Minggu, 26 April 2015

Resensi Buku: Dark Love oleh Ken Terate




Judul : Dark Love
Penulis: Ken Terate
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2012
Tebal: 248 halaman
Rate: 4/5

Disaat cinta tak lagi seindah pelangi, yang bisa jadi bom waktu untuk memusnahkan segala harapan yang telah dipupuk sejak lama. Membawamu terbang ke langit beselimutkan awan dan disaat yang tak terduga malah membuatmu jatuh keras bersama mimpi. Kirana, gadis pintayang termakan cintanya sendiri.

Kirana, ia adalah salah satu murid SMU swasta di Jakarta. Gadis yang pintar, penuh pesona walau memang bisa dikatakan 'cupu' diantara anggota band HI 4. Kirana bukan sepenuhnya anak band tapi ia memiliki kedekatan yang erat dengan para anggota band itu. Sayangnya didalam aturan didalam band itu tidak memboleh para sesama anggota untuk saling berpacaran. 


Konyol memang kedengarannya tapi itu tidak menjadi halangan bagi Kirana untuk merajut cinta dengan salah satu personel di band itu. Ya, Kirana secara diam-diam sudah mencintai salah satu anggota di band HI 4 tapi dengan adanya peraturan itu Ia memilih untuk merahasiakan semuanya. Termasuk identitas pria yang Ia sukai.



"Jadi kalau mereka bertanya siapa, aku TAK AKAN menjawabnya. Tak akan ada yang tahu siapa dia.

          ...

"... kita sebut saja dia 'My Prince'." -
Dark Love, hlm 9 

Saat itu hari sedang hujan dan perasaan itu tumbuh dengan cepat, cepat sekali hingga Kirana tak tahu apa yang telah Ia perbuat dengan sang pangeran. Perbuatan yang tak sepantasnya ia lakukan bahkan disaat ujian terbesar akan menghadangnya. Perbuatan kotor yang telah membuatnya menanggung masalah yang sangat besar bahkan sebelum usianya menginjak delapan belas tahun. Kirana hamil.



Malam-malamnya diisi dengan tangisan, dan saat pagi hari menjelang Ia  merasa jijik dengan dirinya yang terpampang didepan cermin. Mengutuki dirinya yang begitu bodoh dan hina. Tapi ini semua terlambat untuk disesali. Ia tidak mungkin menuntut karena sang pangeran hanya pria biasa yang sangat cerdas dan Kirana tak ingin menambah beban hidup pria itu.

Kini tak ada lagi yang ia inginkan selain memohon pada Tuhan agar menghilang segala sesutu yang kini tumbuh didalam perutnya.. Disisi lain ia juga tak ingin membunuh benda itu. Bayi yang kini didalam rahimnya lama-kelamaan pasti akan terungkap. Bahkan jika nantinya ia aharus pergi ke ujung dunia.

Lantas bagaimana dengan pria yang telah menghamilinya?


Oh, pria itu harus tetap sekolah. Dia tidak boleh terlibat. Dia pria paling tampan dan paling cerdas di sekolah. Masa depannya begitu gilang gemilang. Kirana tidak ingin merusaknya.

Siapakah dia? Kirana takkan pernah mau mengakuinya.


Kini Kirana terpaksa harus merahasiakan semua hal tentang dirinya bahkan kepada sahabat serta kedua orang tuanya. Ia berusaha mati-matian merubah ukuran baju seragamnya, menahan rasa mual karena ingin muntah bahkan merelakan nilai ulangan hariannya yang perlahan-lahan mulai turun. Prestasi disekolahnya kian merosot karna sibuk memikirkan nasib bayi dirahimnya.



Namun sampai kapan pun Kirana mengelak dari orang-orang sekitarnya, waktu pasti akan mengungkapkan rahasia hitam dalam dirinya. Rahasia para sahabatnya bahkan indentitas pria yang ia cinta.
Sudah siapkah Kirana dengan resiko yang akan menghadangnya? Bahkan saat mimpinya harus sirna apakah Ia sanggup bertahan?
Tunggu saja.


***


Ken Terate seperti dianugerahi kacamata yang kasat mata untuk mengarungi dunia remaja yang seakan tak ada habisnya. Kini ia hadir dengan novel teenlit yang mengangkat tema kaum remaja urban. Segala intrik dimasukkan disini terutama mengangkat tema pergaulan bebas.


Miris saat baca buku ini karena realita remaja di kota Jakarta yang begitu bebas. Peran orang tua seakan tiada berguna karena tak bisa memantau anak mereka. Hubungan sex diluar nikah dianggap wajar, kehormatan diri sendiri serasa tiada lagi bernilai. Dan sering kali cara pergaulan seperti ini dianggap sebagai bentuk rasa cinta pada pasangan. Belum ada yang mampu meluruskan presepsi salah ini dari pikiran para remaja.


Ken Terate menceritakan sosok Kirana dengan sangat baik. Tata bahasa yang mengikuti kebiasaan remaja saat ini membuat saya mudah mengikuti jalan ceritanya.Hanya tiga jam saja buku ini sudah berhasil diselesaikan.

Konflik yang diangkat tidak selalu kehidupan Kirana saja. Para sahabatnya seperti Andra yang hobi fotografi tetapi menghadapi kesulitan untuk menemukan jati dirinya, atau Maria yang mengalami dilema terhadap rasa cintanya pada Andra. Dan Alvin dan Banyu dua pria cerdas yang juga punya kisah hidup mereka masing-masing.


Ken menuntut pembacanya untuk menebak-nebak siapa pria yang selama ini disebut sebagai 'My Prince' oleh Kirana. Karena selama ini dialog antara Kirana dengan sang pangeran hanya ditunjukkan oleh pesan singkat. Diluar itu semua Kirana memberikan petunjuk karakteristik si pangeran pada para  pembacanya.
Itulah yang membuat saya makin penasaran untuk segera menuntaskan buku ini.


Dan jangan coba-coba untuk melompati cerita, karena disitulah keseruan buku ini. Seperti memburu buronan, kalian tidak boleh melewati satu petunjuk yang ada di setiap halamnnya.
Dan diakhir cerita kalian akan mendapati sosok lain dari Kirana dimasa depan. Wanita tegar yang harus menghadapi masalahnya seorang diri.


Kelebihan lain dari buku ini adalah pentingnya kita menyadari segala resioko dalam berpacaran. Karena cinta tidak selamanya indah. Jika kita jatuh terlalu dalam kita yang akan menerima segala akibat buruknya.
Jangan pernah lari dari kenyataan, karena sejauh apa pun kau berlari masalh itu kian mengikuti.



"Cinta nan indah, cinta nan menjebak, cinta nan menghancurkan. Mana yang kamu pilih?".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...