Minggu, 19 April 2015

Resensi Buku: Hopeless 'Tanpa Daya' - Colleen Hoover





Judul: Hopeless 'Tanpa Daya'

Penulis: Colleen Hoover

Penerjemah: Shandy Tan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Cetakan pertama, 2015

Tebal: 496 halaman

Rate: 4/5


Gadis rumahan seperti Sky Linden Davis menjalani hidupnya yang tenang di sebuah rumah di Texas bersama ibu angkatnya dengan tenang walau ia tahu dirinya diasuh dengan cara yang berbeda dari anak-anak remaja seusianya. Walaupun begitu Sky menyayanginya dengan sepenuh hati.

Tapi ia tak bisa selamanya dikekang tanpa akses untuk mengenal dunia luar seperti yang diperlakukan sang ibu.

Sky yang selalu diliputi bayang kelam kisah masa lalunya membuat dirinya selalu bermimpi buruk dan sulit sekali merasakan cinta terhadap pria manapun. Termasuk juga Grayson si pria genit yang selalu mencoba mencumbuinya. Ia tak pernah tertarik sekalipun dialah pria terakhir dimuka bumi.



Namun seorang pria aneh di toko swalayan yang menatapnya dengan tatapan menyelidik, seolah membangkitkan ingatannya pada seseorang yang familier.

Pria di toko swalayan itu-Dean Holder sudah lama mencari sahabat kecilnnya. Semua terasa begitu cepat saat wanita itu membawa sahabatnya pergi dan membisu melihat gadis kecil itu dengan riang masuk kedalam mobil. Ia terus mengutuk dirinya yang begitu bodoh tak mencegah sahabatnya berlalu didepanya.

Tapi kali ini ia yakin gadis itu-Sky gadis yang selama tiga belas tahun lepas dari genggamannya adalah sabahat kecilnya dulu.
Dunia SMA mempertemukan Holder dan Sky dalam satu sekolah umum yang sama. Semua terasa begitu kebetulan tapi sepertinya tidak bagi Holder.


Bagi Sky, Holder adalah sebuah kesempurnaan sekaligus keanehan yang ditujukan Tuhan padanya. Holder dengan mudah memasuki hatinya yang selama ini tak pernah tertari dengan pria manapun. Hatinya yang telah lama ia kunci rapat mudah saja untuk jatuh kedalam pesona indah pria putus asa itu. Semudah saat Holder merengsek masuk kedalam kamarnya leawat jendela.

Hingga akhirnya pada suatu ketika Holder mengajak Sky untuk datang kerumahnya yang kurang lebih hanya tiga kilometer jauhnya dari rumah Sky. Rumah yang bisa dibilang sempurna untuk Sky karena didalam ruang tamunya terdapat buku yang cukup banyak dan berjajar rapi dirak.

Dirumah itu Sky menemukan kembali akan ingatan masa lalunya. Saat dimana ia meninggal ayahnya yang ditinggal mati oleh ibunya, saat menakutkan dimana ia tersiksa didalam rumahnya sendiri setiap malam. Dan saat semua kenangan pedih yang harus ia tanggung seorang gadis kecil diusianya yang belum dewasa.

Kini hanya Holder satu-satunya penuntun akan semua tanya yang ada didalam benaknya.

Indah tapi memilukan, saat mengikuti awal kisah Sky yang awalnya lumrah seperti gadis remaja pada umumnya sebenarnya kita sedang dipermainkan oleh si penulisnya. Buku ini dibagi menjadi sejumlah bab yang disusun secara acak sesuai dengan tanggal kejadian. Dan begitulah Collen menceritakan awal kehidupan Sky berdasarkan hari-hari yang dilalui olehnya.

Dengan tema yang tak jauh dari keseharian remaja, Collen mengangkat kisa remaja yang menjelang usia delapan belas tahun yang sedang gencar-gencarnya dimabuk cinta. Yang menariknya masalah kehidupan dalam keluarga juga diungkit disini.



Diawal cerita, Collen memunculkan cuplikan kesedihan sekaligus kemarahan Sky saat tengah berada dirumah lamanya. Sebuah kenyataan pahit saat seorang ayah menuai masa lalu yang menyedihkan bagi putrinya. Bahkan terhadap orang terdekatnya. Pembaca juga dituntut sabar untuk mengikuti jalan cerita Sky yang terkadang berjalan lurus terus kedepan tetapi antar babnya diselingi cuplikan masa kecil Sky bersama sahabat-sahabatnya.



Pemakaian gaya bahasa di cerita ini lugas dan mudah dipahami, Si Colleen Hoover ini menuturkan semua kejadian secara rinci. Latar tempatnya sederhana saja salah satunya dirumah dan sekolah, Disini Sky difokuskan menjadi si tokoh utamanya. Penuturan perasaan dan kegundahan yang dialami Sky diuraikan dengan jelas. Secara tidak langsung saya dapat merasakan kegembiraan dan kesedihan yang harus dihadapi Sky saat itu.

Dan tokoh yang paling banyak menyita perhatiaan adalah Holder. Pria tinggi atletis ini pasti akan jadi pujaan setiap wanita terlebih dengan lesung pipit yang membuat saya jadi berbubga-bunga sendiri. Jujur dia sangat menggoda. Ia membuatku terpesona dengan tutur katanya yang romantis dan dewasa. Tapi dilain sisi ia bisa menjadi pria yang sangat rapuh jika masa lalunya diusik. Untuk kalia yang ingin mengenal Holder, bersiaplah. Adegan dewasa cukup banyak disini. Rasanya aku ingin menghujat Holder karena pesonanya mampu meluluhkan pertahanan Sky.

Dari segi penokohan, Salah satu tokoh yang mempererat hubungan Sky dan Holder adalah Leslie, adik kandung dari Holder yang meninggal karena bunuh diri. Kepedihan selalu menghantui Holder tapi dengan setia Sky menemani dan membangkitkan semangat Holder untuk tidak menyesali masa lalunya.

Romantis sekali.

Dan jika pembaca sabar hingga akhir cerita, kita dapat menemukan keterkaitan antar tokoh. Seperti Ayah Sky dengan Karen, ibu adopsi dari Sky. Dan keterlibatan Leslie dengan ayah Sky yang turut membuat kisah ini jadi kian rumit.

Dan untuk akhir cerita semua dituntaskan dengan jelas. Dan pastinya ada seseorang yang harus berkorban pada akhirnya. Tapi tidak ada rasa bosan saat mengikuti hingga akhir cerita. Sekali lagi saya semakin terkagum-kagum dengan kesabaran Holder yang terus setia menemani Sky bahkan dikala sulit sekalipun.

Apakah ini yang namanya cinta sejati? Who knows.

Saya akan menantikan terjemahan Gramedia berikutnya dari seri Hopeless selanjutnya.








4 komentar:

  1. Kayaknya ceritanya sedih ya?
    Pengen baca tapi takut nyesek hehehe :)
    Good review, teruskan ya dek ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenang kak, gak seluruh partnya mengandung kesedihan kok. Adegan romantis dan dialog khas anak remaja 17 tahun juga banyak disini. Like, Love, Live.
      Go, Go, Go, Semangat! Nuhun ya kak

      Hapus
  2. huaaa jadi pengen baca selengkapnya :")
    ini nggak spoiler kan de?

    BalasHapus
  3. Saya pernah baca membaca tulisannya Colleen Hoover sekali, judulnya Slammed. Sepertinya dari tipe ceritanya, yang ini gak kalah pilu juga. Saya jadi makin dengan bukunya setelah membaca resensimu. Mungkin nanti bakal cari yang diskonan hahaha...

    BalasHapus

Appeciate with my pleasure.

~ VS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...