Kamis, 20 September 2018

Review The Man Who Plays Piano




PENERBIT RORO RAYA SEJAHTERA
NOVEL
THE MAN WHO PLAYS PIANO
RUFIN DHI
SC; 14 x 20 cm
Jumlah Halaman: 240 hlm
Bookpaper 55 gr; 
ISBN :
978-602-51290-1-8
Harga: Rp  67,000

Tagline:
AKU TELAH JATUH CINTA... SEBELUM BERTEMU DENGANNYA

Blurb:
Bagaimana menjelaskan perasaan yang tak ada logikanya ini? Jatuh cinta pada orang yang belum pernah dia temui....
Anka sembarangan menamainya Tuan Pianis, orang yang bertanggung jawab atas permainan piano indah yang mengalun dari gedung di sebelah perpustakaan. Laki-laki itu begitu misterius sekaligus memancing rasa penasaran. Pesan-pesan yang dia tinggalkan untuk Tuan Pianis dibalas dengan tak kalah antusiasnya.
Anka tak ingin laki-laki itu terus jadi anonim. Sudah saatnya berhenti menerka-nerka siapa jati diri Tuan Pianis yang sebenarnya. Anka pun memberanikan diri untuk merisikokan hati demi memuaskan rasa penasarannya. Dia ingin lebih dekat pada orang yang bertanggung jawab atas binar-binar di mata dan debar-debar di dadanya ini.
Sayangnya, Anka tak tahu kalau setelah pertemuan penuh kesan itu, Tuan Pianis yang dia kagumi itu kelak akan membuatnya merasa terpuruk. Risiko jatuh cinta, kalau kata orang-orang. Salah sendiri mencurahkan segenap perasaan tanpa pikir panjang hingga yang kini tersisa sekarang hanya hati yang kosong... dan retak.


Anka menyukai perpustakaan fakultas di kampusnya. Ia sering mampir kesana untuk sekadar mencari buku atau melepas penat rutinitas kuliahnya. Namun perhatiannya teralihkan ketika ia mendengar seseorang memainkan piano di gedung yang berada sebelahan dengan perpustakaan fakultasnya.

Gedung itu berada persis bersebelahan dengan gedung perpustakaan. Awalnya gedung itu milik jurusan musik yang kini sudah ditinggalkan. Memang sedikit angker mengingat gedung tersebut sudah lama tidak digunakan. Anka bertanya-tanya siapa yang masih memainkan piano dari dalam gedung itu. Akhirnya Anka memutuskan memaksakan diri memasuki gedung itu untuk mengetahui siapa orang yang telah membuatnya jatuh cinta pada setiap alunan musik yang dimainkannya.

"Tentang siapa itu Tuan Pianis, aku pun masih buta tentang segala hal tentangnya. Padahal aku benar-benar ingin bertemu, berterima kasih atas apa yang ia lakukan terhadap hidupku-dan terutama hidup Erika"

Ketika sudah berada di dalam gedung music tersebut Anka tidak sampai hati untuk mengungkap siapa pianis itu sebenarnya. Yang pasti ia adalah laki-laki dan Anka langsung jatuh hati pada permainan Nocturne Op. 9 No.2 karya Coplin. 

Semenjak itu Anka menyebut si pemain piano misterius tersebut dengan sebutan Tuan Pianis. Anka menyaksikan permainan pianis itu hampir setiap hari. Dan setiap hari itulah Anka menuliskan surat kekagumannya pada Tuan Pianis yang ditinggalkannya di atas meja. Di dalamnya Anka juga menceritakana tentang kesehariannya, bagaimana ia bertahan hidup dengan kondisi adiknya yang sakit keras dan rasa kesepian tanpa orang tua. 

“Halo Nona. Lagu hari ini khusus kumainkan untukmu. Semoga kamu suka dengan hadiah sederhana ini”.

The Man Who Plays Piano tidak hanya terbatas pada hubungan Anka dan Tuan Pianis yang misteius itu, masih ada beberapa teman Anka lainnya seperti Winona sahabat satu-satunya Anka yang populer. Rizzi dan Sebastian yang juga teman-teman Winona tapi ternyata memiliki perasaan khusus pada Anka. Dan ada Dirga, si cowok ganteng di kelas namun terkenal suka tawuran namun bikin Anka kesal setengah mati tiap kali mereka bertemu. 

Selama membaca buku ini ceritanya berfokus pada sisterhood Anka-Erika dan kisah cinta segitiga tiap karakternya. Ketika menyelesaikan buku ini aku jadi sadar bahwa setiap karakter saling berhubungan. Yang paling membuatku terkejut adalah apa yang terjadi di bab 9.

"Aku bertemu dengan Tuan Pianis, orang yang kusukai".

Bagian paling favoritku adalah balasan isi surat Tuan Pianis untuk Anka. Sebenarnya jelas banget kalau tuan Pianis ini juga menyimpan rasa sama Anka, tapi yah memang merekanya yang sudah membuat keputusan untuk nggak saling bertemu atau mencari identitas masing-masing. So sweet banget kalau di era seperti sekarang masih ada yang surat-suratan :D 

Selama baca aku juga dibuat gemas sama interaksi Anka dan Dirga. Menurutku mereka seperti anak SMA yang malu-malu tapi nggak bisa menunjukkan perasaannya. Ditambah lagi Dirga selalu ngasih kejutan yang nggak terduga lho. Misalnya berbobohong padahal cuma ingin mastiin Anka pulang dengan aman, ngajakin dia ke tempat favorit untuk memandang bintang-bintang. Cowok yang dari luar terkesan misterius tapi dalamnya lembut. Suka banget sama Dirga!

Menariknya walaupun buku ini diceritakan dengan POV orang pertama aku nggak merasa bosan sama sekali. Malahan aku jadi bisa mendalami pikiran, perjuangan hidupnya dan perasaan yang berusaha disampaikan oleh Anka. Aku sangat kagum pada karakter Anka yang kuat dan sangat penyayang pada Erika, adikk satu-satunya yang sedang sakit keras. Aku suka sekali dengan interaksi kakak-beradik ini. Terutama ketika momen-momen Anka harus bolak-balik ke rumah sakit hanya untuk memperdengarkan musik piano yang ia rekam saat Tuan Pianis sedang bermain kepada Erika.

"Jika jatuh cinta sesakit ini, lebih baik aku tidak memiliki perasaan itu."

Apa yah, bisa dibilang The Man Who Plays Piano adalah novel dengan kisah paling sweet, romantis, dan lembut yang kubaca sepanjang tahun ini. Romance-nya nggak begitu diumbar terlalu explisit, nilai kekeluargannya dapet banget, rasanya mengalir begitu aja ketika baca. Untuk endingnya aku suka sekali, nggak terasa dipaksakan tapi juga menjawab semua rasa penasaranku di awal.

3.5 bintang untuk kehangatan dan kebaikan hati Tuan Pianis.

***

PHOTO CHALLENGE

Seperti biasa dapat challenge dari penerbit untuk foto bagi para host book tour. Mudah aja, tantangannya kita berfoto bersama buku The Man Who Plays Piano. Aku pilih berfoto dengan tempat spesial ku di kampus, yaitu perpustakaan! Sama seperti tempat favorit Anka aku memilih berfoto disini karena di kampusku perpustakaannya nyaman, dingin dan ada wifi nya :D hehehe.
 

Kalian masih bisa membaca postingan wawancaraku bersama penulisnya di postingan ini. Selanjutnya, ikuti giveaway untuk mendapatkan satu novel The Man Who Plays Piano secara gratis dari penerbit di postingan selanjutnya.



5 komentar:

  1. Muncuk dugaan kalau Tuan Pianis itu sebenarnya adalah....😅

    BalasHapus
  2. Tagline nya asique, ngejleb banget gitu wkwkwkw

    BalasHapus
  3. Kok sweet sih Anka sama Tuan Pianis. Saat ini sudah mengantongi 1 nama terduga,tapi benar atau nggaknya cuma bisa tahu kalau sudah baca sih. Menarique.

    BalasHapus
  4. Entah mengapa aku malah penasaran sama Dirga. Ini penyakit, suka sama yang bandel-bandel, wkwkwk.

    BalasHapus
  5. siapa sih Tuan pianis itu? pasti bikin penasaran deh, belum kenal wujudnya kok sudah bikin jatuh hati aja deh

    BalasHapus

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...