karena ini hanya sebuah cerita drama buat saja jadi sederhana, padat namun jelas isinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...