Kamis, 01 Juni 2017

Movie Adaptation : Room

Movie Adaptation from book Room by Emma Donochue

Cerita berawal di sebuah ruangan sempit yang dihuni oleh seorang ibu dan anak lelakinya. Joey dan Jack namanya. Jack terbangun dengan rasa bahagia karena kini ia telah berusia lima tahun. Mereka lalu membuat kue yang bagi Jack itu adalah sebuah hal yang besar. Selama ini tidak ada hal yang nyata selain dirinya, ibunya dan tikus yang kerap menyelinap ke dalam rumah. Mereka tidak memiliki rumah. Joey dan Jack tinggal disebuah ruangan petakan (Room) berukuran sedang untuk ditempati mereka berdua. Selama tujuh tahun Joey tinggal di tempat itu sebelum akhirnya lahirlah Jack. 

Tidak hanya mereka berdua ada seorang pria yang rutin mendatangi kediaman mereka ssetiap malam. Dia dipanggil Old Nick walau Joey sebetulnya tidak tahu siapa nama asli pria itu. Joey terpaksa membohongi Jack tentang siapa Old Nick sebenarnya. Di ulang tahun Jack yang ketiga barulah Joey bersedia menceritakan rahasia-rahasia miliknya. 

Secara naluriah Joey dan Jack sangat dekat. Mereka saling memiliki karena hanya Jack yang dimiliki Joey begitu juga sebaliknya. Mereka saling menjaga agar tidak ada salah satu dari mereka yang terpisah. Sampai suatu ketika Joey harus mengambil kesempatan untuk membebaskan Jack dari tempat itu.



Room bukan sebuah film keluarga tapi visualisasi hubungan ibu dan anak yang terkukung dalam sebuah ruangan sempit. Tak ada dunia luar yang ada hanya jendela kaca di langit atap. Tidak ada siapa pun diajak bicara selain diri sendiri. Dalam keterbatasan itu ada konflik-konflik kecil yang dialami ibu tentang mendidik anak, mengatasi keingintahuan anak yang tak ada batasnya dan menanamkan keberanian pada anak. 

Joey (Brie Larson) adalah sosok ibu yang tegas. Ia sempat membuat kesalahan dengan berkata bohong atas pertanyaan-pertanyaan Jack. Jack (Jacob Tremblay) adalah anak yang istimewa. Ia penuh rasa ingin tahu tentang apa yang dilihatnya. Ia kadang berpikir sempit bahwa dunia tidaklah nyata karena ia belum pernah melihat dunia luar selain kamarnya sendiri. Seiring waktu ia berpikir dengan cepat. Bahkan Jack termasuk dewasa sebelum usianya. Ia bisa memahami suasana hati ibunya, menyelami pikiran ibunya seolah itu miliknya sendiri. Ia lucu, punya humor dan antusias pada hal-hal yang belum pernah dilihatnya.

Dari sekian film yang mengangkat hubungan antara ibu dan anak, tidak ada yang lebih emosional selain akting Brie Larson dengan Jacob Tremblay. Interaksi mereka terasa normal, tidak dibuat-buat dan menyentuh. Perubahan emosi yang sangat jelas berhasih dibawakan Brie atas karakter Joey. Begitu pula dengan Jacob yang rasanya ia tidak seperti sedang beraktng. Wajahnya begitu cantik untuk seorang anak lelaki. Menrutku Jack bukanlah Jack jika bukan diperankan oleh Trambley. Ia yang terbaik. 

Untuk ukuran film drama yang melankolis seperti Room, aku masih belum mendapat feel emosi dari film ini. Padahal kedua karakternya bermain dengan baik. Waktu 67 menit tidaklah cukup.Aku butuh yang lebiih dari film ini. Alasan Ini membuatku tertarik untuk membaca versi bukunya.

Film ini banyak mengaitkan kebebasan yang menjadi hak semua orang. Ada dunia yang lebih besar dan lebih indah untuk dijelajahi dari apa yang kita tahu selama ini. Jangan pernah meremehkan kekuatan dalam diri anak kecil. Mereka mungkin baru sedikit yang mereka tahu tapi pikiran mereka begitu luas, tajam dan berani. Diperankan oleh aktor dan aktris yang sungguh-sungguh, pengambilan gambar yang apik walau sederhana namun mampu mengangkat nilai-nilai kehidupan yang luar biasa.

7,5 of 10 stars!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...